Tuesday, 10 October 2023 11:23

Kedubes Belanda dan Kementerian ESDM Gelar Konferensi Iklim dan Energi

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif (kanan) bersama utusan Belanda bidang iklim, Pangeran Jaime de Bourbon de Parme (kiri) dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns (tengah) di Pertemuan Iklim dan Energi Terbarukan Indonesia-Belanda di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (9/10/2023). (Foto: Kedutaan Besar Belanda di Indonesia)

 

VOInews.id, Jakarta: Kedutaan Besar (Kedubes) Belanda di Indonesia bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menggelar konferensi iklim dan energi terbarukan. Konferensi  Renewable Energy and Climate Summit Indonesia-the Netherlands ini dibuka pada Senin (9/10/2023) di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta. Acara ini diikuti sekitar 150 peserta dari Indonesia dan Belanda; baik dari pemerintah, perusahaan, institusi pendidikan, dan investor.

 

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Selasa (10/10/2023), Kedubes Belanda di Jakarta menyatakan acara ini menjanjikan 'platform penting'. Platform itu untuk mendorong diskusi-diskusi dan kolaborasi-kolaborasi yang akan mempercepat transisi energi berkelanjutan di Indonesia.

 

Konferensi ini bertema “Unlocking new capital and trade for energy transition” (“Membuka modal dan perdagangan baru untuk transisi energi”). Selain membangun koneksi dan pertukaran pengetahuan inovasi energi, konferensi ini bertujuan mendorong investasi ke Indonesia di bidang serupa. Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, menyebut konferensi ini merupakan bukti komitmen kedua negara dalam energi terbarukan.

 

“Pertemuan ini merupakan bukti kuat akan komitmen bersama kedua negara untuk mendorong agenda energi berkelanjutan. Dengan menyatukan pemangku kepentingan kunci, kami ingin meningkatkan laju perubahan transformatif dan membuat dampak yang membekas,” kata Grijns.

 

Sementara itu, Menteri ESDM, Arifin Tasrif yang turut hadir ikut mengapresiasi acara ini dalam sambutannya. Arifin mengatakan Indonesia ikut terdampak naiknya suhu permukaan bumi, sehingga transisi ke energi terbarukan kini diperlukan.

 

“(Transisi) Ini tercermin pada peta jalur nol emisi karbon 2060, di mana sumber energi utama Indonesia pada 2060 mendatang bersumber dari matahari, angin, dan hidrogen. Kami berharap pertemuan ini menguatkan kerjasama antara Indonesia dan Belanda untuk meningkatkan kualitas pada sektor ini,” katanya.

 

Arifin menambahkan, pemerintah sedang memprioritaskan program dekarbonisasi untuk mempercepat nol emisi. Di antaranya mengenalkan perdagangan dan pertukaran karbon di sektor pembangkit listrik dan mempensiunkan dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara. Pemerintah, menurutnya, juga fokus terhadap sumber daya mineral, seperti nikel untuk baterai dan elemen tanah jarang.

 

"Selain itu, (langkah yang dilakukan) adalah dengan menerapkan co-firing biomassa pada PLTU, menyiapkan pendanaan untuk pengeboran panas bumi, menerapkan biodiesel B35, (dan) konversi motor listrik," kata Arifin menjelaskan, seperti dikutip keterangan tertulis Kementerian ESDM RI yang diterima di Jakarta pada Selasa.

 

Selain Grijns dan Arifin, utusan Kerajaan Belanda di bidang iklim, Pangeran Jaime de Bourbon de Parme juga menghadiri konferensi ini. Acara ini dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (13/10/2023) mendatang.

Read 490 times Last modified on Tuesday, 10 October 2023 14:57