VOInews, Jakarta: Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury secara resmi membuka Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Jakarta, Selasa (17/10/2023). IEBF merupakan inisiasi Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Forum ini digelar untuk menggabungkan dua bisnis forum yang sebelumnya sudah ada yaitu INA-Europe Business Forum dan Indonesia-Central and Eastern Europe Business Forum (INA-CEE).
“Kami berharap bahwa forum ini dapat menjadi platform untuk kolaborasi membuka kerja sama bisnis lebih luas. Tahun ini IEBF akan fokus pada 5 sektor kunci yaitu mesin dan elektronik, infrastruktur kesehatan, industri kreatif, transisi energi dan ekonomi digital. Saya senang melihat ruangan ini penuh dengan peserta dan saya harap anda dapat melakukan pertemuan dengan produktif,” kata Wamenlu RI Pahala Nugraha Mansury.
Wamenlu RI juga mendorong IEBF untuk dapat meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang krusial yaitu perdagangan dan investasi, bidang kesehatan serta transisi energi. Ia mengatakan, total perdagangan Indonesia dan Eropa pada 2022 mencapai USD46 triliun. Menurutnya jumlah itu telah mengalami peningkatan yang signifikan namun relatif mash rendah dibandingkan dengan peluang pengembangan yang ada, salah satunya dengan finalisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
“Kami berharap para duta besar dan seluruh komunitas bisnis khususnya yang berasal dari Uni Eropa dapat mendorona dan membantu kami untuk memastikan bahwa kami dapat menyelesaikan CEPA untuk memungkinkan kami memiliki akses pasar yang lebih baik untuk kedua pihak karena menurut kami hal in akan membuka peluang yang sangat besar,” jelasnya.
Sementara itu di bidang kesehatan, Wamenlu RI mengatakan saat ini Indonesia tengah mengembangkan pariwisata Kesehatan di Bali. la berharap Eropa dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas Kesehatan di Indonesia.
Lebih lanjut, Pahala Mansury juga menyoroti sektor transisi energi. Menurutnya Indonesia dan Eropa memiliki tujuan yang sama dalam hal memajukan transisi energi dan ekonomi hijau. la pun menyampaikan komitmen Indonesia untuk mencapai pengurangan emisi hingga 32 persen di akhir tahun 2023. Indonesia bahkan memiliki rencana ambisius untuk mencapai target net zero emission pada 2060.
IEBF 2023 dikuti oleh lebih dari 300 orang peserta dari pelaku bisnis asal Indonesia dan Eropa. Dalam pertemuan kali ini, akan ditandatangani 8 not kesepahaman (MoU) dan pernyataan ketertarikan (Letter of Intent). IEBF 2023 juga akan memfasilitasi lebih dari 50 proposal pertemuan bisnis (business matching).