VOInews, Jakarta: Di bawah naungan awan mendung dan hujan rintik di atas langit kota Lisabon pada musim gugur ini, ratusan warga Portugal berkumpul di halaman belakang KBRI Lisabon. Antrean yang panjang menunjukkan semangat besar warga Portugal untuk menikmati kuliner Indonesia dalam Pasar Musim Gugur Kuliner Indonesia 2023 atau Mercado Culinário Indonésio 2023: Outono, Minggu (15/10/2023).
“Kegiatan "Mercado Culinário Indonésio 2023: Outono", yang kembali digelar setelah sukses besar pada musim semi, Mei 2023, kini menjadi ajang tahunan yang dinanti-nanti. Tidak hanya warga lokal, banyak pula mitra dari kalangan diplomatik maupun instansi pemerintah di Portugal yang turut hadir dan menikmati suguhan makanan serta pertunjukan budaya Indonesia,” tulis KBRI Lisabon dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Pertama kali diperkenalkan pada musim semi tahun 2017, acara ini awalnya hanya diselenggarakan setahun sekali. Namun, melihat antusiasme masyarakat Portugal yang terus meningkat, maka sejak tahun 2022 acara ini diadakan sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu setiap musim semi dan musim gugur.
“Faktanya, jumlah pengunjung terus meningkat, sebuah bukti bahwa kuliner Indonesia semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Portugal,” tulis KBRI.
Tidak sulit menemukan sajian kuliner khas Indonesia terfavorit di kegiatan ini. Aroma menggoda dari sate ayam langsung tercium begitu memasuki tempat acara, sehingga menarik perhatian banyak pengunjung.
Bukan hanya sate ayam saja yang menjadi bintang. Ada sekitar 50 varian hidangan nusantara lainnya, mulai dari Nasi Goreng, Rendang, Soto, Bakso, Gado-gado hingga jajanan pasar seperti bakwan, tahu isi, risoles, onde-onde, wajik ketan, cimol dan masih banyak cemilan lain yang menggugah rasa penasaran setiap pengunjung.
“Tersedia juga berbagai pilihan minuman tradisional yang menyegarkan seperti es soda gembira, es teler, es cendol, es kopyor, es jeli kelapa, bandrek, bajigur dan lain-lain,” menurut KBRI.
João Filipe dari Oeiras, salah satu pengunjung setia Mercado Culinario Indonesio setiap tahunnya, mengungkapkan cintanya pada kuliner Indonesia. "Saya selalu mencoba hidangan baru setiap kali berkunjung ke sini. Suasananya seperti mengunjungi pasar makanan di Indonesia tanpa harus terbang ke sana,” katanya.
Salah satu diplomat dari Australia, Jess Healey, terlihat beberapa kali me-refill piringnya dengan sate lontong dari booth Selera Indonesia yang digawangi ibu-ibu DWP KBRI Lisabon. Ajang kuliner ini mengingatkannya kembali pada momen liburannya ke Indonesia musim panas lalu.
“Sangat menyenangkan bisa merasakan kuliner dan kehangatan khas Indonesia seperti ini di Portugal,” katanya.
Sementara itu Heidi dari Mesir dan Asha dari India yang datang bersama keluarganya tampak menikmati bakso dan sate ayam sambil bercengkrama di bawah tenda yang disediakan panitia.
Selain promosi kuliner, halaman KBRI Lisabon yang dipadati oleh sekitar 350 pengunjung itu juga dihiasi dengan pertunjukan tari tradisional. Tari Panyembrama, Tari Dayak Enggang, hingga Tari Dindin Badindin, semuanya disuguhkan dengan penuh semangat dan kehangatan.
“Khusus untuk Tari Dindin Badindin, penampilannya dipersembahkan oleh kelompok penari cilik yang dibina oleh KBRI Lisabon,” tulis KBRI.
Duta Besar Indonesia untuk Portugal Rudy Alfonso, dalam sambutannya, menyatakan kebanggaannya atas penyelenggaraan Pasar Musim Gugur Kuliner Indonesia 2023. "Tujuan kami bukan hanya memperkenalkan rasa, tetapi juga budaya. Kami ingin menghadirkan Indonesia di tengah masyarakat Portugal,” katanya.
Mitra KBRI dari kantor Presiden, sejumlah duta besar dan diplomat negara sahabat seperti India, Thailand, Cabo Verde, Timor Leste, Australia, Irlandia, Finlandia, Inggris, Peru, Mesir, dan Serbia tampak hadir dan menikmati sajian hidangan Indonesia. Mereka menyatakan kekagumannya atas keragaman masakan Indonesia, penyajian acara yang menarik, dan keramahan khas Indonesia yang mereka rasakan selama mengunjungi Pasar Musim Gugur Kuliner Indonesia 2023 ini.
Dampak positif ini bukan hanya dirasakan dalam bentuk kehadiran dan antusiasme masyarakat. Ada nilai ekonomi yang tumbuh bersama popularitas kuliner Indonesia di Portugal.
“Permintaan bahan makanan khas Indonesia meningkat, mendorong kerja sama ekonomi antara kedua negara melalui aktivitas ekspor-impor,” tulis KBRI.
Kedua negara, yang mungkin jauh secara geografis, kini semakin dekat berkat ikatan kuliner dan budaya. Hal ini menunjukkan kekuatan diplomasi kuliner yang dapat menyatukan masyarakat dari berbagai belahan dunia.
Suasana Mercado menjadi semakin meriah dengan adanya pembagian hadiah quiz dan doorprize kepada para pengunjung, mulai dari voucher makan di restoran, souvernir khas Indonesia, voucher spa Indonesia, hingga hadiah menginap di hotel.