“RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan, dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza,” katanya dalam pernyataan pers di Jakarta, Selasa (7/11).
Iqbal menyebut bahwa Rumah Sakit Indonesia Gaza kini dikelola oleh otoritas Palestina di Gaza. Walau demikian, dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu rumah sakit yang kini kelebihan kapasitas itu. Tiga relawan Indonesia yang kini berada di rumah sakit tersebut disebutnya sengaja tidak mengungsi, namun komunikasi terus berlanjut.
“Terkait 3 WNI (warga negara Indonesia) relawan di Rumah Sakit Indonesia, mereka dalam kondisi baik dan secara sadar memilih untuk tidak ikut dievakuasi oleh pemerintah. Kemlu terus berkomunikasi dengan ketiga WNI tersebut guna memonitor kondisinya,” katanya melanjutkan.
Iqbal menegaskan bahwa Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi sejak awal mengutuk serangan-serangan terhadap target sipil, termasuk rumah sakit. Retno, lanjutnya, juga menyerukan pengentian serangan tersebut, yang disebutnya membabi buta, dengan segera.
“Menlu RI sejak awal secara konsisten mengutuk dan menyerukan penghentian segera serangan membabi buta terhadap target sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza, termasuk rumah sakit dan ambulan,” sebutnya.