Kedatangan CP-140 Aurora pada Rabu (22/11/2023) disambut oleh Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama TNI Destianto Nugroho Utomo. Kepala Dinas Operasi Lanud Halim Perdanakusuma, Kol. Pnb. Puguh Yulianto juga turut menyambut kedatangan pesawat ini. Dari sisi Kanada, Deputi Atase Pertahanan Kanada untuk Indonesia, Letkol. Andre Gloumeau menyambut langsung pesawat ini di landasan.
Mayor Scott Macdonald, Komandan Penerbangan Operasi Skuadron Patroli Jarak Jauh 407 dan pilot pesawat mengaku sangat senang dapat mendarat di Indonesia. Dia mengaku bahwa kedatangannya ke Indonesia, setelah sebelumnya dari Jepang, merupakan sebuah kehormatan.
“Kami sangat senang berada di sini, adalah sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat mendarat di bandara Indonesia,” kata Mayor Scott saat ditemui awak media pada Rabu.
Mayor Scott menjelaskan, CP-140 Aurora biasa digunakan sebagai antikapal selam yang mampu melacak kapal selam di lautan. Selain itu, pesawat buatan Lockheed Martin ini juga digunakan untuk mengawasi perairan. Menurutnya, RCAF bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan patroli melalui pesawat ini, seperti perikanan dan antinarkoba.
Sementara itu, Atase Pertahanan Kanada untuk Indonesia, Kolonel Stewart Taylor menjelaskan Strategi Indo-Pasifik yang diusung Kanada belakangan ini. Strategi yang dimulai pada November 2022 ini, menurutnya, merupakan inisiatif masyarakat Kanada untuk melibatkan militer Kanada di Indo-Pasifik. Lanjutnya, Kanada ingin berkontribusi meningkatkan keamanan dan stabilitas serta IP yang inklusif, bebas, dan terbuka.
“Ini inisiatif seluruh masyarakat Kanada untuk memperluas keterlibatan kami di wilayah ini. Kanada berkomitmen untuk memperkuat kehadiran militer kami di kawasan dalam meningkatkan keamanan dan stabilitas serta Indo-Pasifik yang inklusif, bebas, dan terbuka,” katanya.
Ia menambahkan, terdapat kegiatan-kegiatan yang diikuti militer Kanada dalam kerangka Strategi Indo-Pasifik, termasuk mengikuti latihan gabungan yang diadakan Indonesia. Kanada berpartisipasi dalam Latihan Komodo di Sulawesi Selatan Juni lalu, dan Super Garuda Shield di Jawa Timur September lalu. Di samping itu, lanjutnya, kedatangan kapal HMCS Montreal di Surabaya, Jawa Timur Juni lalu juga menjadi bagian dari strategi ini.
Direktur Jenderal Intelijen dan Perencanaan Angkatan Bersenjata Kanada (CAF), Brigjen John Vass mengklaim kunjungan ini ekspresi kemitraan Indonesia-Kanada. Menurutnya, kemitraan ini dibangun dari nilai dan kepentingan yang sama, salah satunya mewujudkan Kawasan Indo-Pasifik yang terbuka. Terlebih lagi, lanjutnya, sejak ASEAN menetapkan Kanada sebagai mitra strategisnya pada KTT ASEAN di Jakarta, September lalu.
"Saya pikir (kegiatan seperti kunjungan ini) merupakan ekspresi nyata dari semakin berkembangnya kemitraan antara Kanada dan Indonesia, sebuah kemitraan yang didasarkan pada nilai-nilai dan kepentingan bersama. Hal ini termasuk mengatasi tantangan keamanan bersama, mempertahankan sistem internasional yang berdasarkan aturan, dan menjaga Indo-Pasifik yang bebas, terbuka dan inklusif," katanya.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia, Brunei, dan Timor Leste, delegasi CAF akan bertemu perwakilan TNI AU. Mereka akan membahas kerja sama militer dan pertahanan. Brigjen John Vass juga dijadwalkan mengunjungi sivitas akademika Universitas Pertahanan Indonesia.