Tema Hari Bela Negara tahun ini adalah “Kobarkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”. Sedangkan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional bertema “Bangkit Bersama Membangun Bangsa” . Kedua hari peringatan nasional ini memiliki semangat membangun bangsa, untuk kemajuan Indonesia.
Presiden Joko Widodo dalam amanatnya menyampaikan, Hari Bela Negara tahun ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk bersatu dan berkontribusi positif demi Indonesia maju yang dicita-citakan. Presiden juga mengingatkan, tantangan yang dihadapi saat ini bukan hanya menangani ancaman fisik, tetapi juga ancaman yang tak kasat mata. Pandemi, konflik global, revolusi teknologi, hingga krisis perubahan iklim telah membawa dampak dan risiko ketahanan negara.
Presiden Joko Widodo juga menekankan setiap rakyat Indonesia harus memiliki jiwa bela negara. Semangat bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi seluruh elemen masyarakat. Apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo tentunya untuk mengingatkan bangsa Indonesia agar memainkan peran lebih besar lagi untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pandemi dan pasca pandemi Covid-19 telah membuktikan bangsa Indonesia memiliki jiwa bela negara dan kesetiakawanan sosial yang besar. Setiap rakyat Indonesia dengan caranya masing-masing ikut membela negara dengan saling bergotong royong, bangkit bersama demi memulihkan perekonomian bangsa.
Hasil baik yang telah dicapai bangsa Indonesia tentu harus terus ditingkatkan. Terlebih saat ini Indonesia sedang mempersiapkan pemilihan umum. Ikut serta menjaga Pemilu yang damai adalah salah satu wujud dari semangat bela negara, yaitu dengan semangat kesetiakawanan sosial sebagai landasan bersikap untuk menguatkan toleransi dalam menyikapi perbedaan pilihan. Semangat bela negara dan kesetiakawanan sosial menjadi modal sosial rakyat Indonesia untuk memperkuat toleransi, kebersamaan dan kesetaraan untuk kesejahteraan rakyat dan Indonesia maju.
