Wednesday, 24 January 2018 00:00

Penguatan Kapasitas TKI dan WNI di Brunei Darussalam Melalui Pendidikan.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Penguatan kapasitas Tenaga kerja  Indonesia ( TKI ) TKI dan Warga Negara Indonesia ( WNI )  menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia dan juga Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bandar Seri Begawan (KBRI BSB). Harapan besar para TKI di Brunei dapat terus meningkatkan pengetahuan dan wawasan sehingga dapat meningkatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Oleh karena itu, KBRI Bandar Seri Begawan bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Mandiri ( PKBM )  Bintang Nusantara pada tanggal 21 Januari 2018, membuka pembelajaran paket B, setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan paket C, setara Sekolah Menengah Atas (SMA), di Brunei Darussalam. Usaha Ad Internal  KBRI BSB, Arko Hananto Budiadi pada acara peresmian dan pembukaan Program Kelompok Belajar Kejar Paket B dan C bagi masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam, Minggu, 21 Januari 2018, mengatakan, Program ini dilaksanakan atas koordinasi dengan Kemendikbud RI. Jumlah peserta didik saat ini 19 orang dan dapat meningkat di masa mendatang. Menurutnya, program ini memudahkan peserta didik dan didesain tidak mengganggu pekerjaan, khususnya bagi para pekerja yang tidak mempunyai banyak waktu luang. Cara belajarnya melalui video yang dapat di tonton dan di unduh dari internet ataupun telepon genggam. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat mengikuti pelajaran kapanpun dimanapun, termasuk disela-sela melakukan pekerjaan.

Pada kesempatan tersebut KBRI juga mendorong partisipasi masyarakat dalam program ini. Hingga saat ini, KBRI masih terus mencari tenaga pengajar yang berasal dari masyarakat. Sejauh ini, beberapa orang staf KBRI akan diperbantukan untuk mengajar, tetapi peran pengajar dari masyarakat penting agar kegiatan ini berjalan terus dan dapat dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat di masa mendatang.

Serah Terimakan 2 Warga Negara Indonesia  Ke Keluarga, Menlu Singgung Dukungan TNI dan BIN.

Menteri Luar Negeri  Retno Marsudi menilai  pentingnya peran dan dukungan Tentara Nasional Indonesia serta Badan Intelijen Negara - BIN dalam upaya pembebasan 2 sandera WNI dari Filipina Selatan, (23/1). Pembebasan ini adalah hasil orkestra kemitraan yang sangat harmonis diantara berbagai instansi pemerintahan terkait, khususnya dengan TNI dan BIN. Hal ini disampaikan Menlu Retno saat menyerahterimakan La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Adi, yang baru terbebas dari penyanderaan di Filipina Selatan 19 Januari 2018 lalu, kepada istri masing-masing yang didatangkan secara khusus oleh Kemlu dari Sandakan, Sabah, Malaysia. Serah terima tersebut berlangsung di Kementerian Luar Negeri Selasa,  23 Januari 2018. La Utu dan La Hadi adalah WNI yang bekerja sebagai nelayan di kapal penangkap ikan di Sabah, Malaysia. Keduanya diculik dan disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan pada tanggal 5 November 2016. Keduanya berhasil dibebaskan pada 19 Januari 2018 lalu. Sejak 2016 sebanyak 32 WNI disandera di Filipina Selatan. Sebanyak 29 WNI sudah dibebaskan dan 3 WNI lainnya masih disandera kelompok penyandera yang berbeda. Pemerintah akan terus upayakan pembebaskan 3 WNI lainnya.

Tindak Lanjut Misi Dagang Indonesia-Kuwait Business Council – IKBC.

Dalam rangka menjajagi kemungkinan kerjasama antara Perusahaan Indonesia - Kuwait dan tindak lanjut Misi Dagang IKBC KADIN Indonesia, Tim fungsi Ekonomi terus berupaya melakukan kunjungan ke perusahaan Kuwait (22/1), dan salah satunya adalah perusahaan Solidaire General Trading & Contracting Co. Saat kunjungan ke Solidaire General Trading & Contracting Co,  Tim KBRI diterima  jajaran top management perusahaan yaitu Dr. Abdullah R. Al-Hajeri (Founder perusahaan, mantan Anggota Parlemen, mantan Menteri PU, mantan Menteri Perdagangan dan Industri serta posisi penting lainnya), Dr. Khaled R. Al-Hajeri (chairman), Mr. Ayedh R. Al-Hajeri (General Manager), Hamoud R. Al-Hajeri (Tech. & Admin Services Manager).

Dalam pertemuan tersebut, top management menyampaikan bahwa Solidaire telah berpartner dengan beberapa perusahaan Internasional, diantaranya  Weafri Well Services dari Nigeria, Petroservices Gmbh – Magdeburg, Shandong Weima Pumps Manufacturing Co. Ltd,  Sichuan Chuanshi Chrida Diamond Bit Co. Ltd .

Pada kesempatan tersebut, Tim KBRI berkesempatan melakukan pertemuan dengan Country Manager perusahaan Weafri Well Services, Mr. Collins E. Nwabougor, untuk mendapatkan informasi kerjasamanya dengan perusahaan Solidaire. Ia menyampaikan hubungan kerjasamanya berjalan baik dan bahwa Solidaire sangat credible dalam melakukan perannya. Solidaire membantu partner perusahaan Internasional dalam mengidentifikasi potensi pasar dan memfasilitasi berbagai kebutuhan serta mengamankan ruang gerak operasi di Kuwait.

Saat ini Solidaire sedang mencari partner perusahaan Indonesia. Mereka mengharapkan bahwa KBRI dapat menjembatani hubungan kerjasama tersebut.

Read 1260 times Last modified on Thursday, 25 January 2018 07:53