Saturday, 20 January 2024 11:30

PPLN Kuala Lumpur Bantah Diawasi BIN: Tudingan Jahat

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Ketua PPLN Kuala Lumpur, Umar Faruk dalam wawancara khusus bersama jurnalis senior RRI Voice of Indonesia, Daulat Pane pada Jumat (19/01/2024). (Foto: RRI VOI)

 

VOInews.id, Jakarta: Baru-baru ini, sebuah video di media sosial menuding adanya sejumlah kejanggalan pada persiapan Pemilu 2024 di Malaysia. Di antaranya Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) yang dianggap tidak profesional, tudingan pencurian suara, hingga dugaan suap. Menanggapi video tersebut, Ketua PPLN Kuala Lumpur, Umar Faruk mengatakan bahwa tudingan-tudingan yang disebut tidak berdasar.

"Itu tuduhan yang tidak berdasar, menurut saya," kata Umar dalam wawancara khusus dengan RRI Voice of Indonesia bertajuk "Jaminan Pemilu Berintegritas di Kuala Lumpur, Malaysia" pada Jumat (19/01/2024), yang dipantau dari Jakarta.

 

Dalam video tersebut, disebutkan laporan Pos Malaysia pada kepolisian mengenai suap pengiriman surat suara oleh PPLN di Malaysia. Namun, Umar mengaku hingga saat ini tidak pernah menerima laporan apa pun dari Pos Malaysia. Umar juga menyebut kemungkinan dugaan-dugaan tersebut dibuat oleh segelintir orang untuk kepentingan tertentu.

 

"Sampai saat ini tidak pernah menerima laporan apa pun dari Pos (Malaysia). Sehingga itu hanya bisa menjadi isu yang dimainkan oleh beberapa orang yang mungkin punya kepentingan," kata Umar melanjutkan.

 

Umar juga mengatakan bahwa pihaknya dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat terus berkomunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurutnya, dari komunikasi tersebut, PPLN Kuala Lumpur belum menerima laporan dari Panwaslu terkait isu-isu yang disebutkan dalam video. Umar juga mempersilakan masyarakat membuktikan bila terdapat orang-orang PPLN yang melakukan kejanggalan dalam proses Pemilu 2024 di Malaysia.

 

"Kalau pun kemudian memang terjadi di antara PPLN, ya silakan saja dibuktikan, siapa oknum PPLN (yang) barangkali ada (yang melakukan kejanggalan)," ucap Umar.

 

Dalam wawancara tersebut, Umar juga membantah PPLN Kuala Lumpur diawasi Badan Intelijen Negara (BIN). Dia bahkan menyebut isu tersebut sebagai "tuduhan jahat".

 

 

"Satu lagi saya yang perlu saya sikapi dengan video yang beredar bahwa PPLN diintervensi oleh Badan Intelijen Negara, itu sama sekali tuduhan jahat," kata Umar.

 

 

Umar mengatakan, pihaknya berusaha mengikuti peraturan yang berlaku, dan menurutnya tuduhan tersebut dapat mencemarkan nama PPLN di Malaysia. Jika tidak terbukti secara hukum, menurutnya, tudingan itu hanyalah isu belaka.

 

"Ini tuduhan yang sangat serius karena menyangkut institusi Badan Intelijen Negara, dan dalam hal ini... ini bisa jadi pencemaran nama baik dan seterusnya," sebut Umar.

 

Umar berpesan agar warga negara Indonesia di Malaysia berpartisipasi aktif mengawal Pemilu 2024. PPLN Kuala Lumpur, lanjutnya, telah menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan calon pemilih untuk mendapatkan informasi seputar Pemilu 2024. Beberapa di antaranya ialah "pojok pemilu" di KBRI Kuala Lumpur, kontak telepon, hingga situs web.

 

"Kami mengimbau melalui Voice of Indonesia, jika Anda memang berada di wilayah kerja PPLN Kuala Lumpur yaitu Kuala Lumpur, Selangor, Terengganu, Kelantan, dan Perak, kami mengharapkan kesadaran para warga negara Indonesia di sini untuk berpartisipasi aktif mengawal Pemilu 2024 ini," kata Umar berpesan.

Read 226 times Last modified on Saturday, 20 January 2024 12:15