VOInews, Jakarta: Duta Besar RI di Windhoek Wisnu Edi Pratignyo mengungkapkan perlunya dukungan pelatihan untuk meningkatkan optimalisasi pengolahan sumber daya alam di Namibia. Wisnu mencontohkan dengan meningkatkan pelatihan masyarakat Namibia dapat menciptakan produk yang memiliki daya jual sehingga dapat meningkatkan perekonomian di negara tersebut.
"Misalnya saja mereka punya tanah liat, tetapi mereka tidak bisa memanfaatkan secara maksimal tanah liat untuk dibikin apa. Mereka hanya tahu untuk bikin batu-bata. Padahal bisa dibuat berbagai macam produk. Mereka punya batu-batuan gemstones. Itu juga mereka membutuhkan tenaga pelatihan, bagaimana mengolah batu-batuan itu lebih menarik untuk dijual nanti, diperdagangkan begitu. Jadi secara keseluruhan itulah yang dikerjakan oleh KBRI untuk memberikan bantuan," Ungkap Wisnu Edi kepada Voice of Indonesia (01/03).
Wisnu mengatakan Namibia memiliki kekayaan Migas namun masih kekurangan untuk tenaga ahlinya. Ia berinisiasi melalui Badan Usaha Milik memberikan pelatihan kepada beberapa tenaga kerja dari Namibia.
"Namibia ini punya migas, nah kita sudah dalam penjajakan tahap akhir. Yaitu kita memberikan pelatihan kepada beberapa tenaga Namibia untuk dilatih di Pertamina di Indonesia, di Training Centre, di Cirebon untuk drilling. Rencananya kalau jadi akan mulai start 1 April tahun ini untuk beberapa bulan," Kata Wisnu Edi Pratignyo.
Sebelumnya, Wisnu mengungkapkan, Indonesia telah memberikan pelatihan di sektor perikanan dan kelautan pada tahun 2023 lalu.
"Kita juga tahun 2023 kemarin kita memberikan pelatihan kepada salah satu institusi pendidikan di sini yaitu pendidikan perikanan dan kelautan yang disponsori oleh Kementerian Perhubungan RI, cukup besar nilainya USD 256.000, itu juga berupa pelatihan. Jadi memang Namibia menurut saya masih sangat membutuhkan pelatihan-pelatihan yang bisa kita supply, yang kita bisa berikan pada mereka, ini sangat penting ya,” jelasnya.
Namibia merupakan satu dari enam belas negara di Benua Afrika yang menjadi basis kantor perwakilan RI. Hubungan diplomatik Indonesia-Namibia terjalin sejak 13 Mei 1991, setahun pasca kemerdekaan negara bekas jajahan Jerman tersebut. Namibia memiliki sumberdaya alam dan mineral yang melimpah namun belum tergarap secara optimal. (VOI/Daniel)