Friday, 08 March 2019 10:30

Ancaman Sanksi Baru Buat Korea Utara

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Salah satu sebab kegagalan pertemuan di Hanoi, Vietnam akhir bulan lalu antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un adalah soal sanksi bagi Korea Utara. Pemimpin Kim meminta Amerika Serikat untuk mencabut seluruh sanksi. Sedangkan, Presiden Trump menolak karena mencurigai masih adanya fasilitas nuklir yang belum ditutup. Korea Utara pun terkejut, jika Amerika Serikat mengetahui masih ada fasilitas tersebut. Korea Utara membuat pernyataan di Hanoi setelah pertemuan itu melalui Menteri Luar Negeri, Ri Yong-ho yang menyatakan b ahwa Korea Utara hanya meminta pencabutan sebagian sanksi dengan imbalan penghancuran reaktor nuklir utama, Yongbyon dengan kehadiran peninjau dari Amerika Serikat.

Nampaknya, Amerika Serikat tidak hanya akan mencabut sanksi, tetapi juga akan mempertimbangkan sanksitambahan bagi Korea Utara. Permintaan Amerika Serikat adalah bahwa Korea Utara harus menghancurkan semua fasilitas nuklirnya jika ingin pencabutan sanksi. Korea Utara sampai saat pertemuan belum seluruhnya melakukan program denuklirisasi.

Alih-alih mengakhiri, sebuah laporan menyampaikan bahwa Korea Utara melanjutkan aktivitas di situs peluncuran satelit di Sohae. Laporan itu muncul atas analisa gambar dari satelit. Padahal, situs itu seharusnya menghentikan semua aktivitasnya setelah pertemuan puncak dengan Korea Selatan. Pihak intelijen Korea Selatan dan lembaga kajian Amerika Serikat menambahkan jika Korea Utara diduga mengembangkan kembali situs peluncuran rudal Thongcang-ri yang rencananya akan dihancurkan saat pertemuan pertama Kim dan Trump di Singapura tahun lalu.

Situasi yang tadinya sudah menunjukkan arah positif nampaknya masuk ke situasi yang belum pasti bagi kedua belah pihak. Kita tentunya menanti situasi yang baik sebagai hasil pertemuan kedua pemimpin. Tetapi, semuanya tinggallah pada masing-masing. Apakah Korea Utara masih bersikeras melanjutkan program nuklir dan Donald Trump tidak mengurangi sanksi bagi Korea Utara, meski Korea Utara secara bertahap menghentikan progra nuklirnya.

Read 889 times