Thursday, 07 March 2019 10:28

Makna Hari Raya Nyepi

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Hari ini Kamis 7 Maret, umat Hindu di Indonesia khususnya di Pulau Bali merayakan hari Raya Nyepi sebagai wujud dari perayaan Tahun 1 Saka 1941 yang merujuk  pada Lontar Sundarigama dan Sanghyang Aji Swandala. Kalau melihat sejarah, munculnya perayaan 1 Saka dikarenakan terjadinya peperangan antar suku bangsa di India. Ketika salah satu suku yang mempelopori semangat kedamaian, toleransi dan  persaudaraan di tengah kekacauan. Maka Penguasa saat itu, memakai nama suku untuk diabadikan dalam penanggalan wilayahnya dengan maksud adanya kedamaian dan persaudaraan antar suku di wilayahnya. Seperti hal nya Hari Raya Nyepi di Bali, dibutuhkan waktu untuk penyatuan satu saka di hari yang sama.

Menilik dari sejarah dan makna hari Raya Nyepi di Bali memang agak berbeda dengan negara asalnya. Di Pulau Bali dan umat hindu di Indonesia selama hari raya Nyepi tidak melakukan aktivitas selama 24 jam penuh.Mereka melakukan Tapa Amati Geni melarang segala aktifitas penggunaan dan menyalakan api, cahaya atau listrik, Tapa Amati Karya melarang segala aktivitas kerja dan Tapa Amati Lelunganan melarang bepergian ke luar rumah dan segala aktivitas yang bersifat hiburan. Selama masa Hari Kesunyian , Masyarakat Hindu diharapkan melakukan refleksi, perenungan terhadap perilaku yang telah dilakukan. Selain itu diharapkan dari hasil perenungan dan refleksi tersebut dapat tercipta peningkatan kualitas hidup ke depan.

Memang Hari Raya Nyepi, Khususnya  untuk Pulau Bali, menjadi daya tarik sendiri bukan sebagai tujuan wisata namun juga menunjukan kebersamaan, keharmonisan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Di tengah keberagaman suku bangsa dan budaya yang ada, setiap peringatan  hari raya keagamaan menjadi titik balik arti dari sebuah toleransi, dan perdamaian di Indonesia. Walau Nyepi sendiri hampir mirip dengan hari Raya Imlek bagi etnis Tionghoa yang merupakan ritual budaya. Namun inti dari Hari raya Nyepi sudah terbalut dengan nilai nilai keagamaan yang kental dalam budaya dan adat Hindu terutama bagi Suku Bali dan sebagian warga Tengger yang merupakan keturunan masyarakat Majapahit yang mengasingkan diri di Pegunungan Tengger Bromo di Jawa Timur.

Di Bali sendiri, menjelang perayaan diselenggarakan pawai dan ritual yang mengiringi puncak acara Nyepi itu sendiri. Acara inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan dalam dan luar negeri untuk menyaksikan, melihat dan merasakan ritual yang sudah ratusan tahun melekat di Masyarakat Bali.

Semoga makna Hari raya Nyepi dapat menjadi penyejuk suasan batin bangsa Indonesia untuk lebih maju, damai, dan lebih saling menghormati segala perbedaan melalui toleransi antar anak bangsa di tengah suasana politik yang menghangat tahun ini.

Read 1060 times