Wednesday, 20 March 2019 08:15

Industri Furnitur dan Kerajinan Raih Surplus Karena Ekspor

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Industri furnitur dan kerajinan nasional mampu masuk ke pasar internasional melalui berbagai produk unggulannya, yang dinilai memiliki kualitas baik dan desain menarik. Demikian dikatakan Direktur Jenderal Industri, Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian Indonesia, Gati Wibawaningsih, di Jakarta, Minggu (17/3). Gati menambahkan, kekuatan sektor ini didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusia terampil, dan keragaman corak dari budaya lokal. Potensi pengembangan industri furnitur dan kerajinan di dalam negeri tercermin dari Indonesia sebagai penghasil 80 persen untuk bahan baku rotan dunia, dengan daerah penghasil rotan di Indonesia yang tersebar di berbagai pulau, terutama di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Selain 312 jenis rotan yang dapat dimanfaatkan industri furnitur dan kerajinan, Indonesia juga mempunyai potensi bahan baku kayu yang sangat banyak.

Kementerian Perindustrian mencatat, neraca perdagangan industri furnitur mengalami surplus pada Januari 2019, dengan nilai ekspor sebesar 113,36 juta dolar Amerika. Nilai ekspor tersebut naik 8,2 persen dibanding capaian pada Desember tahun 2018. Sepanjang tahun lalu, nilai ekspor furnitur nasional menembus hingga 1,69 miliar dolar Amerika.

Gati Wibawaningsih berharap, sektor industri kecil dan menengah yang menjadi produsen furnitur dan kerajinan, tetap menjaga kualitas bahan baku dan produknya serta selalu berinovasi. Untuk menghasilkan produk yang kompetitif di kancah global, industri furnitur dan kerajinan perlu memanfaatkan teknologi terkini. Hal ini seiring dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka itu menambahkan, upaya itu telah diterapkan pada pendaftaran peserta pameran Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia -Jiffina 2019. Pameran ini diselenggarakan di Jogjakarta, 13 sampai 16 Maret.

Gati Wibawaningsih menjelaskan, Jiffina merupakan pameran ke-4 terbesar yang masuk ke dalam lingkaran pameran furnitur di Asia. Hal ini menandakan bahwa pasar furnitur Indonesia sangat menarik bagi konsumen dunia.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka terus memfasilitasi keikutsertaan sejumlah Industri Kecil dan Menengah furnitur dan kerajinan dalam negeri, untuk bisa tampil di Jiffina selaku ajang pameran berskala internasional. Upaya ini dapat memacu pengembangan dan kemudahan akses pasar Industri Kecil dan Menengah nasional ke kancah global.

Read 820 times