Wednesday, 27 March 2019 00:00

Pesona Labuan Bajo Dengan Wisata Nomadid dan Glamping

Written by 
Rate this item
(0 votes)
wonderful indonesia wonderful indonesia

Sebagai salah satu dari sepuluh destinasi prioritas, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) kini siap memberikan pengalaman baru bagi para wisatawan dalam bentuk _Nomadic Tourism_ di samping atraksi wisata komodo dan selam. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut konsep nomadic tourism sebagai solusi sementara untuk selamanya.

Live a board yang telah berkembang lima hinga tujuh tahun terakhir di Labuan Bajo adalah contoh dari solusi sementara itu. Ini bisa jadi solusi amenitas dan juga akses bagi wisatawan nomad. Dulu kita mengenalnya sebagai wisata minat khusus, tapi seiring perkembangan zaman, tren ini menjelma menjadi wisata minat umum. Menurut Menpar, untuk membangun destinasi Labuan Bajo membutuhkan waktu sekitar 20-30 tahun, karena itu ia memutuskan menjalankan solusi sementara yaitu Nomadic Tourism.

pengembangan Nomadic Tourism di Labuan Bajo bisa dipercepat agar mendapat hasil yang lebih baik baik terutama dalam bidang amenitas. Untuk atraksi, Labuan Bajo sudah tidak perlu ditanyakan lagi, karena sudah terkenal dengan Pulau Komodo dan tempat menyelam terbaik dunia, sementara untuk amenitas konsep Nomadic Tourism bisa mempercepat pertumbuhan wisatawan.

Selain itu, sejumlah tempat glamping atau glamour camping terlihat mulai muncul di kawasan ini. Di antaranya di Pulau Saloka yang digarap oleh sebuah social enterprise bernama Pulau Bahagia Ekosistem. Terdapat juga CND Nomadic Huts yang dibangun oleh CND Dive Center yang dipimpin oleh Condo Subagyo, salah seorang nomad terpandang di dunia diving di Labuan Bajo. Untuk wisatawan yang ingin melakukan liburan glamor, mereka dapat mencoba mengarungi pantai-pantai indah dengan menggunakan kapal-kapal mewah seperti Sea Safari Cruise, Salila, Grace Alone, Maluku, Plataran Komodo, dan lain-lain. Berbagai kapal mewah ini dapat dengan mudah ditemukan di Kawasan Marina Pelabuhan Labuan Bajo.

Read 1350 times Last modified on Thursday, 28 March 2019 07:29