Wednesday, 03 April 2019 11:34

Presiden RI Resmikan 3 Kawasan Ekonomi Khusus di Sulawesi Utara

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Presiden RI Joko Widodo meresmikan tiga Kawasan Ekonomi Khusus, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kawasan Ekonomi Khusus Morotai, dan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, di Bandar Udara Sam Ratulangi, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (1/4). Presiden didampingi antara lain oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo berharap, dengan diresmikannya ketiga kawasan ekonomi khusus itu, industri pengolahan, industri-industri yang lain, dan pabrik-pabrik segera dibuka di kawasan tersebut. Sehingga terbuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya.

Agar dapat bersaing dengan produk-produk yang lain dan lebih efisien, selain membangun kawasan-kawasan ekonomi khusus, pemerintah juga wajib membangun infrastrukturnya. Presiden memberi contoh kawasan ekonomi khusus di Bitung, dengan dibangunnya jalan tol Bitung - Manado.

Presiden Joko Widodo juga berharap, kehadiran tiga kawasan ekonomi khusus itu akan mendorong pemerataan pembangunan di kawasan Timur, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara. Jika sebelumnya produk dari daerah sekitar kawasan ekonomi khusus diekspor dalam bentuk barang mentah, diharapkan nantinya akan ada pengolahan industri di dalam negeri. Baik untuk perikanan, kelapa sawit, maupun produk-produk perkebunan lainnya, termasuk pariwisata.

Presiden menambahkan, dengan mengekspor bahan-bahan yang sudah diolah, nantinya akan ada nilai tambah yang diharapkan juga memberikan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya kepada masyarakat.

Presiden Joko Widodo juga menyampaikan keinginannya untuk kembali ke Kota Manado pada bulan September atau Oktober mendatang, sekaligus untuk meresmikan jalan tol Manado-Bitung.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Sulawesi Utara, dioperasikan untuk menarik investor dengan fokus pada pengolahan kelapa, perikanan, dan farmasi.

Sementara Kawasan Ekonomi Khusus Morotai berfokus pada investasi pengolahan perikanan dan pariwisata, dan untuk Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan fokus pada investasi untuk pengolahan kelapa sawit dan energi.

Darmin menyebutkan, untuk kawasan ekonomi khusus, asal tanahnya sudah siap, maka investor akan datang. Menurutnya, lahan di ketiga kawasan ekonomi khusus itu sudah siap. Ia menyebutkan, investasi yang masuk untuk Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan dan Morotai masing-masing diperkirakan mencapai 37 triliun rupiah dan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung mencapai 35 triliun rupiah.

Selain proyek strategis nasional berupa kawasan ekonomi khusus, juga ada proyek strategis penunjang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, yaitu Tol Bitung-Manado dan pelabuhan peti kemas Bitung.

Read 811 times