Saturday, 13 April 2019 09:25

Aplikasi FishOn untuk Program Satu Juta Nelayan Berdaulat

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memulai Program Satu Juta Nelayan Berdaulat dengan mengenalkan aplikasi FishOn pada nelayan Sukabumi guna mengoptimalkan potensi laut dan mengelola hasil lautnya secara mandiri. Demikian siaran pers Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman di Jakarta, Rabu lalu. Pada hari itu Luhut Binsar Panjaitan mengunjungi tempat pelelangan ikan Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pelatihan nelayan untuk menggunakan aplikasi FishOn menandai Program Satu Juta Nelayan Berdaulat yang diluncurkan di Jakarta, Senin lalu. Untuk tahun ini ditargetkan minimal ada 300 ribu nelayan dari 300 kabupaten dan kota pesisir yang mendapatkan pelatihan melaut dengan dukungan teknologi 4.0.

Dalam kunjungannya di Sukabumi Luhut Panjaitan menjelaskan, nelayan dilatih menggunakan aplikasi FishOn, menabur jala yang efisien serta pemasaran ikan secara online, serta dilatih tentang standar keselamatan kerja di laut, dan menentukan daerah tangkapan ikan dan pengelolaan tangkapan.

Luhut Panjaitan menambahkan, dengan program ini diharapkan nelayan bisa langsung menjual hasil tangkapannya ke konsumen tanpa melalui tengkulak. Mereka bisa langsung mengetahui tempat-tempat di mana ada ikan, ini membuat operasional mereka lebih efisien. Cara ini akan lebih efektif sebab mereka bisa mendapatkan harga yang besar.

Aplikasi FishOn juga memiliki fitur informasi pencurian ikan, pengawetan ikan, penjualan ikan, komunikasi pencatatan hasil tangkapan ikan, "panic button" untuk permintaan bantuan dalam kondisi darurat, fitur pembayaran elektronik dan fitur belanja kebutuhan sehari hari. Selain itu, ada aplikasi penjualan dan manajemen gudang untuk koperasi nelayan, aplikasi lelang ikan online yang menghubungkan tempat pelelangan ikan, nelayan dan pedagang ikan, serta aplikasi website penjualan "e-commerce" ikan.

Dalam sesi dialog Luhut Panjaitan dengan nelayan, perwakilan nelayan meminta bantuan pemerintah untuk menyediakan teknologi atau alat yang bisa digunakan nelayan saat berhadapan dengan cuaca ekstrem saat sedang menangkap ikan di tengah laut, ada juga permintaan berupa modernisasi mesin nelayan dari mesin tingting ke mesin tempel 15 PK.

Menurut Luhut Panjaitan, pemerintah akan berupaya mewujudkan permintaan tersebut. Namun, ia mengingatkan agar para nelayan bisa menjaga laut dari sampah dan tidak merusak terumbu karang dengan bom.

Luhut Panjaitan mengatakan program itu akan dilanjutkan ke Ambon, Maluku, Nusa Tenggara Timur dan lima lokasi lainnya. Para nelayan akan dilatih selama dua minggu untuk mempelajari aplikasi. Menurutnya, Presiden berharap 3,7 juta orang nelayan bisalebih makmur.

Read 1083 times