Monday, 08 July 2019 11:46

Indonesia dan UEA Bahas Peningkatan Kerja Sama Investasi

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menerima kedatangan Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohamed Al Mazrouei, di Jakarta Jumat (5/7). Pertemuan keduanya membahas penjajakan kerja sama investasi antara Indonesia dengan UEA. Selain itu, pertemuan sekaligus mempersiapkan rencana kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia, pada pekan ketiga Juli. Jusuf Kalla usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/7) menyebut kemungkinan kerja sama investasi di berbagai bidang. Namun, ia belum dapat memastikan kerja sama yang akan nantinya disepakati Indonesia dan UEA.

Sementara itu Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohamed Al Mazroue mengatakan, pemerintahnya ingin menjajaki kerja sama investasi dengan Indonesia. Menurut Suhail UEA tertarik dengan Indonesia yang ekonominya masuk dalam 15 besar di dunia. Indonesia adalah ekonomi terbesar keempat belas di dunia. Suhail menambahkan, dalam penjajakannya telah dibicarakan sejumlah proyek yang akan dikerjasamakan di berbagai sektor, misalnya real estate, energi, pariwisata dan beberapa sektor lainnya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebelumnya juga telah melakukan pertemuan dengan CEO Tashyeed Group Zayed Bin Owaidah Al Qubaisy beserta Delegasi Investor Swasta Uni Emirat Arab di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa pekan lalu. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai pertemuan tersebut mengatakan, Uni Emirat Arab menjajaki kerja sama investasi di sejumlah bidang, termasuk pembangkit listrik, alat kesehatan, industri energi alternatif dan migas, serta industri pengolahan air. Dikatakan, Indonesia memandang Uni Emirat Arab sebagai mitra strategis, khususnya Dubai sebagai salah satu hub perdagangan dunia untuk peningkatan ekspor produk industri Indonesia ke berbagai negara.

Airlangga juga menjelaskan tentang potensi investasi industri pembangkit listrik di Indonesia seiring upaya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang ditargetkan mencapai 35.000 MW. Besaran tersebut terdiri dari 291 unit pembangkit listrik, 735 jalur jaringan transmisi, dan 1.273 unit gardu induk dengan total investasi 1.189 triliun rupiah. Pihaknya juga tengah memfasilitasi penelitian dan pengembangan produk solar cell untuk implementasi di industri dan masyarakat.

Sementara itu melihat potensi di industri alat kesehatan, pemerintah tengah mendorong penggunaan teknologi terkini secara terintegrasi termasuk komponen, bahan baku dan bahan penolong. Airlangga pun menyampaikan, pelaku industri UEA yang ingin berinvestasi di Indonesia memiliki kesempatan baik saat ini, sebab Pemerintah Indonesia telah memberikan kemudahan bagi para penanam modal.

Read 749 times