Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto menyampaikan, pertumbuhan dan ekspor industri di sektor pengolahan logam dan mineral mengalami kenaikan tajam. Hal ini karena kebijakan hilirisasi industri yang didorong Kementerian Perindustrian dalam upaya meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Menteri Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Rabu (14/2) menyebutkan, Indonesia mempunyai beberapa klaster industri baja. Di Cilegon, Banten, misalnya, kapasitas produksi mendekati lima juta ton per tahun dan ditargetkan mencapai 10 juta ton pada tahun 2025. Selain itu, Indonesia juga memiliki klaster industri baja di Morowali, Sulawesi Tengah. Menteri menambahkan, di kawasan industri Konawe, Sulawesi Tenggara akan menghasilkan nickel pig iron sebanyak dua juta ton pada tahun 2018. Ia menegaskan, pihaknya terus berupaya memperdalam struktur industri nasional. Tujuannya agar mampu masuk ke dalam rantai pasok global. antara