07
May

 

VOInews, Jakarta: Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Maret 2024 mencapai 1,04 juta, naik 19.86 persen dibanding Maret 2024. Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (6/05/2024). Sandiaga mengungkapkan total jumlah wisman pada Januari- Maret 2024 mencapai 3,03 juta kunjungan, meningkat 25,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut Sandiaga, angka ini menunjukkan Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target lebih dari 14.3 juta kunjungan wisman pada 2024.

Kalau kita lihat kunjungan Wisman dibandingkan bulan Januari- Maret 2023 dan ada peningkatan 25,43%, jadi kita ontrek dan di mana kita ingin menargetkan 14,3 juta lebih kunjungan wisatawan mancanegara”, ujar Sandiaga.

Sandiaga lebih lanjut menyampaikan, wisatawan Malaysia mendominasi kunjungan pada Maret 2024 dengan 160,3 kunjungan, diikuti Australia dengan 124,2 kunjungan, Singapura dengan 120 ribu kunjungan, dan China 94,4 ribu kunjungan. Sandiaga menyatakan jumlah kunjungan wisman ini didorong terutama oleh peningkatan kunjungan di pintu masuk Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali sebesar 31,5 persen dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Banten sebesar 33 persen.

Selain itu, beberapa pintu masuk utama wisman tertinggi selama Maret 2024 juga terdapat di Batam, Kepulauan Riau; Tanjung Uban, Kepulauan Riau; Juanda, Surabaya; dan Kualanamu, Sumatera Utara.

Selain jumlah kunjungan, okupansi hotel pada Maret 2024 juga menunjukkan tren positif, yakni mencapai 43,41 persen. Sandiaga menyebut rata-rata tamu menginap juga meningkat menjadi 1,7 malam.

06
May

 

VOInews.id- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan rancangan blue print BUMN hingga tahun 2034, yang mencakup rencana integrasi di antaranya penyatuan sektor pangan dan pupuk. “Kami punya blue print BUMN sampai tahun 2034, yaitu 10 tahun ke depan salah satunya memperkuat ekosistem. Seperti contoh misalnya sekarang ini yang namanya pupuk dengan pangan kita terpisah, ke depan kita akan jadikan satu ekosistem,” kata Erick dalam Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/5).

 

Integrasi antara sektor pupuk dan pangan dianggap penting karena keduanya merupakan bagian dari satu ekosistem yang saling terkait. Namun, saat ini keduanya masih terpisah dan perlu digabungkan agar dapat berjalan secara lebih efisien. “Pupuk dan pangan karena ini ekosistem. Tidak mungkin kita bicara pangan tanpa pupuk misalnya. Nah ini masih terpisah,” tutur Erick. Erick juga menyoroti kekurangan dalam sektor pupuk, terutama terkait dengan ketersediaan bahan baku seperti sulfat dan fosfat.

 

Dalam upaya untuk menjadi produsen pupuk terbesar di dunia, Indonesia perlu memiliki kepastian pasokan bahan baku. Untuk itu, blue print BUMN hingga tahun 2034 juga memperhatikan aspek ini, dengan memberikan fokus pada kepastian pasokan bahan baku untuk industri pupuk. “Di pupuk sendiri masih banyak kekurangannya yaitu apa? Sumber bahan bakunya seperti sulfat dan fosfat. Itu kan belum terjadi sekarang, kita juga bikin blue print, supaya apa? Kalau kita mau jadi produsen pupuk nomor lima terbesar di dunia bahkan nomor tiga terbesar di dunia, kita harus punya kepastian daripada bahan bakunya. Nah salah satunya itu yang kita dorong ke depannya,” ujar Erick.

 

Dia menyampaikan blueprint tersebut berlaku selama 10 tahun ke depan, bertujuan untuk memperkuat ekosistem BUMN. Erick menegaskan pentingnya berpikir jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan transformasi BUMN, yang membutuhkan waktu yang cukup lama, seperti contoh dari China yang memerlukan waktu 18 tahun untuk transformasinya. “Kalau kita p dengan China itu perlu 18 tahun. Jadi kalau China yang sedemikian masif memperbaiki negaranya perlu 18 tahun, saya rasa tidak mungkin BUMN Indonesia lima tahun,” tutur Erick.

 

Erick menekankan bahwa blue print tersebut harus detail dan terperinci, sehingga dapat digunakan oleh siapa pun yang menggantikan posisinya di masa depan. Hal ini akan memastikan kelangsungan rencana dan proyek yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu, Erick juga membahas tentang perencanaan anggaran, pembagian PMN (Penyertaan Modal Negara), dan deviden untuk tahun-tahun mendatang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan dan transparansi kepada pihak-pihak terkait, serta untuk menghindari ketidakpastian di masa mendatang. Erick juga mencatat beberapa masalah yang muncul di masa lalu, seperti ledakan.

 

Dia menegaskan bahwa perencanaan yang matang sangat penting mengingat kondisi ekonomi global yang semakin tidak pasti, dengan adanya perang tarif antara berbagai negara. Persaingan ekonomi yang semakin tajam menuntut kesigapan dan kebijaksanaan dalam perencanaan dan strategi untuk menghadapi tantangan yang akan datang. “Saya buat statement ini bukan menyalahkan siapa siapa, tapi itu introspeksi diri kita bagaimana kita harus lebih baik lagi. Karena kenapa? Kalau kita lihat sekarang globalisasi makin seram kita sudah bisa melihat bagaimana tahun depan yang namanya ekonomi ini cukup menantang,” kata Erick.

 

Antara

04
May

 

VOInews, Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak para delegasi Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific untuk belajar tradisi dan budaya Bali.

Kemenparekraf mengajak rombongan delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific untuk mengikuti Interactive Cultural and Natural Tour di ARMA museum & resort, Ubud, Sabtu (4/5/2024).

Dalam tur ini, peserta diajak untuk melihat dan belajar secara langsung berbagai ragam tradisi budaya Bali.

Mereka diajak untuk melihat cara membuat dan merangkai sesajen untuk keperluan sembahyang, memahat kayu, latihan menari, serta mengenal berbagai lukisan dan karya seni yang kental akan nuansa Bali di museum tersebut. Selain itu, peserta juga diajak untuk belajar bermain gamelan dan memasak berbagai kuliner khas Pulau Dewata.

Sesmenparekraf Wayan Giri Adnyani, yang turut hadir dalam tur ini mengatakan, kegiatan ini menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan kearifan lokal serta tradisi dan budaya Indonesia, khususnya Bali.

"Harapannya, di masa mendatang para delegasi ini akan kembali ke Indonesia untuk berwisata karena Indonesia, khususnya Bali telah menjadi top of mind mereka atau sebagai pilihan untuk bepergian," kata Giri.

Acara ini kemudian ditutup dengan santap siang dengan menu kuliner khas nusantara.

04
May

 

 

VOInews, Bali: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, yang terpilih menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi delegasi World Water Forum 2024 yang akan digelar pada 18-25 Mei 2024.

"Kami pastikan dengan kunjungan ke Jatiluwih ini kesiapan sebagai site visit dari delegasi World Water Forum dan kita sudah lihat beberapa spot-nya yang telah dipersiapkan," kata Menparekraf Sandiaga, Jumat (3/5/2024).

Menparekraf Sandiaga menyampaikan, pengelolaan air di Bali yang penuh dengan kearifan lokal dan sudah mendapatkan pengakuan dunia oleh UNESCO dinilai siap untuk ditampilkan sebagai site visit dalam World Water Forum 2024.

Sebelumnya, Jatiluwih telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 2012.

"Ini memantapkan posisi Indonesia dalam kepemimpinannya di forum pengelolaan air sedunia," katanya.

Desa Jatiluwih memiliki sistem pengelolaan air yang dikenal dengan sebutan sistem subak yang membuatnya dikenal sebagai penghasil padi terbaik di Pulau Dewata. Subak sendiri merupakan organisasi tradisional yang mengatur sistem irigasi yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali.

Selain itu, Desa Jatiluwih juga memiliki beberapa aktivitas untuk ditawarkan kepada wisatawan, di antaranya trekking sambil menikmati keindahan rice terrace atau terasering persawahan dan lain sebagainya. Sehingga, hal ini sangat cocok untuk ditampilkan di hadapan delegasi World Water Forum 2024.

Selain meninjau Desa Jatiluwih, Menparekraf Sandiaga juga menyaksikan pelepasan burung endemik khas Bali dan cara pengusiran burung yang disebut dengan Kepuakan.