04
May

VOInews, Bali: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi "The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific" menanam bibit bakau sebagai upaya untuk meng-offset jejak karbon yang dihasilkan selama pelaksanaan konferensi ini. Aksi offsetting ini dilaksanakan di Mangrove Telaga Waja, Benoa, Jumat (3/5/2024).

Menparekraf Sandiaga menyampaikan sepanjang pelaksanaan The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali pada 2 hingga 4 Mei 2024 diperkirakan tercipta sekitar 297.179,74 kilogram emisi karbon. Sehingga, emisi karbon ini perlu dikompensasi dengan penanaman 9.005 bibit bakau.

"Dekarbonisasi ini adalah langkah penting yang harus kita lakukan untuk membuktikan komitmen kita dalam menciptakan pariwisata yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan," kata Menparekraf Sandiaga.

Penanaman bakau ini juga bertujuan untuk mencapai target penekanan emisi karbon di sektor pariwisata dari delapan persen menjadi empat persen di tahun 2035 mendatang.

"Pohon bakau ini adalah tanaman yang efektif untuk menyerap emisi karbon," katanya.

Tidak hanya menyerap emisi karbon, Sandiaga menuturkan pohon bakau ini juga mampu menurunkan suhu di sekitarnya hingga 2 derajat celcius dari suhu aslinya.

"Jadi di sini terasa lebih sejuk karena mangrove ini bisa menurunkan suhu," ungkap Sandiaga.

Hal ini diapresiasi oleh Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UN Tourism, Harry Hwang. Menurutnya penanaman ini menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam mengembangkan pariwisata berbasis alam yang berkelanjutan.

"Ini membuktikan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekowisata. Jadi kami sangat senang untuk bergabung dalam kegiatan ini dalam melindungi keberlanjutan alam di Indonesia," ungkap Harry.

04
May

 

VOInews, Bali: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung penguatan peran perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan di sektor pariwisata.

Menparekraf Sandiaga dalam jumpa pers usai "The 2nd UN Tourism Regional Conference On The Empowerment Of Women In Tourism In Asia And The Pacific" di Nusa Dua, Bali, Jumat (3/5/2024), mengatakan forum yang berlangsung selama tiga hari tersebut telah menunjukkan betapa besarnya peranan perempuan dalam mewujudkan masa depan pariwisata yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.

"Perempuan sangat mendominasi di sektor pariwisata," kata Menparekraf Sandiaga.

Berdasarkan data, mayoritas pekerja di sektor pariwisata adalah perempuan yakni sebesar 54,22 persen dibandingkan dengan pekerja pria yakni 45,78 persen. Angka ini sejalan dengan data secara global.

Dengan jumlah yang besar tersebut, kata Sandiaga, perempuan telah menunjukan kemampuan dalam membuat perubahan positif baik dalam skala lokal maupun global.

Tidak hanya dalam pemberdayaan masyarakat lokal, tetapi juga membina hubungan yang bermakna antara orang dan tempat, termasuk kelestarian lingkungan. Dan hal ini dilakukan dengan cara mempromosikan warisan budaya, mengadvokasi pelestarian lingkungan dan memperjuangkan keadilan sosial.

Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UNWTO, Harry Hwang, mengapresiasi kepemimpinan yang dilakukan Kemenparekraf dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata termasuk dalam pelaksanaan "The 2nd UN Tourism Regional Conference On The Empowerment Of Women In Tourism In Asia And The Pacific". Di mana peran dan kepemimpinan perempuan menjadi fokus Utama dalam upaya pengembangan sektor pariwisata ke depan.

450 delegasi dari 42 negara dipastikan mendapatkan pengalaman yang sangat baik selama konferensi berlangsung.

"Saya pribadi mengatakan bahwa, pasti semua orang sangat senang untuk menceritakan kembali pengalaman yang didapatkan pada perhelatan tersebut, mulai dari pengalaman budaya, kesenian, kuliner dan lainnya," Kata Harry Hwang.

 

04
May

VOInews, Jakarta: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah menyambut baik peraturan ketenagakerjaan baru yang tengah disiapkan Pemerintah Jepang bagi pekerja asing di negara tersebut. Hal ini disampaikan Ida Fauziyah saat menerima Courtesy Call Wakil Menteri Negara Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang, Miyazaki Masahisa, di  Jakarta, Jumat (03/05/2024). 

"Kami menyambut baik aturan baru yang diperuntukan bagi pekerja asing di Jepang. Kami berharap aturan baru tersebut dapat memberikan pelindungan yang lebih serta meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja migran kita di Jepang," kata Ida Fauziyah. 

Ida Fauziyah mengatakan, dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Negara Jepang tersebut, Pemerintah Jepang memastikan bahwa pekerja migran Indonesia yang saat ini sudah bekerja di Jepang akan tetap dapat melanjutkan kerjanya di Jepang. 

"Pemerintah Jepang menyatakan bahwa aturan bagi pekerja asing ini perubahannya tidak terlalu signifikan. Sehingga pekerja migran kita yang sudah bekerja di Jepang tetap bisa bekerja di sana," jelasnya. 

Mengutip siaran pers Kemenaker RI, hubungan diplomatik dan kerja sama antara Indonesia dan Jepang telah terjalin selama lebih dari 65 tahun. Di bidang ketenagakerjaan, kerja sama antara Indonesia dan Jepang terwujud antara lain dalam bentuk program pemagangan melalui skema Technical Intern Train Program (TITP). Skema ini telah berjalan sejak 1993. 

Di bidang penempatan tenaga kerja, kerja sama antara Indonesia dan Jepang terjalin dalam bentuk Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang berlaku efektif sejak 1 Juli 2008. Selain itu, Indonesia dan Jepang juga memiliki jalinan kerja sama penempatan tenaga kerja dalam program Specified Skill Workers (SSW). 

Ida pun berharap Pemerintah Jepang untuk terus menjalin komunikasi guna menyosialisasikan informasi terbaru terkait aturan pekerja asing kepada pihak Indonesia maupun negara-negara lainnya. 

"Saya yakin, dengan dukungan Yang Mulia Bapak Miyazaki Masahisa, Wakil Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, hubungan kerjasama antara Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang ketenagakerjaan akan semakin baik dan terus berkembang," ujarnya. 

03
May

 

VOInews.id, Sitaro: Gumpalan asap tipis berwarna putih kelabu membumbung setinggi 200 meter dari pusat kawah Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. "Visual Gunung Ruang tanggal 3 Mei 2024, pukul 06:28 WITA, asap putih kelabu bertekanan lemah dengan tinggi 200 meter," demikian laporan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan dalam laporan yang diterima di Jakarta, Jumat.

 

Hendra menuturkan meski aktivitas vulkanik dan kegempaan Gunung Ruang saat ini cenderung landai, namun pihaknya masih menyematkan status level IV atau awas bagi gunung api bertipe strato tersebut. Sepanjang hari ini pukul 00:00 hingga 06:00 WITA, jumlah gempa vulkanik dangkal tercatat sebanyak 5 kali, gempa vulkanik dalam hanya 1 kali, gempa tektonik jauh ada 2 kali, dan tidak ada aktivitas erupsi. Pada Kamis (2/5), data kegempaan yang tercatat oleh stasiun seismik Taliwang 1 kali gempa letusan, 29 kali gempa vulkanik dangkal, 5 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik lokal, 10 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa tremor menerus.

 

PVMBG meminta penduduk di sekitar Gunung Ruang untuk tidak memasuki wilayah radius enam kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang. Sedangkan, penduduk yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang masuk dalam radius enam kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius enam kilometer. Kemudian, penduduk di Pulau Tagulandang khususnya yang bermukim di dekat pantai agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut atau runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut.

 

Gunung Ruang diamati secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Sebelum kejadian erupsi pada tahun 2024, Gunung Ruang pernah mengalami erupsi yang terjadi pada tahun 2002. Kala itu Gunung Ruang mengalami erupsi eksplosif yang disertai awan panas dan mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.

 

Antara