08
December

(voinews.id) Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Ida Fauziyah mengajak negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk mendorong upaya pemulihan yang inklusif dan berpusat pada manusia, sesuai dengan kampanye Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). Menurut dia. upaya tersebut penting dilakukan agar kawasan bisa pulih dari pandemi COVID-19 yang paling dirasakan dampaknya oleh kelompok rentan.

Ajakan tersebut disampaikan  Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Ida Fauziyah ketika menyampaikan pidato nasional mewakili Indonesia dalam Pertemuan Regional ke-17 ILO Asia Pasifik di Singapura Rabu Menurut Ida Fauziyah sudah waktunya bagi Asia Pasifik untuk bangkit bersama dengan suara yang lebih kuat dan setara untuk merespons ketegangan ini dengan memajukan kerja sama solidaritas.keadilan sosial dan semangat kemanusiaan. (antara)

08
December

 

 (voinews.id) Sektor investasi dinilai menjadi satu-satunya harapan pemerintah untuk  meningkatkan  pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman krisis global saat ini.. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto dalam Forum Kemitraan Investasi yang dipantau secara daring di Jakarta Rabu menilai investasi jadi kunci pertumbuhan ekonomi lantaran konsumsi serta kinerja ekspor dan impor akan cukup tertekan dengan kondisi yang terjadi.

Seto menjelaskan daya beli masyarakat pada 2023 diperkirakan akan menurun seiring dengan berkurangnya insentif yang diberikan pada saat pandemi COVID-19.Tekanan suku bunga dinilai akan menyebabkan konsumsi rumah tangga berkurang.. Di sisi lain konsumsi pemerintah juga diperkirakan akan mengalami tekanan karena defisit anggaran akan kembali ditetapkan kurang dari 3 persen. Oleh karena itu ia menilai investasi menjadi kunci ketahanan ekonomi pada tahun-tahun mendatang terlebih dengan kondisi dunia yang penuh tantangan. Ia juga mendorong terjalinnya kemitraan antara pengusaha besar dengan pengusaha di daerah dan UMKM. (antara)

07
December

 

Jakarta (voinews.id) : Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pertemuan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) menghasilkan Bali Message on Development Cooperation in the Pacific.

“Pertemuan IPFD menghasilkan Bali Message on Development Cooperation in the Pacific yang berisi komitmen Indonesia dan negara Pasifik untuk meningkatkan kemitraan,” katanya dalam keterangan yang disampaikan secara virtual, Rabu (7/12) di Bali dan diikuti dari Jakarta. Menurutnya, Bali Message juga meneguhkan komitmen Indonesia untuk mengimplementasikan secara konkret visi Pacific Elevation melalui bantuan teknis dan bantuan pembangunan yang lebih intensif.

 

Retno pun menggaris bawahi Indonesia yang selama ini melakukan kerja sama dengan negara-negara Pasifik. “Selama periode 1999-2021 Indonesia telah memberikan 211 bantuan teknis dan pembangunan yang melibatkan sekitar 1.900 peserta dari negara-negara Pasifik,” katanya.

 

Sejumlah program kerja sama yang telah dilaksanakan selama ini diantaranya kerja sama bidang ketahanan pangan dan kesehatan. Ia menambahkan, Indonesia akan mempererat kerja sama perdagangan dan investasi dengan fokus pada pembangunan UMKM. Selain itu menurut Retno, Indonesia juga akan meningkatkan pemberian beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswa dari negara Pasifik.

07
December

Jakarta (voinews.id) : Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Forum Kerja Sama Pembangunan Indonesia-Pasifik (IPFD). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut sebagai sesama negara Pasifik, Indonesia berbagi tantangan yang sama dengan negara-negara lain di Pasifik. Oleh karena itu, menurutnya, Indonesia dan negara-negara Pasifik harus mengatasi tantangan-tantangan tersebut secara bersama sebagai satu keluarga besar Pasifik.

“IPFD merupakan manifestasi visi Pacific Elevation Indonesia dan digunakan sebagai platform untuk engagement yang lebih luas antara Indonesia dan Pasifik,” katanya dalam keterangan yang disampaikan secara virtual, Rabu (7/12) yang diikuti dari Jakarta.

Dalam pidato pembukaan forum, Retno Marsudi mendorong negara-negara IPFD untuk berfokus pada pembahasan 3 isu utama.

“Pertama, memastikan Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera,” katanya.

Untuk mencapai tujuan itu, menurut Retno, Indonesia bersama dengan negara-negara Pasifik harus memajukan kepercayaan strategis dan semangat kolaborasi. Menurutnya prinsip-prinsip hukum internasional termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah harus ditegakkan.

Selain itu, ia menegaskan, Pasifik harus menjadi bagian integral dari kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera.

“Hal kedua yang saya sarankan adalah pentingnya membangun kerja sama konkret,” katanya.

Retno mendorong negara-negara IPFD untuk mewujudkan kerja sama yang menguntungkan rakyat semua negara di Pasifik. Beberapa hal yang dapat dibahas antara lain ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pengurangan resiko bencana.

Ia pun mendorong pemajuan kerja sama ekonomi kelautan berkelanjutan, sekaligus peningkatan people-to-people contact untuk mendorong konektivitas dan ikatan kekeluargaan lebih dalam antara negara Pasifik.

“Hal ketiga yang perlu menjadi fokus adalah membuat platform pembangunan yang komprehensif dan inklusif,” katanya.

Pertemuan IPFD dilaksanakan di Bali sejak tanggal 7-8 Desember 2022 dan diikuti oleh 17 negara dan teritori dari Pasifik, 4 organisasi sub-regional, regional dan multilateral, serta 5 negara undangan. Termasuk diantara yang hadir adalah Perdana Menteri Nieu dan 6 menteri dari Australia, Cook Islands, Micronesia, Selandia Baru, Papua New Guinea, dan Timor Leste serta 1 Wakil Menteri dari Tonga.

Pertemuan IPFD mengangkat tema “Grow and Prosper Together," dengan 2 isu utama yang dibahas yaitu pembangunan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia.