29
June

(voinews.id)Pemerintah Kota Surabaya dan Kota Liverpool, Inggris, terus mengembangkan kerja sama kota kembar khususnya dalam bidang pendidikan inklusi.

"Khususnya pengembangan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus, dapat terus dikembangkan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima kunjungan Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Kedatangan Rob Fenn tersebut sekaligus membuka kegiatan Webinar bagi Guru Sekolah Inklusi di Kota Surabaya dengan St. Vincent’s School Liverpool.

Wali Kota Eri menjelaskan jalinan kerja sama kota kembar atau sister city antara Kota Surabaya dengan Kota Liverpool terus berlangsung secara aktif.

Kerja sama yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman(MoU) pada tahun 2018, kata dia, diharapkan bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif bagi masyarakat di kedua kota. Salah satunya adalah kegiatan pengembangan kapasitas bagi guru sekolah inklusi.

"Kegiatan ini merupakan kesempatan emas bagi para peserta, yang terdiri atas 135 guru SD dan 135 guru SMP dari sekolah inklusi di Kota Surabaya. Yakni, untuk memperoleh wawasan baru terkait pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus," kata dia.

Wawasan pendidikan tersebut, lanjut dia, akan dibagikan langsung oleh jajaran St. Vincent’s School Liverpool, salah satu sekolah inklusi terbaik di Kota Liverpool, bahkan di seluruh Inggris. Namun, kegiatan di bidang pendidikan khusus ini bukanlah yang pertama kali diadakan.

"Tahun 2019 Kota Surabaya mengirimkan delapan orang delegasi siswa sekolah inklusi, beserta delapan pendamping untuk mengikuti kegiatan di St. Vincent’s School Liverpool, selama enam minggu," kata dia.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn mengatakan, kota kembar antara Kota Surabaya dan Kota Liverpool telah meningkatkan perdagangan, pendidikan, pertukaran budaya dan hubungan antarindividu yang lebih baik.

Seperti halnya kerja sama sepak bola antara Kota Surabaya dan Tranmere Rovers adalah contoh yang sangat baik.

"Komitmen bersama untuk mendukung inklusi disabilitas antara Kota Surabaya dan St. Vincent’s School Liverpool melalui berbagai ide kreatif," kata Rob Fenn.

Rob Fenn menambahkan, sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin dengan Kota Surabaya, mampu menangkal berbagai permasalahan, seperti ketidaksetaraan, perubahan iklim dan pendidikan. Maka dari itu, dia ingin mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi.

"Saya sudah bertemu dan berdiskusi dengan kolega saya yang ada di Kota Surabaya. Saya menyimpulkan, bahwa Kota Surabaya ini bisa menjadi salah satu kota percontohan mengenai pendidikan inklusi,"ungkapnya

antara

29
June


(voinews.id)Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan pihaknya sedang fokus mengembangkan model bisnis perhutanan sosial melalui koperasi agar ekonomi rakyat semakin berdaya dan mandiri.

"Petani skala kecil harus berhimpun dalam koperasi agar mempunyai posisi tawar yang kuat, integrasi usaha hulu-hilir dengan pelibatan kemitraan para pihak dalam rantai pasok (inclusive closed loop), adopsi teknologi, akses pembiayaan, terhubung dengan offtaker, dan memiliki tata kelola dan manajemen profesional," katanya dalam keterangan tertulis, saat Kongres Kehutanan Indonesia ke VII bertajuk "Strategi Sentra Bisnis UKM Kehutanan" di Jakarta, Selasa.

Kementerian Koperasi dan UKM juga sedang melakukan piloting komoditas prioritas yang diharapkan dapat ditiru khususnya di wilayah perhutanan sosial.

Beberapa piloting dilakukan melalui Koperasi Pesantren Al-Ittifaq yang mengakomodasi komoditas hortikultura dengan beranggotakan 1.267 orang yang menjadikan AEON, SuperIndo, dan Yogya Group sebagai offtaker.

Kedua ialah Koperasi Tani Hijau Makmur dengan komoditas pisang yang mampu mengekspor pisang mas sebanyak 114 kotak (box) setiap minggu per tahun dengan nilai ekspor 60.642 dolar AS.

"Ada pula koperasi pemasaran BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat) Paramasera sebagai penghasil kacang koro yang mampu menjadi alternatif pengganti kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu (substitusi impor)," ujar Menkop Teten.

Piloting terakhir ialah Koperasi Sawit Unggul Sejahtera yang mampu menghasilkan produk luaran berupa minyak makan merah untuk mengatasi gizi buruk atau stunting terhadap anak.

“Pengelolaan sumber daya alam hutan dan lingkungan yang dikelola secara berkeadilan akan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, hingga memperkecil kesenjangan ekonomi antar wilayah,” ucap dia.

antara

28
June

 

(voinews.id)Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengumumkan Indonesia menempati urutan ketiga dalam Global Skills Report 2022.

Capaian tersebut dipublikasikan oleh Coursera yang merupakan platform edukasi digital atau massive open online course (MOOC) terbesar di dunia.

"Menurut laporan Coursera tahun 2022 tersebut, Indonesia menempati peringkat ketiga Global Skills Report 2022 dari 102 negara pengguna Coursera," ujar Johnny di Jakarta, Senin.

Adapun Coursera telah digunakan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia, bekerja sama dengan lebih 3.000 universitas dan 250 mitra industri.

Johnny mengatakan laporan tersebut mengukur keterampilan peserta didik Coursera di masing-masing negara. Urutan pertama pada laporan tersebut diduduki oleh Swiss dan urutan kedua diduduki Denmark.

Dengan laporan ini, Indonesia secara spesifik masuk pada jajaran peringkat teratas bidang keterampilan teknologi dan data ilmiah (data science).


"Peringkat Indonesia naik 39 level dari periode sebelumnya," kata Johnny.

Johnny mengatakan Kominfo berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan sumber daya manusia pada bidang digital nasional melalui pelatihan-pelatihan.

Pelatihan yang dia maksud adalah 50.000 Data Science Training yang bertujuan untuk memfasilitasi 50.000 peserta setiap tahun melalui pelatihan multidisiplin teknis.

Pelatihannya meliputi kemampuan statistik, data analisis, dan machine learning di berbagai tingkatan keahlian, bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi global dan nasional.

"Seluruh upaya ini merupakan langkah komprehensif dalam mendorong pengembangan talenta digital nasional, demi mewujudkan Indonesia sebagai bangsa digital yang maju dan berdaya saing global," ujar Johnny.

 

antara

28
June

(voinews.id)Pemerintah Jepang dan Dana Anak‑Anak Perserikatan Bangsa‑Bangsa (UNICEF) memberikan 300 unit mesin pendingin vaksin untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan vaksin di Indonesia.

Sebanyak 300 unit mesin pendingin vaksin diserahkan kepada Kementerian Kesehatan RI untuk mendukung penyimpanan dan pemberian vaksin COVID-19 di seluruh Indonesia, kata Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Mesin-mesin pendingin tersebut akan didistribusikan ke 34 pusat penyimpanan vaksin di tujuh provinsi dan 27 kota/kabupaten di Indonesia.

"Memastikan vaksinasi COVID-19 terlaksana untuk seluruh penduduk bukan tugas mudah bagi Indonesia mengingat luasnya negara kepulauan ini," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi.

Menurut dia, donasi itu merupakan bagian dari upaya Jepang untuk mendukung kampanye Indonesia memberikan vaksin COVID-19 kepada 234,6 juta penduduknya.

"Penyediaan 300 pendingin vaksin pada hari ini, yang dilaksanakan melalui kemitraan dengan UNICEF, adalah bagian dari dukungan ‘Last One Mile’ Jepang untuk Indonesia yang berupaya memberikan vaksin ke setiap penjuru negeri," ujar Dubes Kanasugi.

"Peralatan rantai dingin berkualitas tinggi akan membantu masyarakat rentan mendapatkan vaksinasi dan berkontribusi terhadap penguatan sistem kesehatan Indonesia," lanjutnya.

Pemerintah Jepang telah berkomitmen mendukung Indonesia dengan serangkaian peralatan rantai dingin, termasuk 50 ruang pendingin untuk penyimpanan vaksin secara aman dan alat pemantauan suhu secara jarak jauh untuk memastikan vaksin senantiasa tersimpan pada suhu yang tepat.

Selain itu, Jepang juga akan mendukung pelatihan untuk pegawai pemerintah dan tenaga kesehatan yang akan bertugas mengoperasikan dan memelihara peralatan rantai dingin, menurut keterangan Kedubes Jepang.

"Dukungan Jepang memungkinkan lebih banyak vaksin dapat didistribusikan dengan aman dan merata ke seluruh Indonesia sehingga akan meningkatkan akses vaksin COVID-19 bagi anak-anak dan keluarga mereka," kata Perwakilan Sementara UNICEF Robert Gass.

"Sejak awal COVID-19, Jepang telah menjadi mitra penting dalam upaya mengatasi dampak pandemi terhadap anak-anak, termasuk mereka yang paling rentan," ucap Gass.

Jepang berkomitmen untuk mendukung berbagai upaya UNICEF untuk meringankan dampak pandemi COVID-19 terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak Indonesia, kata Kedubes Jepang.

Dukungan dari Jepang meliputi program "Safe Return to Learning", yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan pembelajaran, kesehatan, psikososial, air, sanitasi, dan kebersihan dari anak-anak di Provinsi Papua dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Dukungan Jepang itu juga mencakup program di provinsi Sulawesi Selatan, Papua, dan Nusa Tenggara Timur yang bertujuan membuka akses yang aman bagi anak-anak rentan berusia 5-8 tahun pada layanan perkembangan anak usia dini.

 

antara