01
July

(voinews.id)Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 2.248 orang pada Kamis (30/6) sehingga jumlah keseluruhan mencapai 6.088.460 orang hingga saat ini.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Kamis, DKI Jakarta menyumbang tambahan kasus positif COVID-19 terbanyak, yakni 1.255 orang.

Kemudian, diikuti dengan Jawa Barat (449), Banten (238), Jawa Timur (113), Bali (73), dan Jawa Tengah (32).

Sedangkan kasus sembuh COVID-19 di Indonesia mengalami tambahan 1.626 orang sehingga total hingga sekarang ini mencapai 5.914.933 orang.

Tambahan kasus sembuh COVID-19 paling banyak berasal dari DKI Jakarta (1.090), yang diikuti oleh Jawa Barat (222), Jawa Timur (115), Banten (72), Bali (35), dan DI Yogyakarta (35).

Sementara itu, secara nasional ada enam kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia , sehingga total menjadi 156.737 orang hingga saat ini.

Enam kasus meninggal akibat COVID-19 tersebut berasal dari DKI Jakarta, Bali dan Sumatera Selatan dengan masing-masing dua kasus.

Dengan demikian, kasus aktif di Indonesia mengalami tambahan sebanyak 616 orang sehingga jumlah keseluruhan hingga sekarang ini menjadi 16.790 orang.

Satgas juga melaporkan sebanyak 5.211 orang menjadi suspek COVID-19, dan 79.384 spesimen telah diperiksa per hari ini.

Satgas mengimbau masyarakat untuk terus melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memperkirakan laju kasus COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta segera mencapai puncak dalam waktu dekat.

"Jakarta yang paling banyak kena Omicron. Kalau kata saya, Jakarta sebentar lagi sampai puncaknya," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Kemenkes RI Jakarta Selatan, Rabu (29/6).

Berkaca pada gelombang Delta yang terjadi di Indonesia pada Juli 2021, kata Budi, puncak kasus COVID-19 di tingkat populasi terjadi saat dominasi varian virus sudah di atas 80 persen dari total populasi.

 

antara

01
July

(voinews.id)Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Mukhammad Khanif mengatakan hingga saat ini sudah hampir 90 persen jamaah calon haji Indonesia yang sudah tiba di Mekkah, Arab Saudi.

"Alhamdulillah jamaah haji sudah berangsur-angsur tiba di Kota Mekkah. Sampai dengan saat ini kurang lebih tinggal 10 persen lagi jamaah kita yang belum tiba," kata Khanif di Mekkah, Kamis.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, saat ini sudah 84.844 jamaah yang tiba di Tanah Suci.

Maka sebanyak 15.207 jamaah di Tanah Air yang belum berangkat ke Arab Saudi.

Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) Tahun 1443 H/2022 M, akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang kedua dari Tanah Air ke Jeddah dijadwalkan pada 3 Juli 2022.

"Closing date" atau kedatangan terakhir jamaah haji yaitu pada 3 Juli 2022 sehingga Arab Saudi tidak menerima lagi kedatangan jamaah haji setelah tanggal tersebut.

"Kita harapkan sampai tanggal 4 Juli seluruh jamaah haji sudah tiba di Mekkah," tambah dia.

Khanif mengatakan, pada Kamis ada tujuh kloter yang akan tiba di Mekkah.

 

antara

30
June

 

(voinews.id) Salah satu perusahaan asal Tiongkok menandatangani kesepakatan kerja sama investasi dengan mitranya di Indonesia untuk melakukan investasi di bidang kesehatan di Jawa Timur. Penandatanganan kesepakatan kerja sama antara pimpinan perusahaan China-Asia Economic Development Assocation (CAEDA) Yang Guanglin dengan Komisaris Utama PT Makmur Berkah Sehat Johan Tedja Surya disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun di Beijing, Rabu (29/6).

Dubes Djauhari mengatakan, kesepakatan ini menandai dimulainya kerja sama baru antara CAEDA dan PT Makmur Berkah Sehat untuk ikut berkontribusi memperkuat pembangunan sektor kesehatan Indonesia. Ia menilai, kerja sama tersebut dilakukan pada momentum yang tepat ketika Pemerintah Indonesia berkomitmen membangun infrastruktur kesehatan yang tangguh pascapandemi COVID-19. Antara

30
June

 

(voinews.id) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat pencegahan praktik kegiatan pencurian ikan antara lain dengan meningkatkan kemampuan aparat untuk mendeteksi pelanggaran yang terjadi di lapangan. Kepala Badan Riset dan sumber daya manusia Kelautan dan Perikanan KKP, I Nyoman Radiarta dalam rilis di Jakarta Kamis menyatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan "Pelatihan Teknis Pengawas Perikanan" bagi 23 pengawas perikanan di Provinsi Kalimantan Tengah pada 27 Juni hingga 1 Juli 2022.

Komitmen ini merupakan implementasi program prioritas KKP dalam hal penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur untuk keberlanjutan dan peningkatan penerimaan negara bukan pajak yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu menurut I Nyoman Radiarta tugas pengawasan dan penegakan hukum di bidang perikanan telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 45 Tahun 2009. Antara