VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF): Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Agenda ini merupakan agenda andalan dalam keketuaan ASEAN Indonesia 2023 dan akan dilaksanakan pada 5-6 September 2023 di, Jakarta.
“Digelar bersamaan dengan KTT ASEAN ke-43 dan KTT Asia Timur, seremoni pembukaan AIPF akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia dan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Forum perdana ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi yang inklusif antara negara-negara ASEAN dengan mitra di Kawasan Indo-Pasifik, sehingga menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan (epicentrum of growth). AIPF juga berfungsi sebagai platform bagi sektor publik, BUMN dan swasta dari negara anggota ASEAN dan mitra eksternal ASEAN untuk terlibat dalam diskusi yang konstruktif, menghasilkan proyek konkrit, dan meningkatkan kolaborasi di kawasan Indo-Pasifik.
“AIPF akan membahas tiga isu yang menjadi kepentingan bersama, yaitu infrastruktur hijau (green infrastructure) dan rantai pasok (supply chain) yang berketahanan, transformasi digital (digital transformation) dan ekonomi kreatif (creative economy), serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif (sustainable and innovative financing),” tulis Kemlu RI.
Sejumlah Kepala Negara/Pemerintahan akan menjadi pembicara kunci di acara ini. Beragam diskusi panel dan talkshow akan menghadirkan pimpinan industri dan eksekutif, serta para ahli. Selain itu, pameran proyek dan pertemuan business matching akan melengkapi rangkaian acara AIPF.
“Acara dua hari ini juga akan dihadiri para pemimpin dan perwakilan dari badan keuangan internasional, dan organisasi internacional,” kata Kemlu.
AIPF diselenggarakan sebagai implementasi konkrit dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang diadopsi negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2019. AOIP adalah inisiatif yang bertujuan memperkuat arsitektur regional yang inklusif.
“AOIP juga dimaksudkan untuk mendorong kolaborasi ketimbang rivalitas, memperkuat kerja sama win-win dan menangkap peluang yang ada di kawasan Indo-Pasifik,” kata Kemlu.
AIPF diharapkan membuat kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan yang lebih terintegrasi erat dan saling terhubung, melalui kolaborasi yang inklusif. Sehingga pada gilirannya, dapat berkontribusi pada perdamaian, keamanan, stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
VOInews, Jakarta: Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Ukraina, Arief Muhammad Basalamah, menyerahkan Surat Kepercayaan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertempat di Saint Sophia Cathedral, Kyiv, Kamis (17/8).
Upacara itu juga diikuti oleh 5 duta besar baru dari Jerman, Swedia, Chile, Colombia dan Peru.
“Prosesi diawali upacara militer pemeriksaan pasukan kehormatan dan dilanjutkan penyampaian credentials secara berurutan,” tulis KBRI Kyiv dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/8).
Duta Besar Arief Muhammad Basalamah mendapat giliran kedua setelah Jerman sesuai tanggal ketibaan di Kyiv. Usai penyerahan surat kepercayaan, setiap duta besar diberikan kesempatan melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden Zelenskyy yang didampingi oleh Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba, Kepala Kantor Kepresidenan, Andriy Yermak dan beberapa pejabat tinggi lainnya di salah satu ruangan bekas kantor Patriarch Gereja Kristen Ortodoks tersebut.
“Dalam pembicaraan bilateral, Duta Besar RI menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy,” tulis KBRI.
Selain itu, kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk membicarakan sejumlah hal pokok terkait upaya peningkatan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Ukraina baik di bidang politik, maupun ekonomi dan sosial budaya.
“Presiden Zelenskyy menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan RI atas kedaulatan dan keutuhan wilayah Ukraina, yang menurutnya dibuktikan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina pada bulan Juni 2022,” tulis KBRI.
Presiden Ukraina mencatat pentingnya keikutsertaan Ukraina pada KTT G20 November tahun lalu atas undangan Presiden Indonesia, dimana telah disampaikan formula perdamaian komprehensif yang digagasnya. Selain itu, Presiden Ukraina menyampaikan terima kasih kepada Indonesia atas partisipasi perwakilannya dalam pertemuan konsultasi membahas implementasi formula perdamaian di Jeddah 5 Agustus 2023.
“Presiden Zelenskyy menekankan pentingnya meningkatkan hubungan bilateral di segala bidang,” tulis KBRI.
Sementara itu, Duta Besar RI kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu rekonstruksi rumah sakit di Chernihiv melalui program Ukraine Relief, Recovery, Reconstruction and Reform Trust Fund (URTF) Bank Dunia dengan kontribusi senilai USD5 juta.
Dalam pertemuan juga disinggung upaya penyelesaian perjanjian kerja sama bilateral di bidang pendidikan, riset dan teknologi, serta upaya peningkatan hubungan ekonomi perdagangan yang dalam semester pertama 2023 mencapai volume USD81,9 juta dengan defisit bagi Indonesia sebesar USD72,3 juta.
Duta Besar Arief Basalamah sebelumnya bertugas sebagai Konsul Jenderal RI di Marseille, Prancis. Selain untuk Ukraina, ia juga diakreditasikan untuk Republik Armenia dan Georgia.
VOInews, Jakarta: Sebanyak 350 orang yang meliputi pejabat dan keluarga besar KBRI Moskow yang mengenakan pakaian nasional dan adat, mahasiswa dan pekerja migran Indonesia, diaspora, dan juga tamu undangan lainnya melaksanakan Upacara Penaikan Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia bertempat di lapangan upacara KBRI Moskow, Kamis (17/8).
“Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, memimpin kegiatan sebagai Inspektur Upacara, sedangkan Komandan Upacara adalah Atase Laut, Kolonel Laut (T) Febri Yakob Paruntu,” tulis KBRI Moskow dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/8).
Adapun tamu undangan yang hadir adalah Wakil Menteri Luar Negeri RI periode 2008-2011, Triyono Wibowo dan istri, Akademisi dan Pengamat di bidang Pertahanan dan Keamanan Connie Rahakundini Bakrie, Presiden Asosiasi Persahabatan Indonesia-Rusia Ruslan Bayramov, Vice President Makassar Group Prof. Sudaryanto Yanto Priyono, dan General Director Mayora Group Russia Bharat Wadhawa.
Kegiatan penaikan bendera dilaksanakan oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang terdiri dari 15 pelajar dan mahasiswa/i Indonesia yang tengah belajar di Rusia.
“Salah seorang Paskibra berasal dari Papua, yakni Ripka Safkaur, yang saat ini tengah menempuh pendidikan S1 di Tomsk State University jurusan Hubungan Internasional. Selain itu, pembaca teks Proklamasi dilakukan oleh Svetlana Fadillah, warga negara Indonesia dari etnis Rusia,” tulis KBRI.
Usai upacara penaikan bendera, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi Pemilihan Umum 2024 disusul dengan acara hiburan berupa lomba balap kelereng, berlari pakai sarung, memasukan pinsil ke botol, dan makan biskuit; menyanyikan lagu ”Hari Merdeka” oleh vocal grup putra-putri KBRI Moskow; tari-tarian nasional oleh Kirana Nusantara Dance (KND) binaan KBRI Moskow dan tarian Bali oleh pekerja migran Indonesia, band “The Daks & the Bandar” kolaborasi KBRI Moskow dan mahasiswa PERMIRA, musikalisasi puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono oleh Trio Na-Na-Na, dan grup Marawis “El-Santri” yang membawakan lagu-lagu daerah, dan vokalis Uliana Pobedina (alumnus P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta Darmasiswa 2013) dan Anastasia Vedotova (alumnus program BIPA) yang membawakan lagu populer Indonesia.
“Seluruh hadirin serentak menari ketika lagu “Gemu Famire” dibawakan band KBRI dengan instruktur tari Elisabeth Nur Nilasari dan Ekaterina Makanina,” tulis KBRI.
Kegiatan juga disemarakan dengan bazaar aneka makanan-minuman, busana dan suvenir Nusantara oleh Dharma Wanita Persatuan KBRI Moskow dan juga demonstrasi masak Wingko Babat oleh Master Chef Aziz Amri, jebolan Master Chef Indonesia Musim ke-7 tahun 2020, yang tengah berada di Moskow dalam rangka pembukaan “Festival Masakan Indonesia” di restoran Niyama di Moskow.
“Acaranya sangat meriah, ada lomba kelereng, ada musik koplo, musik pop dan lain-lain. Kami gembira sekali banyak jajanan pisang goreng, bakso, es mambo isi kacang hijau, yang enak dan juga suvenir menarik. Terima kasih KBRI yang sudah mengobati rindu kami pada tanah air,” ungkap Turini, seorang pekerja migran Indonesia.
KBRI Moskow juga menyuguhkan makan siang kepada hadirin, berupa nasi liwet, ayam goreng omelet, telur asin, sambal matah, kerupuk, es kopi cincau, kue lumpur, dan risoles.
Rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-78 RI di Moskow diakhiri dengan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih pada pukul 18.00 waktu Moskow yang dipimpin Dubes Jose Tavares dengan Komandan Upacara, Atase Darat Kolonel (Chb) Edi Surohmat Setya Tuhu Bagyo, dan diikuti jajaran pejabat dan staf KBRI Moskow beserta keluarga secara khidmat.
VOInews, Jakarta: Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Indonesia akan menggelar sebuah forum yang mengumpulkan perwakilan negara-negara Indo-Pasifik. Bertajuk ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023, forum ini merupakan suatu acara utama yang tak terpisahkan dari KTT ASEAN ke-43 di Jakarta.
“Kegiatan ini atau forum ini merupakan flagship event dari ASEAN Summit 2023 yang merupakan bagian daripada Keketuaan Indonesia,” kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury dalam keterangan yang disampaikan secara virtual dan dipantau dari Jakarta, Jumat (18/8).
Pahala menyebut, AIPF 2023 berakar dari pemaknaan tema KTT ASEAN tahun ini, yakni “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” (ASEAN Berarti: Episentrum Pertumbuhan). Dalam tema ini, kawasan ASEAN diproyeksikan sebagai episentrum pertumbuhan, khususnya di Indo-Pasifik.
“AIPF bertujuan membumikan strategi, dan bentuk implementasi, (dari dokumen) ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sehingga menunjukkan kepemimpinan Indonesia di Indo-Pasifik,” katanya.
Ia mengatakan terdapat tiga elemen utama yang menjadi dasar penyelenggaraan AIPF 2023. Pertama, keinginan membangun paradigma bahwa kawasan Indo-Pasifik adalah kawasan inklusif dan kolaboratif.
“Serta bagaimana kita bersama-sama memelihara dan juga menumbuhkan habit atau pun juga kebiasaan, bagaimana kita melakukan kerja sama dan juga membangun sebuah dialog yang positif untuk mewujudkan kawasan yang damai, stabil, dan juga sejahtera,” katanya.
Kedua ialah adanya sifat konstruktif yang berfokus pada isu-isu penting di ASEAN. Ada beberapa isu penting yang diangkat dalam forum ini; yakni infrastruktur hijau, rantai pasok global, keuangan berkelanjutan, transformasi digital, serta pariwisata dan ekonomi kreatif. Pahala berharap, hasil dari forum ini dapat dirasakan ke seluruh masyarakat Indo-Pasifik, mengingat kawasan ini menyumbang sekitar 65% dari perdagangan dunia.
“Kita juga ingin menekankan bahwa kawasan Indo-Pasifik itu bukan hanya dipandang dari perspektif keamanan tetapi juga dari perspektif ekonomi,” katanya.
Elemen terakhir, menurut Pahala, adalah kolaborasi yang melibatkan seluruh negara dalam kawasan Indo-Pasifik.
“Forum ini (mencoba) membangun dialog dan kolaborasi yang melibatkan seluruh negara di Indo-Pasifik. Salah satu pesan utama yang kita harapkan diperoleh negara-negara Indo-Pasifik adalah we’re not leaving anyone behind (kita tidak akan tinggalkan siapa pun di belakang),” ujarnya.
AIPF 2023 rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 5-6 September 2023 di Jakarta dan menjadi rangkaian acara dalam penyelenggaraan KTT ASEAN ke-43. Selain diskusi panel, forum ini juga diisi dengan pameran proyek-proyek kolaborasi dan kegiatan pencocokan bisnis (business matching). (Rama)