VOInews, Labuan Bajo: Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri (PM) Laos, Sonexay Siphandone, menggelar pertemuan bilateral di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5). Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas pentingnya peningkatan kerja sama untuk memberantas perdagangan manusia di kawasan ASEAN.
“Kedua pemimpin juga menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam memberantas trafficking in persons yang saat ini sedang marak terjadi di negara-negara anggota ASEAN,” jelas Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangan persnya usai pertemuan bilateral.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo dan PM Sonexay Siphandone juga membahas mengenai sejumlah kerja sama ekonomi yang dijalin oleh kedua negara, antara lain dalam bidang energi dan transportasi.
“Kedua pemimpin membahas sebagian besar mengenai kerja sama ekonomi, misalnya Bapak Presiden menyampaikan beberapa kerja sama BUMN Indonesia, antara lain kerja sama PLN dengan Electricite Du Laos, kemudian pengadaan pesawat dari PT DI untuk angkatan udara Laos, dan juga pengadaan kereta api dari PT Inka untuk PetroTrade Laos Company,” tandas Menlu.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Perdagangan Zulfikli Hasan.
VOInews, Labuan Bajo: Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, menggelar pertemuan bilateral di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Selasa (9/5). Dalam pertemuan tersebut, Presiden menekankan peningkatan optimalisasi perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia.
“Bapak Presiden kembali mengingatkan pentingnya optimalisasi one channel system dan perlindungan para pekerja migran Indonesia yang bekerja di Malaysia,” jelas Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya usai mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut.
Selain itu, Menlu juga menyampaikan kedua pemimpin juga turut membahas mengenai percepatan penyelesaian bidang perbatasan antar kedua negara.
“Bapak Presiden menyampaikan pentingnya segera kedua belah pihak untuk menyelesaikan beberapa bidang untuk perbatasan laut dan juga perbatasan darat,” jelas Menlu.
Selain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di dalam tersebut, Presiden juga turut didampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.
VOInews, Labuan Bajo: Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat datang kepada Perdana Menteri (PM) Timor Leste, Taur Matan Ruak, atas keikutsertaan Timor Leste dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan bilateral Indonesia – Timor Leste yang digelar di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5).
“Bapak Presiden menyampaikan tentunya ucapan selamat datang karena untuk pertama kalinya Timor Leste berpartisipasi dalam KTT ASEAN,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya usai mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut.
Di dalam pertemuan, kedua pemimpin membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi, termasuk di wilayah perbatasan kedua negara. Menurut Menlu Retno, pembahasan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan PM Timor Leste ke Indonesia beberapa waktu yang lalu.
“Kedua pemimpin sepakat bahwa akan dibentuk joint working group yang akan mempersiapkan pengembangan kawasan ekonomi di perbatasan kedua negara,” ungkap Menlu Retno.
Selain itu, Indonesia dan Timor Leste juga sepakat untuk mendorong dimulainya pembentukan bilateral investment treaty. Hal tersebut, menurut Retno, dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara.
“Bapak Presiden juga mengingatkan mengenai masalah pentingnya kita segera menyelesaikan perundingan batas negara,” ucap Menlu Retno.
Terkait keanggotaan di ASEAN, menurut Menteri Retno, Timor Leste menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang telah diberikan oleh Indonesia. Presiden Joko Widodo pun berharap Timor Leste dapat segera memenuhi semua kriteria untuk dapat menjadi anggota penuh ASEAN.
“Bapak Presiden menyampaikan bahwa selama keketuaan Indonesia ini, road map untuk Timor-Leste agar menjadi anggota penuh akan disepakati dan mengharapkan agar Timor-Leste dapat segera memenuhi kriteria-kriteria yang ada di road map yang besok akan diadopsi sehingga akan dapat menjadi anggota penuh ASEAN,” ujar Menlu Retno.
VOInews, Labuan Bajo: Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh menggelar pertemuan bilateral di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5). Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin antara lain membahas upaya peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara.
“Kedua pemimpin membahas mengenai upaya untuk memenuhi target perdagangan sebesar 15 billion US dollar untuk 2028,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya selepas mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut.
Menurut Retno, kedua pemimpin negara optimis target tersebut dapat dicapai. Meskipun demikian, ia mengatakan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk dapat mencapai target tersebut.
“Dengan syarat bahwa semua restriksi perdagangan atau hambatan perdagangan dapat dikurangi kalau tidak bisa dihilangkan sepenuhnya,” katanya.
Lebih lanjut, Menlu Retno menjelaskan kedua pemimpin juga sepakat untuk segera bernegosiasi mengenai perjanjian investasi bilateral atau bilateral investment treaty antara kedua negara seiring dengan meningkatnya investasi dari kedua belah pihak.
“Selain itu, kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi baru terbarukan,” tambahnya.
Pada isu lainnya, Presiden Joko Widodo dan PM Pham Minh Chinh juga sepakat untuk segera menyelesaikan pengaturan pelaksanaan dan proses ratifikasi terkait selesainya perundingan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara kedua negara.
“Mengenai penandatanganan atau selesainya perundingan EEZ antara Indonesia dan Vietnam yang sudah ditandatangani, kedua pemimpin sepakat agar implementing arrangement dan proses ratifikasi dapat segera diselesaikan.
Selain itu, Bapak Presiden juga menyampaikan agar MoU mengenai kelautan dan perikanan dapat diselesaikan segera,” tandas Menlu.