VOInews, Jakarta: Kepala Delegasi dan Perwakilan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) untuk ASEAN, Elkhan Rahimov mengungkapkan tiga poin penting yang menjadi kunci kesiapsiagaan Indonesia menghadapi jika terjadi pandemi kedepannya.
"Kami melihat bahwa kepercayaan, keadilan, dan aksi lokal merupakan kunci dari kesiapsiagaan bencana yang lebih baik ke depan," ucap Elkhan Rahimov, seperti dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin (25/9/2023).
Ia melanjutkan, ketiga poin penting tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi dan kepemilikan masyarakat atas rencana kesiapsiagaan bencana, menyediakan akses terhadap informasi, layanan bagi semua unsur dalam masyarakat, serta mempersiapkan aktor-aktor dalam masyarakat dengan memberikan kapasitas bagi mereka untuk berperan dalam kesiapsiagaan bencana.
Rahimov juga melaporkan IFRC CCD (Country Cluster Delegation) Jakarta membantu PMI dalam memfasilitasi pendanaan yang dihimpun dari IFRC global.
"Sesuai dengan perkembangan pandemi COVID-19 yang di dalamnya termasuk kebutuhan vaksinasi COVID-19, PMI berupaya menggalang dana sekitar CHF 16 juta (sekitar IDR 274 miliar), dimana IFRC telah membantu PMI dengan menghimpun dana sebesar CHF 8 juta (sekitar IDR 135 miliar)," terangnya.
VOInews, Jakarta: Sekretaris Jenderal PMI, A.M. Fachir mengatakan dengan berakhirnya pandemi COVID-19 menjadi pembelajaran bagi Indonesia untuk siap siaga dalam menghadapi pandemi dengan langkah konkrit dan lebih tangguh.
"Pandemi COVID-19 memang telah berakhir. Namun, ini awal yang baik bagi kita semua untuk menyatukan kekuatan melalui pembelajaran berharga dan praktik terbaik di era pandemi COVID-19 yang lalu,” kata Fachir dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin (25/9/2023).
Ia menambahkan, Indonesia lebih siap menghadapi bencana seperti pandemi COVID-19 seperti membangun pos kesehatan dan Langkah kongkrit yang harus dilakukan.
“Kiranya, dapat mendukung pemerintah dalam membangun arsitektur kesehatan dan melakukan langkah konkrit menuju Indonesia yang lebih tangguh hadapi pandemi dan siaga krisis kesehatan di masa mendatang,"tambahnya.
Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai organisasi kemanusiaan telah berhasil melakukan berbagai upaya penanggulangan pandemi COVID-19 selama 3 tahun. Selama operasi COVID-19 di tahun 2020 hingga 2023, PMI tercatat telah berupaya memberikan bantuan dengan total 101 miliar rupiah yang disalurkan kepada kurang lebih 38,5 juta masyarakat di 34 provinsi di Indonesia.
VOInews, Jakarta: Situs Axis Yogyakarta terkenal dengan perpaduan kekayaan elemen budaya benda dan tidak benda, termasuk Keris, Batik, Wayang, dan Gamelan, yang semuanya telah diakui UNESCO dan tercantum dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda UNESCO.
Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Ketua Delegasi RI untuk Sidang WHC-45, dalam pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO ke-45 di Riyadh, Arab Saudi (18/9/2023) menyampaikan apresiasi kepada 21 negara anggota Komite Warisan Dunia UNESCO yang telah menerima dan menyetujui nominasi Axis Yogyakarta untuk dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.
“Situs ini juga menjadi bukti nyata pusat peradaban Jawa dan warisan budaya yang telah hidup dan berkembang sejak abad ke-16/ melalui beragam tradisi dan praktik budaya mulai dari pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, hingga ritual upacara,” kata Abdul Aziz Ahmad dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu (20/9/2023).
Dengan penetapan Situs Axis Yogyakarta sebagai warisan Dunia, Indonesia kini memiliki sepuluh situs yang diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia. Di antaranya, Borobudur, Prambanan, Situs Warisan Purba Sangiran, Subak Bali, Tambang Batu Bara Ombilin, dan Sumbu Axis Yogyakarta,Taman Nasional Komodo,Taman Nasional Lorentz, Hutan Hujan Tropis Sumatra, dan Taman Nasional Ujung Kulon.
VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan situasi perempuan di Afganistan sangat mengkhawatirkan. Perempuan Afganistan masih mengalami pembatasan hak mendapatkan Pendidikan dan keterlibatannya dalam forum internasional.
“Mereka terus mengalami pembatasan akibat kebijakan dari Taliban. 80% anak perempuan usia sekolah tidak dapat sekolah. Perempuan juga dilarang bekerja untuk PBB dan juga NGO internasional. Situasi ini tentunya akan mempersulit pengiriman bantuan kemanusiaan ke Afghanistan yang biasanya melibatkan perempuan,” kata Menlu RI Retno Marsudi saat menghadiri acara High-level Side Event: Global Solidarity with Afghan Women and Girls, yang dipandu bersama dengan Menlu Irlandia dan Menlu Kanada serta Women’s Forum on Afghanistan, pada Selasa, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Untuk mendorong solidaritas global terhadap perempuan Afghanistan, Indonesia berkontribusi dengan memberikan beasiswa pendidikan terhadap perempuan Afghanistan.
“Jadi kita sudah memberikan beasiswa, kita memberikan pelatihan kepada perempuan Afghanistan. Tahun lalu, kita bersama Qatar menyelenggarakan International Conference on Afghan Women Education (ICAWE) di Bali dan tahun ini pada bulan November kita akan kembali menyelenggarakan acara tersebut,” ungkap Menlu RI.
Menlu RI menambahkan, situasi perempuan di Afghanistan sangat mengkhawatirkan dan data UNDP memperkirakan pembatasan akses pekerjaan bagi perempuan menyebabkan Afghanistan kehilangan 1 miliar USD dari PDB-nya atau sekitar 7%.
“Afghanistan juga menghadapi endemi polio yang juga akan memberikan tambahan beban bagi perempuan,” tambahnya.