Daniel

Daniel

10
July

 

Polyglot Indonesia kembali menggelar Polyglot Indonesia National Gathering atau Pertemuan Nasional Polyglot Indonesia di Gedung Filateli, Jakarta pada Minggu, 8 Juli. Polyglot Indonesia merupakan merupakan sebuah komunitas yang mewadahi orang-orang yang memiliki kemampuan menutur dalam beberapa bahasa asing tidak hanya Bahasa Inggris yang berada di Indonesia. Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Azis Nurwahyudi dalam sambutannya di pertemuan tersebut mengatakan Polyglot Indonesia merupakan bagian dari diplomasi Indonesia. Menurut Azis, komunitas ini memiliki peran penting sebagai agen persahabatan atau menciptakan people to people contact antara Indonesia dengan masyarakat di seluruh penjuru dunia.

“ Polyglot ini adalah agen persahabatan, Polyglot ini menjadi bagian dari diplomasi Indonesia. Polyglot akan bisa menciptakan people to people contact yang lebih indah. Saya lihat teman–teman punya potensi yang luar biasa. Teman–teman sebagai orang yang polyglot, menguasai beberapa bahasa. Teman–teman ini adalah diplomat, ketika teman–teman berkomunikasi dengan teman yang lain di negara lain dengan bahasa mereka. Teman–teman ini sudah menciptakan agen persahabatan. Teman-teman sudah menciptakan people to people contact “.

Lebih lanjut Azis mengharapkan agar anggota dari Polyglot Indonesia mampu menyampaikan pesan perdamaian kepada masyarakat dunia dan menjelaskan tentang bangsa Indonesia dengan segala keramahan, keragaman budaya, dan keindahan alam melalui kemampuan berbahasa yang dimilikinya. Selain itu diharapkan pula anggota komunitas ini mampu memberikan kontribusinya pada beberapa kegiatan bertaraf internasional yang digelar di Indonesia seperti Asian Games 2018 dan World Bank and International Monetary Fund (IMF) Annual Meeting. (Rezha)

11
July


Pemerintah meluncurkan sistem pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission -OSS untuk mempermudah pengurusan perizinan investasi di Indonesia. Sistem ini merupakan upaya pemerintah dalam menyederhanakan perizinan berusaha dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegrasi yang cepat dan murah, serta memberi kepastian. Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam acara peresmian sistem OSS di Jakarta, Senin (9/7).

Darmin Nasution menjelaskan, sistem OSS dapat diakses secara online dan terintegrasi di semua kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk mendukung pelaksanaan Perizinan Terpadu Satu Pintu. Ia berharap, dengan sistem OSS, izin berusaha akan didapat oleh pelaku usaha dalam waktu kurang dari satu jam.

Sistem OSS mulai dibangun sejak Oktober 2017 sebagai pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Konsepnya telah diuji coba di Purwakarta - Jawa Barat, Batam - Kepulauan Riau, dan Palu - Sulawesi Tengah.

Sistem berbasis teknologi informasi ini merupakan interkoneksi dan integrasi dari sistem pelayanan perizinan yang ada di Badan Koordinasi Penanaman Modal atau Perizinan Terpadu Satu Pintu Pusat serta Perizinan Terpadu Satu Pintu daerah yang menggunakan sistem SiCantik yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Sistem juga didukung oleh sistem dari berbagai kementerian dan lembaga penerbit perizinan, termasuk sistem Indonesia National Single Window, Sistem Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri.

Untuk sementara, operasi sistem OSS dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan dukungan Indonesia National Single Window dan kementerian serta lembaga terkait lainnya. Setelah persiapan pelaksanaan selesai sepenuhnya, operasi sistem itu akan diserahkan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Pelaku investasi atau kegiatan usaha yang sudah berjalan selanjutnya dapat menyesuaikan proses perizinan berusaha melalui sistem OSS untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha maupun perpanjangan atau perubahan izin usaha dan atau izin komersial. Pemerintah juga menyediakan OSS Lounge sebagai tempat untuk membantu investor dalam pengurusan izin secara online. OSS Lounge diharapkan dapat menjadi standar dalam semua Perizinan Terpadu Satu Pintu. OSS Lounge mencakup pelayanan mandiri, pelayanan bantuan, pelayanan prioritas, konsultasi umum investasiو dan klinik berusaha.

Peluncuran OSS dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia, Menteri Dalam Negeri RI, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Perindustrian, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal, dan Kepala Staf Presiden.

09
July

 

Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti menyatakan kepada dunia internasional, khususnya generasi muda, agar meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian terumbu karang di kawasan perairan global. Seperti dikutip Antara, Menteri Susi dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Minggu (8/7) malam menyebutkan, langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan kacamata selam kepada anak-anak sekolah, agar mereka bisa melihat keindahan dan beragamnya terumbu karang di laut. Menteri Susi Pudjiastuti menyampaikan hal itu dalam acara serah terima Sekretariat International Coral Reef Initiative dari Perancis kepada Indonesia, Australia, dan Monaco, di Paris, Perancis, beberapa waktu lalu. Ia memaparkan, agenda utama pengelolaan terumbu karang dapat dimanfaatkan International Coral Reef Initiative –ICRI untuk menyentuh aspek teknis operasional, khususnya di negara berkembang yang masih menghadapi kendala pengelolaan berkelanjutan terumbu karang, karena tantangan dimensi sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Keketuaan Bersama ICRI menyepakati salah satu fokus, yaitu restorasi ekosistem terumbu karang melalui restorasi masyarakat pesisir. Antara

12
July


Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kepada dunia internasional untuk dapat meningkatkan kepedulian untuk melestarikan terumbu karang di kawasan perairan global, khususnya generasi muda. Menteri Susi dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Minggu malam (8/7) mengatakan, pemerintah bisa menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian terumbu karang mulai dari generasi muda. Dikatakannya, langkah sederhana yang mungkin bisa dilakukan dengan memberikan kacamata selam kepada anak-anak sekolah, agar mereka bisa melihat betapa indah dan beragamnya terumbu karang di laut. Pemerintah Indonesia telah membagikan kacamata kedap air di beberapa tempat seperti di Kampung Sahare, Distrik Fak-fak Timur, Papua Barat dan Desa Bone Baru, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Dengan demikian, pemerintah telah memupuk kecintaan, rasa memiliki, dan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga terumbu karang tetap lestari.  Dikatakannya, meminta anak-anak dan generasi muda untuk menjaga kelestarian terumbu karang, tanpa mereka pernah mengetahui dan menyaksikannya keindahannya secara langsung adalah upaya yang sia-sia.

Hal itu disampaikan Menteri Susi dalam acara serah terima Sekretariat International Coral Reef Initiative (ICRI) dari Prancis kepada Indonesia, Australia dan Monaco, di Paris, Prancis, Rabu (4/7). Dikatakannya, agenda utama pengelolaan terumbu karang dapat dimanfaatkan ICRI untuk menyentuh aspek teknis operasional, khususnya di negara berkembang yang masih menghadapi kendala pengelolaan berkelanjutan terumbu karang karena tantangan dimensi sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Keketuaan Bersama ICRI antara Indonesia, Australia dan Monaco menyepakati salah satu fokus, yaitu restorasi ekosistem terumbu karang melalui restorasi masyarakat pesisir.

Dalam pertemuan ICRI yang digelar di Paris tersebut Menteri Susi mengatakan, Indonesia akan terus melanjutkan upaya memperkuat kerjasama dalam konservasi dan pengelolaan terumbu karang serta mencegah dampak perubahan iklim dengan membangun ketahanan terumbu karang.

Dikatakannya, keterlibatan Indonesia dalam International Coral Reef Initiative ICRI, merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam konservasi dan pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan. Dikatakannya, Indonesia menyadari, terumbu karang adalah warisan bersama untuk semua generasi. Oleh karena itu, Indonesia ingin memastikan pemanfaatan ekosistem terumbu karang untuk perikanan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan manusia dapat dilakukan secara bijak dengan memperhatikan aspek keberlanjutan.