Nouva

Nouva

27
January

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, tujuan kunjungannya ke negara-negara di kawasan Asia Selatan adalah agar bisa memberikan keseimbangan sebagai negara muslim terbesar di dunia.

Saat ini, menurut Presiden, Indonesia sangat dekat misalnya dengan Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Kuwait.

“Kita juga ingin sekarang ini lebih dekat lagi dengan Pakistan, Bangladesh, dan Pakistan, karena ini merupakan sebuah kekuatan politik negara kita,” kata Presiden Jokowi saat bersama Ibu Negara Iriana bertemu dengan masyarakat Indonesia di Shamandan Hall, Hotel Serena, Islamabad, Pakistan, Jumat (26/1) sore.

Kepada masyarakat Indonesia yang memadati Shamandan Hall, Hotel Serena, Islamabad, Presiden Jokowi juga mengingatkan, bahwa Indonesia adalah negara besar, dan saat ini masuk ke negara G20.

“Ini sering tidak kita sadari dan lupa. Sebagai negara besar dengan penduduk hampir 260 juta, dan memiliki 17 ribu pulau, 714 suku, 34 provinsi, dan 514 kabupaten/kota. Semuanya kalau saya sampaikan selalu menyampaikan Indonesia negara besar,” ujar Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta kepada masyarakat Indonesia di Pakistan agar menjaga nama baik bangsa dan negara karena mereka  ada di negara lain.

Presiden mengisahkan, saat turun pesawat dirinya kaget karena dijemput langsung Presiden Pakistan di airport. “Tidak terbiasa seperti itu di manapun, biasanya jumpan di istana. Ini sebuah penghargaan dari Pakistan,” uca Presiden seraya menyampaikan bahwa dirinya dua kali dijemput di bandara yakni oleh Raja Salman dan kedua di Pakistan.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh 300 Warga Negara Indonesia, yang terdiri dari 80 orang keluarga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad, 33 WNI Rawalpindi, 86 WNI Lahore, dan 101 mahasiswa.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kenegaraan di Islamabad, Pakistan diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. (setkab)

27
January

 

Stage kedua Tour de Indonesia 2018 yang dimulai dari  kota Madiun ke kota Mojokerto, Jawa Timur,  yang berjarak 117,5 km dimenangkan oleh pebalap Indonesia Abdul Gani yang tergabung dalam  KFC Cycling Team Samarinda, Kalimantan Timur. Cuaca hujan yang mewarnai stage 2, tidak membuat para pebalap menurunkan kayuhan sepedanya, mereka tetap stabil di kecepatan 50 – 60 km perjam.

Riuh penonton di sepanjang jalan raya menuju kota Mojokerto, membuat mereka semakin bersemangat. Persaingan ketat antar pebalap akhirnya dimenangkan oleh Abdul Gani diikuti 2 pebalap Malaysia di urutan ke-2 dan ke-3, masing-masing Mohammad Shahrul Mat Amin dari Trengganu Pro Asia Cycling Team dan Muhammad Nur Aiman bin Mohd Zariff dari Sapura Cycling Team.

Dalam konferensi pers di depan para wartawan, Abdul Gani mengungkapkan gembira atas hasil etape ke-2 ini dan mengucapkan terima kasih kepada tim yang mendukungnya.

 “Pertama-tama saya berterima kasih kepada tim saya dan sponsor saya, yang sudah mendukung saya di etape kedua ini, dan saya sangat bangga, juara ini saya persembahkan buat tim saya.“, ungkap Abdul Gani

Dengan kemenangan ini Abdul Gani berhak menyandang purple jersey atau kostum ungu di etape ke-dua. Sedangkan Pemenang ke-2 Mohammad Shahrul Mat Amin dari Trengganu Pro Asia Cycling Team berhak menyandang Ivory jersey atau kostum Kuning Gading. Etape ke-3 yang dimulai Sabtu pagi tanggal 27 Januari merupakan stage terpanjang dalam Tour de Indonesia 2018 yaitu 200 km dengan rute dari kota Probolinggo dan berakhir di ujung paling timur Pulau Jawa, kota Banyuwangi . (voinews/yb/ahm)

26
January

Stage pertama Tour de Indonesia 2018 yang dimulai dari  Candi Prambanan Jawa Tengah ke Ngawi Jawa Timur yang berjarak 124,7 km berhasil dimenangkan oleh Dylan Page asal Swiss. Dylan Page yang tergabung dalam Sapura Cycling Team berhasil mencapai finish dengan catatan waktu 2 jam 41 menit 54 detik, diikuti Projo Waseso dari tim nasional Indonesia dengan catatan waktu 2 jam 41 menit 58 detikdan di tempat ketiga Abdul Gani pebalab Malaysia dari KFC Cycling Team.

Pemenang ke-2 dari tim nasional Indonesia, Projo Waseso ketika diwawancara dengan Voice Of Indonesia, mengatakan bahwa kemenangannya merupakan strategi pelatih yang diikuti dan juga rekan se-timnya Bernhard Van Aert yang tahun 2017 lalu menjadi sprinter terbaik pada Tour de Siak, membuka jalan untuknya.

 “Strategi dari awal memang dari pelatih adalah stage 1 dan stage 2, kita harus podium lah, kalau terbaik kan pertama kalau ke-2 podium. Orang pertama yang membuka jalan bagi saya untuk sprint itu Bernard. Ia sangat tenang dan sangat bagus kerjanya, saya sangat terimakasih sekali dengan Bernard, dengan pelatih dan tim kemudian pak Okto yang memberikan kesempatan saya untuk membela timnas.”ujar Projo Waseso

Dengan kemenangan ini Dylan Page berhak menyandang purple jersey (kostum ungu) atau menjadi pimpinan klasemen umum hingga etape pertama. Sedangkan Projo Waseso menjadi pebalap Indonesia tercepat dan berhak menyandang kayas jersey (kostum merah muda).

Etape ke-2 yang dimulai setelah shalat Jumat menempuh jarak 117 km dari kota Madiun dan finish di Mojokerto( voinews/yb)

25
January

 

nttProyek-proyek yang dihasilkan dari penandatanganan kesepakatan kerja sama lembaga pengelola hibah, Millennium Challenge Account – Indonesia, dengan organisasi pembangunan internasional, Hivos, memberikan dampak positif bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Sumba. Sektor pendidikan dan industri menjadi sektor yang mendapatkan pengaruh positif secara kualitas dari adanya proyek-proyek tersebut.  Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Nusa Tenggara Timur, Boni, di sela-sela acara Pembelajaran Nasional mengenai energi terbarukan bertajuk “Terangi Nusantara: Menyalakan Harapan, Menjawab Tantangan Energi Terbarukan” di Jakarta, Rabu, 24 Januari   

“Contoh dari sisi pendidikan saja ya, yang tadinya listrik tidak ada tapi dengan adanya listrik pasti kan minat baca, minat belajar juga ada. Kemudian industri – industri daerah sekitar yang tadinya pakai misalkan industri masyarakat dengan adanya listrik jam kerjanya bisa ditingkatkan.” Ungkap Boni.

Boni lebih lanjut menjelaskan, proyek-proyek Millennium Challenge Account – Indonesia yang dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Sumba juga telah berhasil menciptakan mata pencaharian baru di berbagai sektor bagi masyarakat local. Dengan adanya mata pencaharian baru tersebut, tentunya kesejahteraan masyarakat lokal menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Hivos merupakan salah satu organisasi pembangunan internasional yang berfokus pada isu-isu global terkini, yang salah satunya adalah energi terbarukan, untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan dan masyarakat yang inklusif  (Rezha)