Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia Beginda Pakpahan, mendorong Negara-negara ASEAN untuk dapat menjaga sentralitas dalam menghadapi tantangan di kawasan. Dalam wawancara dengan RRI World Service-Voice of Indonesia, Jumat((12/1), ia berpendapat, usai merayakan Hari Jadi ke 50 di tahun 2017 lalu, ASEAN masih menghadapi tantangan baik dalam krisis semenanjung Korea, isu Laut Tiongkok Selatan termasuk terorisme global di Asia Tenggara.
Selain menjaga sentralitas di ASEAN, Beginda juga mendorong agar Negara-negara ASEAN dapat mengembangkan skala kerjasama regional kearah kerjasama dalam lingkar indo-pasifik dan Asia Pasifik. Hal ini menurutnya akan mendorong upaya menjaga perdamaian dan stabilitas baik di kawasan maupun di tingkat global.
“ASEAN harus berupaya menjaga persatuan dan juga menjaga sentralitas ASEAN dalam rangka merespon ini semua.”
Menurutnya, jika ASEAN bersatu dan ASEAN memiliki sentralitas dalam pembentukan arsitektur regional akan membantu ASEAN dan Negara-negara lain dalam menjaga perdamaian dan stabilitas serta kesejahteraan di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur.
Ia menjelaskan dan itu berdampak pada global .
“ Dan ini berefek terhadap global tentunya. Harapan keduanya kerjasama ASEAN ini bisa membuka juga kerjasama ke lingkar indo-pasifik yang ada di misalnya Samudera Hindia karena ada IORA disitu dan juga ke Asia Pasifik karena ada APEC disitu. Ini bisa membantu untuk menjaga perdamaian stabilitas dan juga keamanan di tingkat regional dan harapannya juga di tingkat global.”, ungkapnya
Lebih lanjut, guna meningkatkan peran Negara-negara ASEAN baik di tingkat regional maupun global, Beginda Pakpahan mengatakan Negara-negara anggota ASEAN sepatutnya dapat meningkatkan koordinasi dalam memilih isu strategis termasuk dalam merespon tantangan yang ada. Upaya ini menurutnya dapat dilakukan untuk membangun kepemimpinan bersama di ASEAN termasuk mengeliminir munculnya rivalitas Negara-negara besar yang ingin mendapatkan pengaruh di ASEAN. (ndy/nouva)
Dorong Investasi, Senegal Berikan Insentif Pajak Bagi RI.
Diembiring adalah sebuah kota kecil di wilayah Casamance Senegal yang saat ini sedang membuka peluang investasi besar-besaran. Walikota Diembiring, Tombon Gueye, yang melakukan kunjungan kerja ke Kedutaan Besar RI Dakar baru–baru ini mengatakan, Pemerintah Senegal akan memberikan insentif pembebasan pajak selama 12 tahun bagi para investor yang berminat menanamkan modalnya di Diembiring. Pemerintah Senegal juga memberlakukan pembebasan pajak selama 10 tahun untuk investasi di bidang pariwisata.
Tombon yang membawa sejumlah delegasi dalam kunjungannya tersebut mempresentasikan berbagai peluang investasi yang dapat dimanfaatkan pengusaha Indonesia.Sejumlah bidang kerja sama disebutkan oleh Tombon seperti budidaya kelapa sawit, padi dan mangga. Tombon mengatakan pertanian di Diembiring sangat memerlukan transfer pengetahuan dan teknologi dari Indonesia agar hasil pertanian tersebut diproduksi secara massal dan diekspor. Bidang lainnya yaitu peternakan dan aquakultur terbuka lebar untuk investasi bagi Indonesia.
Menanggapi peluang investasi yang disampaikan Tombon, Duta Besar RI untuk Senegal merangkap Gambia, Republik Guinea, Guinea-Bissau, Mali, Pantai Gading, dan Sierra Leone, Mansyur Pangeran mengatakan, investasi di Diembiring cukup menjanjikan karena wilayahnya yang subur dan terkenal akan industri pariwisatanya, yaitu Cap Skirring yang merupakan kawasan wisata pantai dan resort terbaik di Senegal. Untuk menjajaki kerja sama tersebut, Duta Besar Mansyur mengatakan KBRI Dakar akan segera mengumpulkan data yang lebih detil karena informasi investasi ini sangat penting untuk diangkat dalam Rapat Kerja Seluruh Kepala Perwakilan RI yang diadakan bulan Februari di Jakarta.
Tari Bali dan Angklung Meriahkan Pameran Budaya “Kulturschrank”.
Masyarakat Indonesia diwakili Lembaga Persahabatan Indonesia – Jerman Niedersachsen (Deutsche Indonesische Gesellschaft-DIG Niedersachsen e.V.) dengan dukungan Konsulat Jenderal RI Hamburg berpartisipasi pada acara “Kulturschrank" (Lemari Budaya) yang diselengarakan di Haus der Kulturen, Braunschweig, Niedersachsen, baru–baru ini. Acara ini memadukan pertunjukan seni budaya, pameran, dan kuliner dari dua negara yang ditampilkan, yaitu Indonesia dan Polandia. Acara diawali dengan tarian Panyembrama yang ditampilkan anggota masyarakat Indonesia di Braunschweig dan kemudian dilanjutkan dengan pameran alat musik tradisional angklung yang dilaksanakan dengan partisipasi penonton.Penyelenggara membagikan alat-alat angklung dan kemudian memandu penonton memainkan beberapa lagu dengan instrumen tersebut, yang disambut sangat meriah pengunjung.
Selain pertunjukan seni budaya dan pameran, rangkaian acara “Kulturschrank" juga mencakup penyelenggaraan berbagai lokakarya yang bertujuan memperkenalkan masyarakat Jerman pada budaya tiap negara secara lebih interaktif. Terkait hal tersebut, Indonesia menyelenggarakan dua lokakarya yaitu lokakarya tari Bali pada 11 Januari dan lokakarya memasak masakan Indonesia pada 12 Januari. Partisipasi Indonesia pada “Kulturschrank" berlangsung pada tanggal 9 - 26 Januari bersama Polandia dan dilanjutkan tanggal 6 – 23 Februari bersama Suriah.
Kementerian Luar Negeri Berkomitmen Sukseskan Pemilu di Luar Negeri.
Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Mayerfas dan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arif Rahman Hakim melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemilu di luar negeri di Kantor Kemenlu, Jumat (12/1). Sekjen Mayerfas dalam sambutannya mengatakan, kementerian luar negeri dan Komisi Pemilihan Umum akan bekerja sama dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 bagi Warga Negara Indonesia di Luar Negeri. Perjanjian ini adalah sebagai pedoman bagi Komisi Pemilihan Umum KPU dan Kemenlu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Kementerian Luar Negeri yang membawahi 132 Perwakilan RI di luar negeri berkomitmen untuk membantu kesuksesan dan kelancaran Pemilu di luar negeri tahun 2019, sesuai dengan amanat Undang – Undang Pemilu No.7 Tahun 2017. Kemenlu siap membantu dan memfasilitasi agar penyelenggaraan Pemilu di luar negeri berjalan dengan baik dan lancar.
Pemerintah RI dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo memiliki orientasi jangka panjang dalam pengembangan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur. Menjelang dilaksanakannya Pilkada serentak di tahun 2018 diharapkan pembangunan infrastruktur tersebut dapat dituntaskan. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia yang juga menjabat sebagai Program Director INDEF (Institute for Development of Economics and Finance), Berly Martawardaya dalam wawancara khusus bersama Voice of Indonesia. Ia menjelaskan, tahun dapat selesai agar kondisi dalam negeri dapat lebih stabil.
“Jadi, kita melihat bahwa pemerintah memiliki orientasi jangka panjang dengan fokus pada infrastruktur. Jadi, infrastruktur butuh waktu lebih dari satu tahun atau bahkan tiga tahun untuk dibangun, yang rumit. Jadi, itulah sebabnya kita melihat itu jauh lebih stabil dalam dua tahun terakhir. Jadi, kami harap beberapa infrastruktur sudah selesai tahun ini.”
Selain itu, Berly mengharapkan dengan selesainya pembangunan infrastruktur tersebut investor dari luar negeri berminat untuk datang ke Indonesia dan menanamkan modalnya sebelum tahun politik dan sebelum pemilu 2019. (Rezha/EDIT R)
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) untuk mempersiapkan atlet-atletnya berlaga di Asian Games 2018 dengan berbagai latihan.
Ketua Umum PB Persani Ilya Avianti bertemu Jusuf Kalla yang juga sebagai Ketua Dewan Pengarah Asian Games, guna melaporkan perkembangan 22 atletnya, diantaranya mengirimkan atletnya ke Moskow, Rusia, yang berhasil meraih perunggu di kancah internasional. JK juga meminta PB Persani untuk meraih emas sebanyak mungkin di ajang Asian Games.
"Pak JK menyambut positif tentunya kalau target emas, karena selama ini kan senam sudah 10 tahun belum terdengar, tapi kemarin kita sudah di Sea Games dapat emas, perak dan perunggu di luar dugaan, jadi kami terus mengupayakan atlet-atlet kami bisa berlatih, dan kemarin kami mengirim atlet ke Rusia, Moscow, ternyata berhasil dapat perunggu di taraf internasional. jadi atlet kita sebetulnya sudah mempunyai taraf internasional," ungkap Ilya Avianti kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, pada Kamis (11/1/2018).
Meskipun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memangkas anggaran PB Persani hingga Rp. 7 milyar dari sebelumnya Rp. 29 milyar, Ilya Avianti memastikan tidak akan menurunkan kualitas latihan para atletnya. Persani akan mengikut sertakan sponsor untuk mendukung kelancaran 22 atlet senam di Asian Games. Dalam waktu dekat, Persani akan mengirimkan atletnya mengikuti latihan di Amerika Serikat dan Doha, Qatar.
"Kami telah diterima proposal anggarannya, tapi memang semua cabor itu dipotong dan kami melaporkan bahwa kami masih memerlukan tambahan dana untuk try out ke AS untuk improve atlet supaya target emas dapat diperoleh, direalisasikan," kata Ilya Avianti.
Ilya Avianti mengungkapkan, PB Persani kini juga tengah mempersiapkan menjadi penyenggara Junior Asia Championship yang merupakan gymnastic international pertama di Indonesia. Junior Asia Champion Gymnastic ini juga merupakan uji coba ajang persiapan menuju Asian Games 2018 pada 8 Agustus mendatang.
"PB Persani diminta oleh organisasi PB gymnastic international dunia maupun Asia untuk menjadi host country penyelenggara Junior Asia Championship, event ini menjadi event international gymnastic yang pertama yang diadakan di Indonesia dan merupakan ajang prakualifikasi Youth Olympic Games di Argentina 6-18 Oktober 2018," tambahnya. (kbrn/qq)