VOI NEWS Presiden Joko Widodo akan berupaya menyelamatkan nasib sekitar enam juta pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)) akibat penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19.Caranya, dengan menggunakan program Kartu Prakerja dan insentif khusus melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja.Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani Rabu (8/4)merinci setidaknya akan ada 5,6 juta korban PHK dan pekerja informal yang masuk program Kartu Prakerja.Sisanya, sekitar 400 ribu orang dijaring melalui insentif khusus yang disalurkan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Askolani mengatakan peserta Kartu Prakerja masing-masing akan mendapat dana pelatihan sebesar 1 juta rupiah per periode pelatihan, dana bantuan senilai 600 ribu rupiah per bulan selama empat bulan, dan dana hasil pengisian survei sebesar 50 ribu rupiah per bulan selama tiga bulan.Totalnya, masing-masing peserta mendapat 3,55 juta rupiah.Dikatakan, bantuan ini diberikan ke masyarakat untuk meningkatkan daya beli untuk penuhi kebutuhan pokok.Cnn
Pandemi virus Corona baru (COVID-19) yang terjadi di 208 negara, ternyata juga memberikan dampak positif, yaitu peningkatan penjualan secara online. Hal itupun dimanfaatkan Konsulat Jenderal RI di Houston, Amerika Serikat untuk terus menggencarkan Diplomasi Ekonomi. Demikian dikatakan Konsulat Jenderal RI di Houston, Nana Yuliana dalam keterangan resminya, Senin (6/4).
Nana Yuliana menyebut ada peningkatan bisnis e-Commerce sebesar 57 persen sesuai hasil studi Quantum Metric. Hal ini menjadi alasan pihaknya menggencarkan promosi berbagai produk, kuliner dan peluang bisnis di Indonesia melalui media sosial. Oleh sebab itu, Diaspora Indonesia diharapkan meningkatkan pengetahuan menggunakan media sosial untuk mempromosikan kuliner Indonesia di Amerika Serikat. (antara)
Pemerintah Indonesia memperkuat kerja sama penanganan COVID-19 dengan Korea Selatan karena negara itu dinilai berhasil menekan penyebaran virus corona jenis baru. Menteri Koordinator Bidang Perekonomi Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin mengatakan, salah satu faktor kunci adalah kemampuan Pemerintah Korea Selatan mengadakan rapid test besar-besaran, sehingga memungkinkan pemerintah melacak dan merespons cepat terhadap penyebaran virus corona.
Airlangga membicarakan penguatan kerja sama penanganan COVID-19 bersama Menteri Perdagangan Korsel Yoo Myung Hee melalui telekonferensi. Dalam pertemuan daring itu, Airlangga mengetahui, keberhasilan Korea Selatan dalam melakukan tes masif didukung produksi yang besar oleh dua perusahaan bioteknologi, Kogene Biotech dan Seegene. Hartarto berharap kedua perusahaan itu dapat memproduksi peralatan tes bersama dengan perusahaan di Indonesia. (antara)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19) sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan Indonesia akan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) berbahan baku dalam negeri. Bahan baku lokal ini akan menghentikan ketergantungan pada bahan baku luar negeri.
Doni Monardo di Jakarta, Senin (6/4) mengatakan, berkat kerja sama dari sejumlah pihak baik perguruan tinggi, Kementerian Kesehatan dan peneliti kemungkinan besar pada periode yang akan datang Indonesia akan produksi APD dengan bahan baku lokal yang telah mendapat sertifikasi dari WHO sehingga ketergantungan untuk dapat bahan baku APD dari luar negeri bisa teratasi. (republika)