Sumarno

Sumarno

10
April

 

Sebanyak 416 awak kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Theodore Roosevelt, dilaporkan positif terjangkit virus corona. Seperti dilansir CNN, Kamis (9/4), data itu diperoleh setelah petugas memeriksa sekitar 97 persen dari jumlah awak kapal induk tersebut. Kapal itu saat ini berlabuh di pangkalan Angkatan Laut AS di Guam di kawasan Pasifik. Akibat merebaknya wabah virus corona di atas kapal tersebut, 2.329 awak dilaporkan untuk sementara dipindahkan ke darat. 

Sebanyak 1.700 orang di antaranya dikarantina di hotel di Guam. Kasus merebaknya virus corona di kapal induk USS Theodore Roosevelt terungkap setelah kapten kapal, Kapten Brett Cozier, melapor kepada atasannya. Namun, memo yang ditulisnya kepada atasannya yang berisi permintaan tolong untuk segera melakukan evakuasi bocor ke media massa. Akhirnya Brett dicopot dari jabatannya sebagai kapten kapal tersebut oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Angkatan Laut Kementerian Pertahanan AS, Thomas Modly. (cnnindonesia)

09
April

 

VOI NEWS Duta Besar  RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal dan Konsul Jenderal  RI di Istanbul Imam Asari, mendqtangi sekitar 4.500 WNI di seluruh kota di Turki sejak 5 Maret hingga 15 April 2020, melalui aplikasi pertemuan jarak jauh secara daring.Iqbal, menjelaskan Presiden dan menlu meminta  dirinya  memastikan kondisi semua WNI di Turki.

Selain untuk silaturahim, kunjungan ini juga dilakukan untuk menampung aspirasi mereka.Iqbal melalui keterangan tertulis KBRI Ankara, Rabu menjelaskan,intinya  KBRI dan Konjen  menunjukkan bahwa di saat-saat sulit ini, mereka tidak akan dibiarkan sendiri.Kedutaan Besar RI dan Konsulat Jenderal RI hadir untuk mereka.ant.

09
April

 

VOI NEWS Menanggapi imbauan pemerintah Australia agar pemegang visa kunjungan dan mahasiswa asing pulang ke negara masing-masing di tengah pandemi COVID-19, Kementerian Luar Negeri RI menyerahkan keputusan kepada para WNI dan mahasiswa Indonesia yang berada di Australia.Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha melalui jejaring sosial  Rabu mengatakan, sifat kebijakan Australia adalah imbauan.Jadi keputusan diserahkan kepada masing-masing individu, sesuai dengan kondisi mereka.Termasuk jika mereka memutuskan untuk pulang secara mandiri.

Kebijakan tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison usai bertemu dengan Kabinet Nasional, Jumat pekan lalu.Morrison mengatakan mereka yang berada di Australia dengan berbagai jenis visa, termasuk di antaranya pengunjung dan mahasiswa internasional, dan tidak bisa menyokong kehidupan mereka sendiri, maka ada alternatif bagi mereka untuk kembali ke negara asal mereka.Namun, Morrison menyatakan pengunjung internasional yang memiliki keterampilan dalam menghadapi krisis COVID-19, seperti perawat atau dokter, bisa menjadi pengecualian.Kebijakan ini, menurut Judha, telah diteruskan oleh lima perwakilan RI kepada para WNI di Australia, termasuk kepada pemegang visa bekerja dan berlibur.Ia menambahkan,perwakilan RI juga sedang mendata WNI yang terdampak COVID-19 di Australia.rol

09
April

 

VOI NEWS Menteri Luar Negeri  Retno Marsudi menekankan pentingnya kemitraan dan sinergi untuk menjamin keamanan lalu lintas manusia antarnegara terkait dampak Covid-19.Hal itu dikatakan dalam telekonferensi Covid-19 International Coordination Group (ICG) bersama dengan menteri-menteri dari 11 negara.Ini untuk terjaminnya rantai pasokan, khususnya obat dan alat kesehatan, di tengah ketatnya kebijakan lalu lintas barang dan orang di tingkat global. Demikian ditekankan Retno Marsudi  dalam rilis pers yang dilaporkan  Republika, Rabu (8/4).

Dalam lalu lintas manusia, Retno menyampaikan perlunya disepakati sebuah protokol bersama atau prosedur mengenai proses kepulangan penduduk ke negara asalnya dengan mematuhi berbagai prosedur kesehatan.Hal tersebut sangat penting guna memutus rantai penularan dan mencegah kasus impor.rol