Sumarno

Sumarno

27
August

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengharapkan momentum masuknya arus modal ke negara berkembang dapat mempengaruhi pertumbuhan sektor investasi di Indonesia. Sri Mulyani dalam jumpa pers tentang perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara–Kinerja dan Fakta (APBN-KiTa) di Jakarta, Senin mengatakan, Indonesia mendapatkan arus modal yang meningkat signifikan sejak Mei 2019, usai berakhirnya pemilu, karena pengaruh daya tarik ekonomi domestik.

Selain itu, faktor ketidakpastian ekonomi global juga telah membuat modal asing tersebut sebagian besar masuk kepada instrumen surat berharga negara maupun saham. Namun, Sri Mulyani mengharapkan arus modal tidak hanya masuk kepada instrumen portofolio, tetapi juga pada sektor riil. (antara)

27
August

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Bambang Soesatyo mendukung langkah pemerintah yang telah menetapkan ibu kota baru yang terletak sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara, di Provinsi Kalimantan Timur. Bambang Soesatyo di Jakarta, Senin mengatakan, keputusan tersebut sudah mempertimbangkan berbagai aspek untuk membangun Indonesia baru.

Ia menilai pemindahan ibu kota tidak berarti pembangunan Jakarta diabaikan, karena pembangunan Jakarta tetap akan menjadi prioritas perhatian pemerintah. (antara)

27
August

Menteri Kantor Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos, Alounkeo Kittikhoun berkunjung ke pabrik Petrokimia Gresik di Gresik, Senin. Kittikhoun mengatakan Laos merupakan negara pertanian, tapi tidak mempunyai banyak produk untuk mendukung sektor ini.

Ia berkunjung ke Petrokimia Gresik untuk mengeksplorasi atau memperluas potensi di sektor tersebut. Menanggapi kunjungan Laos, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi berharap bisa menjadi awal kerja sama Petrokimia Gresik dengan pelaku industri di Laos. Rahmad meyakini, Petrokimia mampu mendukung kebutuhan produk-produk untuk sektor pertanian di Laos. (antara)

26
August

 

Pemerintah membidik universitas ternama di dunia untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia untuk mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam kesiapan menyongsong era revolusi industri 4.0.Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Senin mengatakan, salah satu tantangan saat ini adalah di level universitas.Beberapa top universitas di Indonesia belum ada yang masuk dalam jajaran 300 besar dunia.Ia  berharap beberapa univeritas unggulan di luar negeri mempunyai counterpart dengan beberapa universitas di Tanah Air.

Dengan demikan mereka bisa menjadi top 100, setidaknya di level regional.Ia  mencontohkan, The University of Melbourne misalnya, bisa menjadi rekanan bagi universitas-universitas di Indonesia.Menurut Airlangga Hartarto, Melbourne University sekarang ada di peringkat ke-33 dunia, diharapkan mendorong pengembangan kapasitas bagi sejumlah universitas yang ada di Indonesia. 

Antara.