Kementerian Pariwisata Indonesia optimistis industri pariwisata Indonesia dapat menjadi penyumbang devisa nomor satu atau melampaui pencapaian kelapa sawit mentah, yang selama ini terbesar. Seperti dikutip Antara, Kepala Bidang Aksesibilitas Kementerian Pariwisata, Agus Setiawan, di Jakarta, Rabu (3/7) mengatakan, perkembangan industri pariwisata dapat memberikan dampak ekonomi ke sektor lainnya, mulai dari transportasi, tempat wisata, hotel, restoran, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah.
Ia menambahkan, beberapa hal yang dilakukan pemerintah untuk mendorong industri pariwisata salah satunya adalah menerapkan konsep 3A, yaitu aksesibilitas, atraksi, dan amenitas. Antara.
Tentara Nasional Indonesia -TNI Angkatan Udara dan Komando Operasi Khusus Pasifik Angkatan Udara Amerika Serikat menggelar latihan bersama di Medan, Sumatra Utara. Antara melaporkan, Komandan Batalyon Komando 469 Pasukan khas, Letnan Kolonel Jumongga Sitinjak, di pangkalan udara Soewondo,Medan, Rabu mengatakan, latihan tersebut merupakan bagian dari kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat.
Jumongga Sitinjak menyebutkan, dalam latihan itu, Indonesia diwakili Batalyon Komando 469 Pasukan khas, yang berbasis di Medan. Sedangkan dari pihak Amerika Serikat diwakili pasukan Skuadron Taktik Khusus ke-320, yang berbasis di Okinawa, Jepang. antara.
Konsultan manajemen bisnis dari Partner YCP Solidiance, Gervasius Samosir, mengatakan, seluruh industri di Indonesia harus terkoneksi dari hulu ke hilir untuk mengatasi dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok. Gervasius di Jakarta, Rabu mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia.
Menurutnya, hal tersebut harus dikembangkan pemerintah, agar produktivitas dan nilai tambah menjadi naik, sehingga akan banyak investor datang ke Indonesia. Ia berharap, ke depan, pemerintah bisa menegaskan koneksi sumber daya alam dengan ekonomi yang dimiliki Indonesia, untuk mengatasi perang dagang tersebut. Antara.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia -Apindo, Shinta Widjaja Khamdani, menyambut baik rencanaPresiden Joko Widodo yang akan melibatkan kalangan muda dalam jajaran kabinetnya. Menurutnya, faktor usia bukan menjadi tolak ukur dalam menilai kemampuan seseorang layak untuk menjabat sebagai menteri dalam jajaran kabinet di pemerintahan.
Seperti dilaporkan Antara, Shinta Widjaja Khamdani di Jakarta, Rabu (3/7) menambahkan, ada beberapa faktor penting yang bisa menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo sebelum memilih anak muda sebagai menteri. Ia menyebutkan, siapapun yang dipilih menjadi menteri harus memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, profesional, dan mempunyai rekam jejak yang baik, serta mengetahui apa yang terjadi di lapangan. Antara.