Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, Kamis di Jakarta menyampaikan, Pemerintah Indonesia secara tegas menolak pengakuan terhadap Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari Israel. Dalam keterangannya, Arrmanatha menegaskan posisi Indonesia yang mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah kedaulatan Suriah.
“Indonesia menolak secara tegas adanya pengakuan kepada Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari Israel. Kita tekankan bahwa pengakuan ini tidak kondusif dengan upaya untuk mencapai stabilitas dan perdamaian di kawasan. Namun juga pengakuan itu tidak sesuai, tidak sejalan dengan berbagai kesepakatan dan hukum internasional yang ada. Tentunya Indonesia tetap akan terus mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari Suriah yang diduduki oleh Israel sejak tahun 1967.”
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, Senin lalu secara resmi menyatakan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Pengakuan tersebut dinyatakan Trump dengan disaksikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. Sementara itu, Dewan Keamanan PBB secara tegas menolak keputusan Amerika Serikat (AS) mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Tindakan AS dinilai dapat membahayakan stabilitas regional. Sebanyak 14 negara anggota Dewan Keamanan mengkritik dan mengecam langkah AS mengakui Golan milik Israel. Sebab, hal itu tak sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan terkait Golan, yakni sebagai wilayah Suriah yang diduduki Israel. (ndy)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, akan memaparkan strategi pendidikan Kota Surabaya saat menjadi pembicara dalam Forum Pendidikan Internasional, yang berlangsung di Kota St. Petersburg, Rusia, Jumat (29/3). Seperti dikutip Antara, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, M. Fikser, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/3) mengatakan, tahun ini, Kota Surabaya mewakili Negara Indonesia mendapat undangan secara khusus melalui kedutaan Rusia di Indonesia, untuk berdiskusi pada forum Internasional tersebut.
Ia menjelaskan, dalam forum yang meliputi diskusi, pertukaran pengalaman, dan dialog profesional para ahli pendidikan tersebut, Tri Rismaharini antara lain akan berbicara mengenai bagaimana mengubah paradigma pendidikan secara luas. Kegiatan itu akan dihadiri oleh 450 perwakilan dari berbagai Negara, termasuk Vietnam, Tiongkok, dan Jepang. ant.28.3’19.mar
Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun, mengusulkan digelarnya Konferensi Internasional Bahasa Indonesia. Antara melaporkan, Djauhari Oratmangun di Beijing, Kamis (28/3) mengatakan, kegiatan tersebut sangat mendesak untuk digelar, mengingat semakin banyaknya warga negara asing yang tertarik belajar Bahasa Indonesia, baik di negaranya sendiri maupun di Indonesia. Menurutnya, Bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari dibandingkan dengan bahasa-bahasa asing lainnya.
Pernyataan Duta Besar Djauhari itu sekaligus menanggapi pernyataan Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Emi Emilia. Ia menekankan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, Bahasa Indonesia harus bisa menjadi bahasa Internasional. Pemerintah Indonesia menargetkan tahun 2045, Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa Internasional. ant.28.3’19.mar
Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Indonesia, mengajukan lima pelabuhan yang dijadikan proyek percontohan penanggulangan limbah laut, yaitu Proyek Percontohan dalam Pendirian Fasilitas Penerimaan Limbah dari Laut di Pelabuhan kepada Otoritas Keamanan Maritim Australia untuk kerja sama lebih lanjut.
Antara melaporkan, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Kementerian Perhubungan, Ahmad, yang juga sebagai Kepala Delegasi Indonesia di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/3) menyebutkan, kelima pelabuhan itu adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, Balikpapan, Dumai, dan Pelabuhan Benoa. Ia menambahkan, kelima pelabuhan tersebut merupakan representasi pelabuhan-pelabuhan di Barat, Tengah, dan Timur. ant.28.3’19.mar