Duta Besar Negara Qatar untuk Indonesia, Ahmad Bin Jasem Al Hamar, mengatakan, jalur Penerbangan Qatar ke Indonesia memberikan konstribusi yang sangat besar dalam peningkatan kunjungan wisata ke Indonesia. Duta Besar Ahmad Bin Jasem Al Hamar kepada RRI world Service di Jakarta, baru-baru ini, menyebutkan, maskapai penerbangan Qatar dapat mengantarkan wisatawan, para pengusaha, dan para pengunjung Indonesia yang datang dari Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara ke Jakarta dan Bali.
“ Pertama-tama perlu kami katakan, negara Qatar, berdasarkan hubungannya dengan Indonesia, mempunyai Qatar Airways, dan maskapai ini memberikan konstribusi yang sangat besar dalam meningkatkan pariwisata di Indonesia, yakni penghubung antara kedatangan wisatawan, pengusaha, dan pengunjung dari seluruh benua di dunia, di antaranya dari Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara, dengan menggunakan maskapai Qatar ke Jakarta dan ke Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, ini adalah salah satu unsur kekuatan untuk mendorong bidang pariwisata di Indonesia. Qatar Airways memiliki tiga perjalanan setiap hari ke ke Jakarta dan tiga kali sehari ke Bali “.
Duta besar Qatar menambahkan, Negara Qatar dan Indonesia mempunyai hubungan yang sangat baik, hal ini dapat dilihat adanya kunjungan Yang Mulia Syeikh Jassim bin Muhammad bin Thani ke Indonesia, begitu pula adanya kunjungan Presiden Jokowi ke Qatar dan kunjungan para menteri kedua Negara. Dubes Qatar menjelaskan, Qatar dan Indonesia menjalin kerja sama politik, budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kerja sama ini telah merealisasikan 21 kesepakatan, di antaranya telah ditandatanganinya kesepakatan untuk investasi dengan nilai 500 juta dolar Amerika. Selain itu, Pemerintah Qatar mengapresiasi pemerintah Jokowi yang bersikap netral kepada negara Qatar, yang sedang berkonflik dengan Negara-negara tetangganya saat ini. neni
Asosiasi Industri Olefin, Plastik, dan Aromatik Indonesia menyebut penerapan cukai dan pelarangan plastik di sejumlah daerah, bukan solusi hadapi persoalan sampah plastik. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Plastik, dan Aromatik Indonesia, Fajar Budiyono, ketika dihubungiRepublikaonline, Minggu (16/12) menegaskan, Asosiasi itu sepakat untuk mengurangi sampah plastik ke laut. Namun, menurutnya, solusinya bukan melalui pengenaan cukai plastik. Tetapi pengelolaan sampah plastik perlu memanfaatkan sistem Managemen Sampah Zero.
Ia menambahkan, Managemen Sampah Zero berupaya menyelesaikan masalah sampah dari sumbernya, seperti di rumah tangga dan pasar. Caranya, sampah akan dipilah lebih dulu di hulu, sehingga memudahkan proses pengolahan selanjutnya. Fajar Budiyono menambahkan, dengan adanya Managemen Sampah Zero, beban kerja Tempat Pembuangan Akhir akan berkurang karena sampah sudah lebih dulu dipilah dan diolah. rep
Presiden RI Joko Widodo meminta masyarakat tidak terus menerus menanam kelapa sawit pada lahan-lahan perkebunan. Seperti dikutip Republikaonline, Presiden Joko Widodo di Taman Hutan Pinus Kenali, kota Jambi, Minggu (16/12) mengatakan, saat ini, harga kelapa sawit dapat dipermainkan di pasar internasional. Sebab, negara luar takut minyak sawit mengganggu produksi mereka. Presiden menambahkan, sekarang ada penolakan dari Uni Eropa.
Sebab, di sana mereka menghasilkan minyak Bunga Matahari. Penolakan minyak sawit membuat konsumsi minyak Bunga Matahari bisa tetap tinggi. Karena itu, Presiden mendorong masyarakat menanam berbagai tanaman lain yang bisa menghasilkan,seperti kopi dan nilam untuk kosmetik maupun parfum, sehingga masyarakat tidak hanya bergantung kepada sawit. rep.17 12 2018.nrl
Kamar Dagang dan Industri Indonesia menilai perjanjian dagang Indonesia dengan empat negara yang tergabung dalam European Free Trade Association -EFTA telah membangun kemitraan strategis dalam meningkatkan daya saing nasional. Antara melaporkan, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan para menteri terkait dari negara anggota EFTA, yaitu Liechtenstein, Islandia, Norwegia, dan Swiss, telah menandatangani perjanjian dagang Indonesia-EFTA di Jakarta, Minggu (16/12).
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu mengatakan, pihaknya sebagai perwakilan pelaku usaha sangat mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan daya saing nasional melalui perjanjian tersebut. Shinta menilai negara anggota EFTA memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber investasi utama, khususnya dalam hal teknologi tinggi dan kesehatan. ant