Sumarno

Sumarno

31
August

 

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengatakan para pelari muda yang tampil dalam Asian Games 2018 dipersiapkan untuk Olimpiade 2020 hingga 2024. Tigor Tanjung di Jakarta, Jumat mengatakan, pada Olimpiade 2024 di Paris, para atlet Indonesia akan mencapai usia emasnya. Ia mencontohkan dua atlet nomor estafet peraih medali perak dalam Asian Games 2018, Lalu Muhammad Zohri dan Bayu Kertanegara.

Pada cabang atletik Asian Games 2018, Indonesia meraih dua medali perak dan 1 perunggu. Sapwaturrahman menyumbang medali pertama untuk Indonesia dari nomor lompat jauh. Sementara Emilia Nova yang turun di nomor halang rintang putri 100 meter meraih medali perak. Satu medali perak lainnya disumbang dari nomor estafet 4X100 meter putra. (antara)

31
August

 

Kementerian Perindustrian (kemenperin) merencanakan program revitalisasi mesin industri makanan dan minuman untuk meningkatkan pelaksanaan Program Making Indonesia 4.0. Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kemenperin, Abdul Rochim, di Yogyakarta, Kamis mengatakan, pihaknya ingin ada revitalisasi mesin industri makanan dan minuman jika anggarannya memungkinkan, karena industri ini sebagai percontohan untuk menerapkan Industri 4.0.

Rochim menyampaikan, mekanisme revitalisasi dilakukan dengan cara memberikan subsidi terhadap pembelian mesin industri makanan dan minuman dengan nilai tertentu. Pemerintah akan membayarkan sebagian dari harga mesin tersebut. (antara)

31
August

 

Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu berkunjung ke Washington DC pada 27-29 Agustus 2018 sebagai bagian dari upaya terus memperkuat kerja sama bilateral Indonesia dan Amerika Serikat khususnya di bidang pertahanan. Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington, yang diterima di Jakarta, Kamis. Dalam kunjungan tersebut, Menhan RI didampingi para pejabat Kementerian Pertahanan RI,

Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono, serta Atase Pertahanan KBRI Washington DC Joko Takarianto. Dalam pertemuan tersebut, kedua Menhan menegaskan kembali hubungan kerja sama pertahanan kedua negara yang telah terjalin erat sejak lama. Menhan RI juga menekankan dukungan RI terhadap konsep "Free and Open Indo-Pacific" yang digagas oleh Amerika, dengan mengedepankan pendekatan ekonomi, menjunjung prinsip inklusivitas, dan mengedepankan peran ASEAN. Selain itu, kedua Menhan juga membahas isu-isu strategis, khususnya isu pertahanan dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik. (antara)

31
August

 

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani perjanjian perdagangan dengan Kadin Namibia di Jakarta. Penandatanganan perjanjian tersebut dianggap sebagai langkah awal untuk meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia di namibia. Terkait dengan investasi, Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI Daniel Tumpal Simanjuntak di Jakarta, Rabu (29/8) mengatakan pelaku bisnis Indonesia telah melakukan investasi di Namibia sejak beberapa tahun lalu. Namun, investasi yang dilakukan didominasi oleh outbond investment atau Foreign Direct Investment (FDI) yang tidak tercatat dalam data ekspor dan impor.

“Tidak selalu ekspor impor ya, disana itu ada yang namanya outbond investment. Jadi itu yang nggak dicatat ya, outbond investment. Kita ada beberapa perusahaan. Jadi kalau yang data perdagangan itu adalah secara definisi kan barang komoditi melalui kepabeanan ekspor. Tapi ada banyak di pasar–pasar prospektif ini yang menarik. Contoh ini adalah perusahaan– perusahaan kita investasi disana. Bukan uang keluar, jadi tidak kelihatan ada barang keluar dari Tanjung Priok tidak ada barang.”

Daniel Tumpal menambahkan, salah satu contoh investasi Indonesia di Namibia adalah akusisi saham perusahaan minyak dan gas (migas) Maurel and Prom oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pertamina International EP. PT Pertamina International EP sendiri terhitung sejak 1 Februari 2017 menguasai 72,65 persen perusahaan migas yang berpusat di Perancis tersebut. Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Namibia Tjekero Tweya mengatakan, ada beberapa poin yang bisa dipertimbangkan Indonesia untuk berinvestasi di Namibia. Di antaranya, melimpahnya sumber daya alam berupa uranium dan kobalt. Alasan lainnya, Namibia merupakan gerbang yang tepat bagi Indonesia ke pasar Afrika Selatan dan dunia. Lokasinya strategis dengan banyak potensi yang masih dapat digali. Tweya menambahkan, pemerintah Namibia juga telah menyiapkan berbagai insentif untuk investor Indonesia. (VOI/Rezha)