Badan Usaha Milik Negara, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation –ITDC, bekerja sama dengan Bank Mandiri dan PT. Jasa Marga (Persero) akan menggelar lomba lari marathon Mandiri Badung International Night Run 2018 dengan tema 'Run Accross the Sea Chasing the Sunrise', sebagai penutup rangkaian kegiatan Pesona Nusa Dua Fiesta 2018 yang berlangsung pada 28-30 September mendatang di Nusa Dua, Bali. Melalui konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (29 Agustus), Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC, Ngurah Wirawan, mengatakan, lomba lari marathon kali ini menawarkan nuansa baru yang berbeda dengan lomba lari marathon pada umumnya. Sebab, lomba lari tersebut diadakan pada dini hari hingga pagi hari di jalan tol Bali Mandara yang membentang di atas laut sepanjang 12,7 kilometer. Sehingga para pelari dapat menikmati matahari terbit saat mereka mengikuti lomba.
“Dari kami sebagai ITDC pengelola kawasan berharap, acara ini bisa memberikan nuansa baru bagi para pelari untuk bisa mendapatkan pengalaman bagaimana berlari pada suasana subuh dan finishnya pada saat matahari terbit. Jadi terbalik nih biasanya orang startnya pada saat subuh, finishnya pada saat sudah terang. Ini tidak, startnya pada saat malam hari dan finishnya pada saat matahari terbit. Kami dari ITDC berharap ini tidak cuma sekarang tapi juga di tahun – tahun mendatang akan jadi event tahunan yang bisa memberikan hiburan dan kegiatan yang produktif bagi target pencapaian wisatawan.”
Lebih lanjut Ngurah Wirawan mengatakan, Nusa Dua dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan, karena sebagian besar wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pulau Bali memilih Nusa Dua sebagai tempat untuk menghabiskan waktu liburan. Lomba lari marathon ini tidak hanya mempromosikan The Nusa Dua sebagai resort destination bagi wisatawan, namun juga mempromosikan kawasan tersebut sebagai event destination. Targetnya, sebanyak 3.000 pelari dari kalangan professional dan pemula, baik internasional maupun domestic, akan mengikuti lomba tersebut. Lomba lari dengan total hadiah mencapai 500 juta rupiah ini mempertandingkan 4 kategori lari marathon, yaitu Full Marathon, Half Marathon, 10 Kilo, dan 5Kilo.Rezha
Badan Usaha Milik Negara, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) kembali menggelar event tahunan Nusa Dua Fiesta di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Kegiatan yang menyasar pasar keluarga, pencinta seni budaya, pecinta music, dan pelari ini terdiri atas sejumlah tema kegiatan. Pada hari pertama Exotic Bali, yaitu memperkenalkan budaya Bali, hari ke dua This is Indonesia memperkenalkan keragaman budaya dari seluruh penjuru Nusantara, dan hari ke-3 adalah lomba lari marathon Mandiri Badung International Night Run 2018 yang akan dilaksanakan di jalan tol Bali Mandara. Melalui konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (29 Agustus), Direktur Konstruksidan Operasi ITDC, Ngurah Wirawan, mengatakan, Nusa Dua Fiesta 2018 akan digelar pada tanggal 28 sampai 29 Septembermendatang. Festival ini merupakan bagian dari kalender pariwisata nasional di Pulau Bali dan Kabupaten Badung sebagai tuan rumah.
“Kegiatan Nusa Dua Fiesta sebagai event tahunan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai kalender tetap di Provinsi Bali. Secara prinsip bahwa Nusa Dua Fiesta ini yang ke-22 akan dilaksanakan mulai tanggal 28, 29, 30 September sebagai bagian dari kalender nasional, itu merupakan bagian dari kegiatan atraksi wisata, hiburan yang memang setiap tahun dilaksanakan dan dari tahun ke tahun selalu kita sempurnakan, kita buat semakin baik, dan kebetulan dalam rangka ulang tahun Kabupaten Badung juga menjadi kalender dari Kabupaten Badung sebagai tuan rumah.” Ungkap Ngurah Wirawan
Lebih lanjut Ngurah Wirawan mengatakan, kegiatan Nusa Dua Fiesta 2018 ditargetkan akan dihadiri 30.000 pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri. Kegiatan tersebut juga dilakukan sebagai promosi keberagaman Indonesia dan kesiapan Bali sebagai tuan rumah untuk event internasional, di antaranya pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional atau IMF dengan Bank Duniabulan Oktober mendatang.Sinergi Badan Usaha Milik Negara dalam penyelenggaraan event ini diperkuat dengan dukungan lintas kementerian, yaitu Kementerian Pariwisata, Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI. Rezha
Perwakilan Panitia penyelenggara Asian Games 2018 Indonesia atau INASGOC Palembang, Sumatra Selatan, Brigadir Jenderal TNI Yudi Sutrasna, mengatakan, hingga hari ke-12 pelaksanaan Asian Games di Palembang, pihaknya telah mendapatkan berbagai apresiasi, baik dari atlet maupun ofisial. Kepada RRI World Service Voice of Indonesia pada Rabu, 29 Agustus, ia menyebutkan, apresiasi juga diterima dari penonton Asian Games 2018 di Palembang. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan penonton yang sangat tinggi. Infrastruktur, sarana, dan prasarana Asian Games, baik atlet Village maupun Venue pertandingan dinilai mewah dan teruji berskala internasional. Yudi Sutrasna menjelaskan, ke depannya akan diselenggarakan berbagai pertandingan berskala Internasional, dan Palembang sudah siap untuk menjadi tempat penyelenggaraan event olah raga yang lebih besar lagi.
“Bahkan ke depan, informasi dari pak gubernur kepada saya, akan ada bowling dunia, panjat tebing dunia, dan dayung dunia. Jadi sudah siap mengantri, dunia-dunia. Bahkan September besok ada kegiatan juga untuk event internasional dari Amerika.”
Yudi Sutrasna lebih lanjut menjelaskan, hingga Rabu, 29 Agustus, cabang olahraga yang telah selesai dipertandingkan di Palembang, di antaranya tenis, rowing, menembak, climbing, canoe kayak, dan bowling. Hingga kini cabang olahraga yang masih dipertandingkan adalah skate board, dayung, triathlon, dan sepak takraw. Pada tanggal 2 September mendatang, di Palembang juga akan diselenggarakan closing ceremony Asian Games 2018 yang akan dihadiri oleh 4.000 undangan. Sekar
Federasi palang merah dunia bersama Palang Merah Indonesia (PMI) pusat akan membuatkan hunian sementara (Selter) bagi 5.500 bagi masyarakat korban gempa bumi Lombok Utara. Hunian sementara atau selter bagi masyarakat korban gempa bumi Lombok Utara akan dibangunkan sehingga masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak. Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat Ridwan Hidayat, Selasa (28/8) mengatakan, Pemerintah bersama pihak–pihak terkait akan berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat korban gempa.
Ia menyebutkan, program pembangunan hunian sementara tersebut akan berjalan satu tahun disertai dengan pemberian bantuan untuk hidup berupa uang tunai sebesar 900 ribu per kepala keluarga. Selain itu juga akan diberikan bantuan permodalan sebesar 6 juta rupiah per kepala keluarga sebagai ikhtiar untuk perbaikan ekonomi melalui berbagai bidang usaha. Menurut Ridwan Hidayat, sasaran dari program ini sebanyak 20 ribu kepala keluarga dari 80 ribu jiwa yang dilakukan asesment secara profesional. (kbrn)