Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di New Delhi, India membahas peningkatan hubungan kerja sama ekonomi dan maritim. Seperti dikutip Antara di New Delhi Jumat ( 26/1 ) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, Perdana Menteri Vietnam menyampaikan harapan agar target nilai perdagangan 10 miliar dolar Amerika pada 2020 terwujud. Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo menyampaikan kekhawatiran adanya regulasi yang akan diberlakukan mengenai persyaratan non-tarif terhadap ekspor kendaraan bermotor ke Vietnam.
Presiden mengatakan pemberlakuan persyaratan tersebut membutuhkan penyesuaian terkait biaya dan waktu. Indonesia meminta pemberlakuan masa transisi sehingga ekspor tidak terganggu dengan regulasi yang rencananya keluar pada Oktober 2018. Perdana Menteri Vietnam, menurut Retno Marsudi, mengatakan kekhawatiran juga disampaikan negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat. Oleh karena itu Perdana Menteri Vietnam akan menginstruksikan kepada Menteri Perhubungannya segera membuat bimbingan sehingga mempermudah pelaksanaan dari dekrit tersebut dan Vietnam komitmen terus menjaga dan menghormati perdagangan bebas yang memang sudah disepakati ASEAN. (antara)
Potensi kesepakatan perdagangan Indonesia dengan India mencapai lebih dari 2,1 miliar dolar Amerika seteh pertemuan pengusaha kedua negara. Demikian dikatakan menteri perdagangan, Enggartiasto Lukita di New Delhi, India Kamis. Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan Forum Bisnis Indonesia-India 22 Januari 2018 untuk memetakan potensi perdagangan. Forum tersebut dilakukan sebelum Forum Bisnis ASEAN-India berlangsung. Lebih dari 30 pengusaha asal Indonesia dan India hadir dalam pertemuan bisnis bilateral tersebut.
Enggartiasto menyatakan terdapat beberapa pengusaha yang menyampaikan kendala yang masih menghambat peningkatan perdagangan. Ada beberapa hal yang disampaikan juga oleh pengusaha mengenai kendala-kendala barang masuk ke India baik berupa tarif maupun nontarif. Selain itu, dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan dan Industri India Suresh Prabu, Enggartiasto menyampaikan ajakan untuk segera menyelesaikan Kemitraan Perekonomian Komprehensif Kawasan (RCEP) pada tahun ini. Antara
Indonesia dan Jepang merayakan Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang di Jakarta, Sabtu (20/1). Peringatan tersebut dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta beberapa menteri Kabinet Kerja. Sementara itu dari pihak Jepang, turut hadir Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Toshihiro Nikai dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii. Dalam sambutannya, Toshihiro Nikai mengapresasi hubungan kedua negara yang terjalin berkat kerjasama berbagai pihak. Terkait hubungan Indonesia-Jepang selanjutnya, Toshihiro Nikai melalui interpreter mengatakan bahwa kedua negara harus menyusun langkah agar hubungan tetap terjaga dengan baik.
"Kita harus memikirkan langkah apa yang harus kita ambil untuk supaya hubungan Jepang dengan Indonesia untuk sepuluh tahun, dua puluh tahun ke depan, atau hingga tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia, hubungan kedua negara tetap sangat panas dan bersahabat. Dan untuk itu, dengan bekerja sama dengan ERIA – Economic Research Institute for ASEAN and East Asia yang tahun ini menyambut 10 tahun setelah pendiriannya dan kita, kami akan merancangkan saran untuk hal itu dan mengadakan seminar pada tahun ini.
Sebelumnya, Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Toshihiro Nikai menyebutkan pada tahun 2015 pihaknya telah mengundang lebih dari 1000 delegasi budaya, ekonomi, dan pariwisata Indonesia ke Jepang. Toshihiro Nikai pun berharap pertukaran generasi muda Indonesia dan Jepang bisa terus meningkat, salah satunya dengan mengundang 60 pemuda Indonesia dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatis kedua negara pada tahun ini.