Usaha budidaya ikan air tawar telah menjadi salah satu peluang usaha yang cukup potensial untuk dijalankan. Harga jualnya pun masih cukup tingi, karena pasokan dari para petani masih sangat terbatas.
Selain memiliki prospek yang sangat bagus, cara budidaya ikan air tawar pun mudah dilakukan. Namun, masih banyak petani ikan air tawar di Indonesia yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman memadai dalam membudidayakan ikan air tawar. Persoalan lainnya yang ditemui para petani adalah mengalami kesulitan untuk mendapatkan lahan budidaya ikan serta permasalahan pemasaran pasca panen.
Melihat kenyataan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan platform kolamkita.com. Mereka adalah Kharirotul Suhaila dan Rasyidin Caniago dari Fakultas Pertanian dan Sahala Wahyu Wardana dan Ema Nur Afifah dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-FMIPA. Platform ini dibuat untuk meningkatkan produksi ikan tawar di Indonesia.
Dengan menggunakan teknologi moderen aquaculture, platform karya mereka sukses menyabet dua penghargaan sekaligus dalam ajang “Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation, and Technology Exposition” yang diadakan pada tanggal 2 sampai 6 Februari 2016 di Thailand. Para mahasiswa ini memperoleh medali emas dan special award dari Polandia.
Menurut Sahala, kolamkita.com memiliki tiga layanan utama, yakni menyediakan informasi budidaya ikan, paket budidaya ikan, dan jasa pemasaran pasca panen. Melalui layanan informasi budidaya ikan air tawar ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang valid dan terkini, seperti persiapan kolam, penyebaran benih, dan beragam informasi lainnya.
Selain itu, platform Kolamkita.com juga menyediakan kebutuhan dan paket budidaya ikan. Bahkan, pembuatan konstruksi kolam dengan teknologi terkini yang aplikatif yaitu kolam boosteraerasi untuk budidaya lele dan gurami.
Sahala menjelaskan, dipilihnya konstruksi kolam dengan sistem booster , karena sistem ini dapat dikembangkan di lahan sempit, bisa menampung lebih banyak ikan, memudahkan pembuangan kotoran, serta pergantian air menggunakan sistem central drain.
Central drain sendiri merupakan saluran khusus yang memanfaatkan gravitasi untuk mengumpulkan endapan sisa pakan maupun kotoran ikan di dasar kolam. Endapan itu bakal dikeluarkan ketika saluran pembuangan dibuka.
Provinsi Nusa Tenggara Timur terkenal dengan destinasi wisata favorit wisatawan. Selain Pulau Komodo, keindahan pantai dan wisata bawah laut yang eksotis menjadi tujuan wisatawan. Namun ternyata masih banyak destinasi wisata lainnya yang masih alami dengan lokasi yang tersembunyi. Salah satunya adalah Air Terjun Matayangu.
Air Terjun Matayangu memiliki dua air terjun. Air terjun pertama berketinggian 75 meter dengan air yang berasal dari sungai di dalam gua. Air terjun kedua, akan muncul saat musim hujan. Airnya berasal dari sungai yang ada di atasnya setinggi 130 meter. Tepat di bawah air terjun terdapat kolam kecil dengan air berwarna biru menawan yang digunakan sebagai pemandian. Waktu terbaik untuk mengunjungi air terjun ini adalah pada musim hujan atau pada bulan Maret sampai Juni dan Oktober sampai Desember.
Air terjun Matayangu berada di kawasan Taman Nasional Manupe. Air terjun ini sendiri bagi warga setempat merupakan tempat yang dikeramatkan. Tempat ini sering digunakan warga Merapu untuk beribadah. Mereka percaya bahwa air terjun ini adalah tempat bersemayamnya arwah-arwah leluhur Merapu. Selain itu, mereka juga percaya bahwa di dalam gua yang menjadi sumber datangnya debit air terdapat makam kuno yang menyimpan barang-barang bersejarah.
Air Terjun Matayangu terletak di desa Waimanu, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah. Untuk menuju tempat ini, dari Kupang perjalanan dilakukan dengan menggunakan pesawat ke Waingapu dengan waktu sekitar 1 jam.
Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan dengan berkendara selama sekitar 2 jam menuju Waikabubak. Setelah sampai di Waikabubak, perjalanan di teruskan menuju ke lokasi Taman Nasional Manupe sekitar 3 jam. Setelah sampai, wisatawan harus melakukan trekking melewati hutan selama kurang lebih 1 jam. Lelah dengan medan yang naik turun saat trekking, terbayarkan ketika sudah sampai di air terjun.
Pelangi nada kali ini, kami hadirkan lagu-lagu dangdut ke ruang dengar anda. baru saja anda mendengarkan lagu dangdut yang dinyanyikan oleh WENI. Single berjudul ENGKAULAH TAKDIKU” ini dirilis Maret 2017 kemarin. Lagu yang bernuansa dangdut kontemporer ini diciptakan oleh Adibal Syahrul dan bercerita tentang seseorang yang mencintai pasangannya dan meyakini bahwa pasangannya tersebut adalah takdir yang dikirim Tuhan untuknya. Single ini merupakan single kemenangan WENI dalam ajang Dangdut Academy 2, sekaligus single perdana WENI sebagai penanda memasuki blantika musik dangdut tanah air. Sebelum kembali mengupas lagu-lagu yang dinyanyikan oleh WENI, mari dengarkan lagu berjudul LELAH MENCINTAIMU berikut ini. Selamat Mendengarkan!
Penyanyi bernama asli WENI WAHYUNI ini memang memiliki bakat menyanyi yang luar biasa. Sejak kecil, Weni mulai bernyanyi dan sering mengikuti bermacam-macam kompetisi menyanyi sampai ke daerah kabupaten atau kota se-Kalimantan Barat. Bermodal keinginan kuat untuk menggali potensinya, Weni mencoba peruntungannya mengikuti salah satu ajang kontes dangdut tanah air. Dari ajang kontes dangdut ini, banyak orang terpukau dan menyukai suara khas serta aksi panggung Weni. Berkat bakatnya tersebut, Weni pun berhasil melenggang hingga menjuarai Dangdut Academy Asia 2. Sukses merilis single perdananya, WENI Kemudian merilis single keduanya berjudul LELAH MENCINTAIMU pada Desember 2017 lalu. Diciptakan oleh Hendry Saky, lagu ini bercerita tentang perasaan seorang perempuan yang lelah dengan permainan cinta dari pria yang ia cintai. Di lagu ini, si perempuan menceritakan sakit hatinya karena selalu dibohongi oleh pasangannya, namun ia tidak ingin berlarut-larut dengan kesedihan, ia pun berusaha memberitahukan kepada perempuan lain agar tidak merasakan hal yang sama. Musik lagu ini pun bertempo medium. Menariknya, WENI menambahkan rap di tengah-tengah lagu ini agar terdengar lebih modern dan unik. Mengakhiri pelangi nada dangdut kali ini, mari dengarkan lagu penyanyi dangdut wanita lainnya, yakni LESTI berjudul EGOIS dan KEJORA.
Pelangi Nada menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh penyanyi-penyanyi keroncong wanita Indonesia.
telah kita dengarkan lagu Prasasti Pemuda, sebuah lagu yang menggambarkan peran pemuda dalam perjuangan bangsa. Lagu ini juga seakan memberikan dorongan kepada generasi muda agar bersatu padu dan bangkit untuk bangsa. Seperti pada bagian liriknya : Bangkitlah hai pemuda jadi tonggak sejarah bangsa prasasti bukti janji suci, kan kukenang sepanjang jaman.
Sebuah lagu keroncong asli yang dinyanyikan dengan sangat baik oleh Keksi Mulyani. Meskipun irama mendayu, namun keindahan musik dan karakter vocal Keksi yang kuat, dapat menyampaikan pesan lagu ini dan mampu membangkitkan semangat para pemuda untuk berbuat dan berbakti demi tanah air. Syair lagu tentang pemuda dan semangatnya akan tetap relevan sepanjang zaman.
banyak hal yang dapat membangkitkan memori di masa lalu, salah satunya lagu. Melalui sebuah lagu, apalagi lagu yang sangat disukai kenangan masa lalu seolah hadir kembali. Itulah yang diceritakan dalam Lagu Kesayangan yang dinyanyikan oleh Trie Novianti. Seperti pada bagian syair : Di radio aku dengar lagu kesayanganmu mengalun membangkitkan rindu di hatiku....Lagu ini ditutup dengan harapan ingin berjumpa kembali dengan sang pujaan hati.
Pendengar, Trie Novianti adalah salah seorang penyanyi dangdut wanita berbakat Indonesia. Dahulu, dia sering membawakan lagu-lagu keroncong pada acara lagu keroncong yang disiarkan di stasiun televisi nasional TVRI. Trie Novianti kemudian vacum dari acara tersebut karena penyanyit tumor yang dideritanya. Namun setelah beberapa waktu kemudian, dia sembuh dan mulai kembali membawakan lagu-lagu keroncong dengan penampilan dan kualitas suara yang masih sama dan enak didengar.
untuk mengakhiri Pelangi Nada kali ini, kita dengarkan 2 buah lagu berjudul Pulau Jawa dibawakan oleh Keksi Mulyani dan lagu Biola Kaca dibawakan oleh Trie Novianti.// Wati