Suprapto

Suprapto

23
January

Pariwisata Indonesia mencatatkan prestasi manis di awal tahun 2019. Negara khatulistiwa ini mendapat penghargaan ASEAN Tourism Awards 2019, di empat kategori berbeda.

Ajang ini diadakan oleh ASEAN Tourism Forum (ATF). Keempat kategori tersebut adalah Community Based Tourism, Homestay, Spa, dan Public Toilet. Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menerima langsung penghargaan ini di Ha Long Bay, Vietnam, pada Jumat (18/1) lalu.

Untuk kategori Community Based, destinasi wisata Indonesia yang mendapat penghargaan adalah Pasar Karetan di Semarang dan Bangsring Underwater di Banyuwangi.

Kemudian untuk kategori Homestay, penghargaan diberikan untuk Tembi Village Guest House di Yogyakarta. Lalu di kategori Spa ada lima tempat yang mendapat penghargaan, yakni Bhava Spa, Heaven Spa by Westin, Martha Tilaar Spa, Taman Sari Royal Heritage Spa, dan Ubud Traditional Spa di Bali.

Sementara di kategori Public Toilet, ada tiga tempat di Indonesia yang mendapat penghargaan ini. Mereka adalah The Mulia Bali Public Toilet, The Bali Safari and Marine Park Public Toilet, dan Tunjungan Plaza Public Toilet.

Keberhasilan pariwisata Indonesia meraih penghargaan ini sangat diapresiasi oleh Arief Yahya. Beliau menuturkan, ada faktor 3C sebagai tolok ukur dalam setiap capaian penghargaan, yakni Calibration, Confidence, dan Credibility. Calibration artinya sudah dikalibrasi, diukur, dan sesuai dengan kriteria yang berstandar ASEAN.

Kemudian Confidence bermakna kemenangan ini meningkatkan kepercayaan diri Indonesia, dalam membuat keputusan ke depan. Lalu Credibility memiliki definisi peningkatan kredibilitas atau lebih terpercaya. Berbagai kemenangan itu semakin menyadarkan kepada kita bahwa kita ini bangsa pemenang, tutur Arief Yahya, yang hadir di ATF 2019 sejak 16 Januari 2019.

23
January

Hembusan angin dingin menghinggapi tubuh ketika kami menyusuri jalan Kota Tanjung Pinang. Tepat di wilayah Tanjung Unggat, bukit bestari, langkah pun terhenti. Seketika aroma kopi berempah pun mulai menusuk hidung. Rasa penasaran yang membuncah di dalam dada dipuaskan dengan hangatnya asa di Dapoer Melayu. Seorang Raja Penyair Tanjung Pinang bernama Dato' Tedja Alhabd menyambut kedatangan kami dengan sumringah.

Tanpa sengaja pertemuan pengobat rindu pun terjadi. Dato' yang selama ini menjadi teman bercerita di sebuah sosial media akhirnya dapat bertatap muka. Bertukar kabar membuka kehangatan dalam ruang terbuka di halaman rumah nya. Aroma itu pun kembali menyergap Indra penciuman. Secangkir kopi beraroma rempah dilengkapi dengan sebatang kayu manis dan penganan bernama batang buruk, segelas air berwarna merah muda dan satu gelas kecil kopi hitam pekat pun tersaji di meja.

Dato' pun membaca raut wajah kami yang bingung. Ia pun mulai membuka suara, pada tahun 2012, dirinya mendapatkan resep dari Ridha Kaliamsi salah satu tokoh di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Ridha memberikan warisan turun temurun resep Kopi Sekanak. Resep itu didapatkannya dari kitab warisan sejarah Tabib Kerajaan. Kopi Sekanak itu menjadi warisan kerajaan dan telah turun temurun kemasyarakat umum. Dua tahun lamanya Dato' menyempurnakan racikan kopi sekanak ini. Waktu yang cukup lama untuk menikmati secangkir kopi, apa istimewanya?

Sang Dato' pun menjelaskan Cara kami menikmati kopi racikannya tersebut. Pertama ambil sesendok kopi hitam pekat dan rasakan pahitnya. Rasa itu melambangkan getir dan pahitnya kenyataan yang tidak sesuai harapan dalam kehidupan. Kemudian sesaplah kopi sekanak dengan menggunakan batang kayu manis sebagai sedotan. Nikmati sensasi manis yang melegakan tenggorokan seakan sama dengan manisnya hasil yang kita tuai dari sebuah kerja keras. Kunyahlah batang buruk yang terbuat dari tumbukan kacang hijau sebagai lambang kejayaan di Masa Depan. Dan teguklah air kayu sekam berwarna merah muda yang menetralkan pertemuan rasa di dalam lidah seraya menenangkan hati yang bergejolak.

Sungguh istimewa, Secangkir kopi sekanak tidak hanya mampu memuaskan lidah akan sensasi rasa tapi juga mampu menenangkan hati, pikiran dan jiwa yang mulai lelah menjalani Hari. Ketika setangkup rindu telah terobati tibalah waktunya kami memohon diri.

21
January

Lembaga Pemeringkatan Perguruan Tinggi DUnia, Times Higher Education-THE, merilis Top 100 Emerging Economies University Rangking. Universitas Indonesia-UI masuk pada daftar tersebut dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi dari Indonesia. Bersama dengan Beijing Insitute of Technology, Universitas Indonesia meraih posisi ke-82. Muhammad Anis, selaku Rektor UI, mengungkapkan rasa bangganya. Pihaknya mengaku bangga menjadi perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil meraih peringkat ke-82 dalam kancah pemeringkaan universitas terbaik di negara berkembang.

Tahun ini merupakan tahun keempat Indonesia masuk ke dalam pemeringkat Times Higher Education. Lembaga menitikberatkan indikator penilaian berdasarkan performa pengajaran, penelitian, transfer dan sharing keilmuan, serta cakupan internasional sebuah universitas. Dengan prestasi ini, diharapkan, nama baik Pendidikan di Indonesia dapat terus dikenal oleh masyarakat dunia, sehingga bertambah banyak jumlah mahasiswa asing yang ingin menikmati perkuliahan di Indonesia.

Pada peringkat pertama hingga keempat diraih oleh Perguruan Tinggi dari Negara Republik Rakyat Tiongkok, yaitu Tsinghua University, Peking University, Zhejiang University, dan University of Science and Technology of China. Sedangkan Malaysia, ada tiga Perguruan Tinggi yang masuk dalam Top 11 yaitu University of Malaya, Universiti Teknologi Petronas, dan Universiti Teknologi Malaysia (peringkat 18, 60, 86 secara berturut-turut).

 

21
January

keroncong

Published in pop music

Edisi kali ini, menghadirkan informasi dan lagu dari Dewi Yull. Raden Ayu Dewi Pujiati atau lebih dikenal dengan Dewi Yull ini, memulai karirnya di dunia hiburan, khususnya dunia tarik suara pada tahun 1977. Setelah meraih posisi ke empat pada lomba menyanyi tingkat nasional, karier Dewi Yull di dunia musik semakin meningkat. Walaupun lebih dikenal sebagai penyanyi pop, namun Dewi Yull juga mampu membawakan gendre lagu lain dengan baik, termasuk lagu keroncong. Salah satu lagu pop milik Dewi Yull yang populer, berjudul Kini Baru Kau Rasa. Lagu yang diciptakan oleh Amin Ivos ini populer pada tahun 1990an. Dewi membawakan kembali lagu yang ini dalam gendre keroncong