ofra voi

ofra voi

10
September

Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai   Asian Para Games 2018, Transjakarta Sediakan Bus Ramah Difabel. setelah sukses menyelenggarakan Asian Games 2018, Indonesia bersiap menggelar Asian Para Games di Jakarta pada 6 hingga 13 Oktober. Indonesia sebagai tuan rumah Asian Para Games tidak hanya sekedar mengejar prestasi, tapi untuk menunjukkan kepada dunia bahwa negara ini ramah difabel. Presiden Joko Widodo meminta Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 –INAPGOC untuk memberikan akses gratis kepada penyandang difabel.Bus Transjakarta menjadi salah satu moda transportasi yang banyak digunakan masyarakat selama penyelenggaraan Asian Games lalu. Direktur Utama Transjakarta, Budi Kaliwono mengatakan, Ketersediaan layanan Transjakarta yang menunjang penyelenggaraan Asian Games 2018 membantu masyarakat dalam menyaksikan setiap pertandingan di venue, maupun bagi para atlet yang berkompetisi. Usai Asian Games, Transjakarta sebagai Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen mendukung dan menyemarakkan perhelatan Asian Para Games. Transjakarta akan menyediakan bus yang ramah disabilitas.Kepala Hubungan mas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, bus yang akan disediakan bagi difabel adalah bus low entry adalah bus yang tidak memiliki tangga di antara tanah dan lantai bus atau pintu masuk. Bus ini memiliki lantai rendah untuk sebagian atau seluruh kabin penumpang. PT Transportasi Jakarta telah menyiapkan 300 unit bus low entry untuk Asian Games 2018. Bus sepanjang 12 meter ini dapat mengangkut 73 orang, dengan rincian 34 penumpang duduk, 37 penumpang berdiri, dan dua tempat penumpang pengguna kursi roda. Perhelatan Asian Para Games 2018 akan diikuti oleh 41 negara National Para Olimpic dengan total jumlah atlet sebanyak 2.800 orang, 1.800 orang official dan diliput oleh 500 media baik dalam ataupun luar negeri.

 

10
September

jumpa lagi dalam Pesona Indonesia, Hari ini akan memperkenalkan Desa Wisata Organik Lombok Kulon di Jawa Timur. Jawa Timur memiliki banyak wisata alam yang sudah mendunia seperti Gunung Bromo, Pantai Pasir Putih, Kawah Ijen, dan yang lainnya. Namun, tidak hanya wisata yang sudah terkenal, provinsi ini juga miliki banyak potensi wisata yang sampai saat ini masih dikembangkan, seperti Desa Wisata Organik, Lombok Kulon. Desa Lombok Kulon ini berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

sejak tahun 2009, desa Lombok Kulon mulai mengangkat konsep “Kampung Organik”, maksudnya hampir semua produk pertanian di desa ini ditanam secara organik. Selain itu, ada sekitar 40 kolam ikan untuk budidaya ikan Gurami, ikan Nila, dan ikan Patin. Tentu saja budidaya ikan ini juga menggunakan konsep organik.

Pada awalnya, konsep desa organik ini dilakukan secara swadaya oleh masyarakat desa. Mereka menerapkan pertanian organik di rumah masing-masing, dan menyediakan homestay untuk pengunjung yang ingin bermalam di desa ini.

ditahun 2013, produk beras desa ini mendapat sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (Lessos). Kemudian, desa ini ditetapkan sebagai Desa Wisata Organik, dan mulai mengembangkan berbagai aspek wisata seperti, pembinaan pemandu wisata, promosi desa wisata, dan lain-lain.

Jika berkunjung ke desa ini, Rumah Organik adalah salah satu tempat yang paling diminati oleh pengujung. Karena di Rumah Organik ini, pengunjung dapat mengetahui secara detail mengenai proses budidaya sayur organik serta dapat memetik dan berbelanja langsung hasil produk organiknya.

untuk pergi ke Desa Lombok Kulon ini, memakan waktu sekitar 30 menit dari Kota Bondowoso. Meskipun jalan menuju desa wisata ini cukup sempit, namun akses jalan ke tempat wisata ini sudah cukup nyaman untuk dilalui kendaraan. Berkunjung ke Desa Wisata Organik Lombok Kulon, pengunjung tidak hanya dapat menikmati kuliner dan pertanian organik saja.

Ada juga atraksi lain yang dapat dinikmati, yakni River Tubing atau kegiatan meluncur bebas di aliran sungai dengan menggunakan sebuah ban. Dengan River tubing, pengunjung dapat menikmati arus sungai Wonosroyo yang bersih dan dingin sepanjang dua kilometer. Disana, tersedia sekitar 25 ban untuk aktifitas river tubing ini.

06
September

Indonesia adalah negara maritim, dimana luas wilayah laut mencapai dua pertiga total luas wilayahnya, sehingganegeri inidianugerahi dengan potensi laut yang luar biasa. Berbagai macam spesies laut ada di Indonesia dan kekayaan laut menjadi komoditas yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Salah satu cara untuk memanfaatkan kekayaan tersebut adalah dengan memberdayakan nelayan Indonesia melalui teknologi terbaru seperti penggunaan aplikasi ponsel pintar, yakni aplikasi Laut Nusantara. Selain untuk meningkatkan produktivitas nelayan, aplikasi ini juga untuk membantu keamanan kerja para nelayan. 

Aplikasi Laut Nusantara baru- baru ini diluncurkan oleh Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, berkerjasama  dengan XL Axiata. Kepala BROL I Nyoman Radiarta, mengatakan, aplikasi ini menyediakan peringatan keselamatan bagi nelayan ketika melaut. Aplikasi Laut Nusantara memberikan informasi arah dan ketinggian gelombang perairan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.Sebelum berangkat melaut, nelayan juga bisa mengakses segala informasi cuaca perairan, yaitu arah angin, kecepatan angin, curah hujan, dan kondisi cuaca. Berdasarkan informasi ini, aplikasi bisa memberikan anjuran apakah aman atau berbahaya untuk melaut.Nyoman mengatakan agar dapat meningkatkan produktivitas nelayan, aplikasi ini menginformasikan daerah perkiraan tangkapan ikan. Aplikasi ini juga memungkinkan nelayan dapat memperhitungkan jumlah BBM yang dikonsumsi untuk menuju ke titik tangkapan ikan. Selain itu nelayan juga bisa mendapatkan informasi real time terkait harga ikan yang di pelabuhan.

aplikasi besutan in house XL Axiata ini menggunakan data-data oseanografi real time resmi dari BROL, sehingga  aplikasi ini mampu mencapai tingkat akurasi ketepatan lokasi keberadaan ikan hingga 50 persen. Artinya bisa dipastikan 50 persen peluang mendapatkan ikan di lokasi yang dipetakan. Jika musim sedang bagus bisa mencapai 70 persen. Peningkatan kemungkinan mendapatkan ikan ini tentu akan bisa meningkatkan produktivitas para nelayan tradisional. Untuk mendapatkan aplikasi ini, nelayan bisa langsung mengunduh aplikasinya melalui Play Store.

 

06
September

Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Tradisi Keduk Beji. 28 Agustus kemarin, masyarakat Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur memadati Taman Wisata Tawun. Disana mereka menggelar tradisi atau upacara adat Keduk Beji. Tradisi ini merupakan tradisi budaya penduduk Desa Tawun sejak zaman dulu. Tradisi Keduk Beji adalah penyilepan dan penggantian kendi yang disimpan di pusat sumber air Beji. Pusat sumber tersebut ada di dalam gua. "Setiap tahunnya, kendi di dalam sumber air Beji diganti melalui upacara ini. Hal tersebut dilakukann agar sumber air Beji tetap bersih.

sumber air Beji di Taman Wisata Tawun merupakan sumber air yang sangat penting bagi warga sekitar. Air dari sumber itu digunakan untuk minum, pengairan sawah, dan sumber air di taman Tawun sendiri. Karenanya, kebersihan sumbernya harus terus dijaga. Terlebih saat musim kemarau, keberlangsungan air di sumber Beji sangatlah penting. Selain untuk melestarikan sumber air, upacara Keduk Beji juga merupakan ikon wisata budaya Pemerintah Kabupaten Ngawi. Banyak wisatawan yang datang ke Taman Wisata Tawun untuk menyaksikan ritual adat ini.

Upacara adat Keduk Beji digelar setiap Selasa Kliwon berdasarkan penghitungan tanggal Jawa Islam. Upacara ini dimulai dengan melakukan pengedukkan atau pembersihan kotoran di dalam sumber Beji. Seluruh laki-laki warga Desa Tawun, baik tua, muda, maupun anak-anak turun ke sumber air untuk mengambil sampah dan daun-daun yang mengotori kolam dalam setahun terakhir. Selama proses pembersihan, laki-laki yang berada di sumber air Beji menari dan melakukan tradisi saling pukul dengan ranting sambil diiringi tabuhan gendang.

Setelah melakukan tradisi saling pukul, upacara dilanjutkan dengan penyilepan dan penggantian kendi di dalam pusat sumber. Yang berhak menyelam dan mengganti kendi di sumber air adalah keturunan dari Eyang Ludro Joyo yakni tokoh sesepuh desa yang dulunya dipercaya jasadnya menghilang di sumber Beji saat bertapa. Upacara dilanjutkan dengan penyiraman air legen (air pohon lontar) ke dalam sumber Beji, dan penyeberangan sesaji dari arah timur ke barat sumber. Kemudian, upacara ditutup dengan selamatan dan makan bersama berkat dari Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon yang telah disediakan bagi warga. Selamatan dan makan bersama ini dilakukan dengan harapan warga mendapatkan berkah.