Suprapto

Suprapto

15
August

 

Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu salah satu kuliner legendaris dari Jawa Barat. Indonesia tidak hanya kaya akan tradisi dan budayanya tapi juga kaya akan ragam kulinernya. Kuliner di Indonesia seakan tidak ada habisnya karena semakin bermunculan kuliner baru yang unik. Meski demikian, kuliner legendarisnya masih tetap ada hingga sekarang. Salah satunya Colok Gembrung, kuliner legendaris yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.nama Colok Gembrung berasal dari Bahasa Sunda yaitu ‘colok’ dan ‘gembrung’. Colok berarti tusuk, sedangkan gembrung merujuk pada bunyi alat musik tabuh yang terbuat dari kulit sapi, contohnya yaitu bedug. Nama Colok Gembrung memang berkaitan dengan bahan pembuatannya yaitu kulit sapi yang dicolok. Selain Colok Gembrung, kuliner ini juga dikenal dengan nama sate jepret atau sate kikil.Colok Gembrung ini berbahan dasar dari kulit sapi. Bahan kulit sapi dibakar sebentar kemudian direbus agar empuk. Setelah itu dipotong-potong dan ditusuk dengan lidi kelapa. Lalu dilumuri bumbu galendo (olahannampas kelapa yang dimasak), bawang merah, bawang putih, ketumbar, daun salam, sereh, gula, dan garam. Proses memasak dan juga bumbu tersebut membuat tekstur Colok Gembrung ini bertekstur sedikit kenyal dengan citarasa gurih.Colok Gembrung cukup mudah ditemui di Ciamis. Meski demikian, kuliner legendaris ini tidak selalu ada di semua tempat. Kuliner ini dapat ditemui di pedagang kaki lima, pasar, penjual sayur, warung kecil, dan kantin sekolah. Sedangkan di restoran besar biasanya tidak menjual menu Colok Gembrung ini. Harga Colok Gembrung relatif murah yaitu Ro 5.000 per 10 tusuk. 

 

15
August

 

Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu salah satu kuliner legendaris dari Jawa Barat. Indonesia tidak hanya kaya akan tradisi dan budayanya tapi juga kaya akan ragam kulinernya. Kuliner di Indonesia seakan tidak ada habisnya karena semakin bermunculan kuliner baru yang unik. Meski demikian, kuliner legendarisnya masih tetap ada hingga sekarang. Salah satunya Colok Gembrung, kuliner legendaris yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.nama Colok Gembrung berasal dari Bahasa Sunda yaitu ‘colok’ dan ‘gembrung’. Colok berarti tusuk, sedangkan gembrung merujuk pada bunyi alat musik tabuh yang terbuat dari kulit sapi, contohnya yaitu bedug. Nama Colok Gembrung memang berkaitan dengan bahan pembuatannya yaitu kulit sapi yang dicolok. Selain Colok Gembrung, kuliner ini juga dikenal dengan nama sate jepret atau sate kikil.Colok Gembrung ini berbahan dasar dari kulit sapi. Bahan kulit sapi dibakar sebentar kemudian direbus agar empuk. Setelah itu dipotong-potong dan ditusuk dengan lidi kelapa. Lalu dilumuri bumbu galendo (olahannampas kelapa yang dimasak), bawang merah, bawang putih, ketumbar, daun salam, sereh, gula, dan garam. Proses memasak dan juga bumbu tersebut membuat tekstur Colok Gembrung ini bertekstur sedikit kenyal dengan citarasa gurih.Colok Gembrung cukup mudah ditemui di Ciamis. Meski demikian, kuliner legendaris ini tidak selalu ada di semua tempat. Kuliner ini dapat ditemui di pedagang kaki lima, pasar, penjual sayur, warung kecil, dan kantin sekolah. Sedangkan di restoran besar biasanya tidak menjual menu Colok Gembrung ini. Harga Colok Gembrung relatif murah yaitu Ro 5.000 per 10 tusuk. 

 

14
August

Pada edisi pelangi nada kali ini, kami hadirkan lagu-lagu Melayu. 

 

Lagu SURGA DI TELAPAK KAKI IBU yang dinyanyikan oleh VICTOR HUTABARAT baru saja anda dengarkan. Diciptakan oleh Said Effendi, lagu ini menceritakan seseorang yang terharu mengenang kebaikan, ketulusan dan kasih sayang seorang ibu. Baginya, Surga ada di telapak kaki ibu. Sesuai dengan lirik lagunya, musik lagu ini begitu sendu. Populer di tahun 1950-an, lagu ini sudah banyak dibawakan oleh penyanyi Indonesia, diantaranya Muchsin Alatas, Eddy silitonga dan Lesti.

Lagu melayu Victor Hutabarat lainnya akan segera hadir ke ruang dengar anda. Kali ini berjudul KASIH SEKEJAP. Diciptakan oleh Ismail Marzuki, lagu ini bercerita tentang seseorang yang hancur hatinya, karena cinta sang kekasih hanya sekejap. Sang kekasih sudah dimiliki orang lain. Ia pun hanya bisa berharap sang kekasih berbahagia. Lagu KASIH SEKEJAP tidak hanya dipopulerkan oleh Victor Hutabarat, namun juga sudah dipopulerkan oleh banyak penyanyi, seperti Eddy Silitonga, Elvi Sukaesih dan Caca Handika. Bahkan Lagu ini juga sudah banyak dinyanyikan dengan versi aransemen musik dangdut. Kali ini, saya putarkan lagu KASIH SEKEJAP. 

baru saja anda mendengarkan lagu KASIH SEKEJAP yang dinyanyikan oleh VICTOR HUTABARAT. Mengakhiri pelangi nada Melayu kali ini, hadir ke ruang anda lagu berjudul CINTA HAMPA. Diciptakan oleh A. Chalik, lagu ini bercerita tentang kepalsuan cinta yang diibaratkan seperti air di daun keladi, yang mudah tumpah ketika daun bergoyang. Cintanya mudah hilang ketika datang seseorang yang lebih tampan dari sang kekasih.

14
August

14 Agustus diperingati sebagai hari pramuka Indonesia. Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung, Jawa Barat. Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Kedua organisasi cikal bakal kepanduan Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926. Kehadiran Gerakan Pramuka di Indonesia mendapat tempat penting bertolak pada ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960. Presiden Sukarno memberikan amanat kepada pimpinan pandu di Istana Merdeka pada 9 Maret 1961, untuk lebih mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa. 

14 Agustus 1961, Presiden RI, Ir. Soekarno melantik Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas), Kwarnas (kwartir nasional), dan Kwarnari (kwartir nasional harian). Pelantikan ini kemudian disusul dengan penganugerahan panji-panji Kepramukaan dari Presiden RI dan defile akbar oleh anggota pramuka di Jakarta. Semenjak itu, 14 Agustus diperingati sebagai hari pramuka setiap tahunnya. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani. Selain itu pendirian Pramuka bertujuan juga untuk membentuk setiap pramuka menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik, dan berguna. Diharapkan mereka dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa, dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup, dan alam lingkungan.

Perayaan Hari Pramuka dilakukan melalui berbagai macam kegiatan kepramukaan di seluruh Indonesia. Mulai dari tingkat gugus depan, kwartir ranting, kwartir cabang, kwartir daerah, hingga di tingkat nasional. Rangkaian peringatan Hari Pramuka tahun ini sudah dimulai dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, 5 Agustus Lalu. Puncak Peringatan Hari Pramuka ke 57 dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2018 di Lapangan Gajahmada Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur Jakarta Timur. Tahun ini Hari Pramuka mengambil Tema "Pramuka Perekat NKRI". Sedang Logo peringatan tahun ini mengambil gambar anyaman tali membentuk angka 57 berwarna merah sebagai penanda tahun 2018 ini merupakan peringatan Hari Pramuka yang ke-57. Angka 57 berbentuk seperti tali yang tersambung dan saling menganyam, melambangkan Pramuka sebagai perekat NKRI.