Menaker Ida membeberkan sejumlah capaian hubungan kedua negara, seperti dua mekanisme bilateral yang telah dibentuk Indonesia dan Kuwait. Di antaranya Komisi Gabungan Menteri Luar Negeri dan Komisi Perdagangan Gabungan di bawah kementerian perdagangan kedua negara. Ini terkait dengan perdagangan Indonesia dan Kuwait, yang dinilainya menunjukkan hasil yang menjanjikan, dan investasi Kuwait yang meningkat.
"Selama dua tahun terakhir ini, investasi telah meningkat di berbagai sektor. Investasi Kuwait pada tahun 2022 dan 2023 masing-masing menunjukkan delapan dan sembilan proyek dalam kategori hotel, restoran, real estate, industri dan bisnis; serta jasa lainnya," kata Ida dalam acara yang berlangsung di Raffles Hotel Jakarta, Jumat (23/02/2024) itu.
Salah satu yang disorot Ida adalah investasi eksplorasi minyak yang dilakukan perusahaan minyak internasional Kuwait, KUFPEC. KUFPEC telah berinvestasi di Natuna (Kepulauan Riau), Seram (Ambon), Buton (Sulawesi Tenggara), dan Anambas (Kepulauan Riau). Hal serupa juga disampaikan Chargé d'affaires Duta Besar (CdA Dubes) Kuwait di Indonesia, Abdullah Yateem Alfadhli dalam sambutannya.
Selain itu, Menaker Ida menunjukkan kegiatan sosial Kuwait di Indonesia. Dia menyebut Kuwait selama ini telah mengirimkan bantuan darurat ke daerah yang terkena bencana alam. Yayasan dari Kuwait juga mendirikan Sekolah Darussalam dan Universitas Al-Wafa di Jawa Barat.
"Kuwait adalah nama yang dekat di benak dan hati masyarakat Indonesia," ujar Ida.
Menaker Ida juga memaparkan tentang warga Indonesia di Kuwait, yang saat ini berjumlah lebih dari 6.100 orang. Ida menyebut, lebih dari 46% di antaranya adalah pekerja profesional dan terampil yang bekerja di sektor perminyakan. Ida juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kuwait atas dukungannya terhadap pemilihan umum (pemilu) 2024 di Kuwait.
"Ke depannya, saya berharap semakin banyak tenaga kerja profesional dan terampil Indonesia yang bisa bekerja di Kuwait," kata Ida.
Ida meyakini, Indonesia dan Kuwait berkolaborasi erat sebagai anggota Dewan HAM PBB 2024-2026 untuk isu-isu penting, khususnya Palestina. Ida juga meyakini bahwa persahabatan kedua negara tetap terjalin meskipun pemerintahan Indonesia akan berganti tahun ini.
"Perubahan mungkin saja terjadi. Namun saya dapat meyakinkan Anda bahwa persahabatan erat dan kerja sama yang produktif dengan Kuwait akan tetap ada," kata Ida.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker Ida berkesempatan memotong "kue ulang tahun" bersama CdA Dubes Abdullah. Selain Ida, dua wakil ketua MPR, Fadel Muhammad dan Hidayat Nur Wahid turut hadir bersama Hakim MK, Arsul Sani.