Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia turut prihatin atas peristiwa kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina. Presiden juga menyatakan Indonesia prihatin atas konflik internal yang terjadi di Sudan, yang disebutnya menimbulkan banyak korban.
"Karena itu, untuk kesekian kalinya kita kembali melakukan misi kemanusiaan dengan mengirim bantuan ke Mesir dan Sudan untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan,” ujar Presiden seperti dilansir laman Sekretariat Presiden RI, Rabu.
Presiden Jokowi melanjutkan, bantuan yang dikirimkan tersebut bernilai kurang lebih Rp30 miliar. Bantuan tersebut berupa obat-obatan, peralatan-peralatan kesehatan, dan bantuan lain. Presiden mengklaim, bantuan yang dikirim telah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, dan sesuai permintaan kedua negara.
"Dan bantuan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan, sesuai dengan permintaan resmi dari pemerintah Mesir dan Sudan," katanya melanjutkan.
Baca juga: Indonesia Prediksi Bantuan ke Palestina-Sudan Tiba Kamis
Presiden Joko Widodo menambahkan, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memimpin delegasi untuk mengantarkan bantuan. Delegasi itu disebutnya beranggotakan unsur kementerian dan lembaga, serta mitra pemerintah.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyebut pengiriman bantuan ini merupakan yang kesekian kalinya. Terakhir, kata Retno, Indonesia mengirimkan bantuan berupa parasut untuk melakukan pengiriman bantuan dari udara melalui Yordania.
Menlu Retno menambahkan, bantuan dari Indonesia yang dikirim melalui jalur darat telah mencapai lebih dari 4.400 ton. Bantuan itu berasal dari pemerintah, masyarakat, serta organisasi nonpemerintah Indonesia. Retno juga memastikan bahwa hampir semua bantuan dari Indonesia telah masuk ke Palestina.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI menerima nota diplomatik dari Mesir dan Sudan. Keduanya memohon bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di sana yang sedang menghadapi konflik dan wabah penyakit.
