"Bagi saya sebagai duta besar asing, yang terhormat Bapak Joko Widodo dan Ibu Retno Marsudi merupakan dua pahlawan yang berdiri di sisi yang benar dalam kondisi saat ini (konflik Israel-Palestina)," kata Dubes Boroujerdi saat arahan media bertema Hari Al-Quds Internasional di kediamannya di Jakarta, Rabu (3/4) seperti dilansir ANTARA.
Dubes Bouroujerdi mengatakan Iran dan Indonesia, sebagai "dua negara Muslim yang penting", selalu mendukung perjuangan Palestina. Ia mengatakan kedua negara memiliki prinsip yang sama terkait Palestina, dan mendasarkan posisinya pada kemerdekaan dan pembebasan Palestina.
Dubes Boroujerdi memuji pidato Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi di forum dan organisasi internasional, yang disebutnya "berani". Ia menambahkan, pidato Menlu Retno menunjukkan kelanjutan dari dukungan Indonesia terhadap terwujudnya kemerdekaan Palestina. Sejak Israel melancarkan serangan diduga genosida di Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 30.000 warga Palestina kehilangan nyawa.
"Setiap hari komunitas internasional menyaksikan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina yang tidak bersalah tanpa mengambil tindakan efektif untuk menghentikan kejahatan keji ini," katanya.
Menurut Dubes Boroujerdi, minimnya tindakan serius komunitas HAM internasional terjadi ketika Israel memurnikan wajahnya dengan mengacu pada Holocaust. Ia melanjutkan, meski dunia memerlukan tujuh dekade untuk menyadari sifat rezim Zionis, masih belum terlambat mengambil langkah global.
"Tindakan efektif dan tepat waktu oleh komunitas global dan internasional untuk menghentikan kejahatan rezim Zionis dapat mencegah situasinya semakin parah dan aksi terkoordinasi masyarakat Islam dalam mendukung Palestina dapat memberikan dampak terbesar pada proses kemerdekaan Palestina," katanya. (ANTARA)