10
October

 

(voinews.id)- Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan 6.270.535 orang sembuh dan menjadi penyintas, menurut data yang dihimpun di Jakarta, Minggu. Dalam data tersebut, 1.273 orang sembuh dari COVID-19 per hari ini. Kasus aktif menurun 281 orang, sehingga kini pasien yang tengah perawatan medis akibat COVID-19 sebanyak 16.208 orang DKI Jakarta mencatat angka sembuh dari COVID-19 paling banyak dibandingkan provinsi lainnya, yakni 684 orang.

Sementara kasus konfirmasi positif bertambah sebanyak 999 orang, dan menjadikan total kasus sebanyak 6.444.984 orang. Angka meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah tujuh orang pada hari ini, menjadikan total korban sebanyak 158.205 orang. Positivity rate spesimen harian senilai 6,72 persen, dan positivity rate orang harian sebesar 6,96 persen. Sebanyak 1.519 orang diawasi sebagai suspek, dari hari pengetesan 29.357 spesimen.

Pemerintah telah melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat yang ditujukan untuk mencegah penularan COVID-19, tetapi tetap menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan mengendalikan penularan penyakit tersebut, termasuk di antaranya melaksanakan vaksinasi.

Pemerintah mendorong warga untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat guna meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan virus corona tipe SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Pakar kesehatan Profesor Zubairi Djoerban menekankan bahwa vaksinasi tetap dibutuhkan untuk mencegah penularan virus corona meski saat ini kasus penularan COVID-19 sudah menurun dan angka kematian akibat penyakit itu sudah rendah.

"Penularan belum terkendali, masih banyak banget, hanya tidak seberat yang dulu dan yang masuk rumah sakit, yang meninggal, sedikit. Vaksinasi tetap harus," katanya.

 

antara

10
October

 

(voinews.id)- Dua peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) menerima penghargaan internasional pada kegiatan "The 5th International Conference On Quality and Evidence Based in Prophetic Medicine In Abu Dhabi", Uni Emirat Arab, terkait penelitian kurma ajwa.

Kepala Humas UMI Makassar Nurjanah Abna di Makassar, Senin, mengatakan dua peneliti sekaligus Dosen FK UMI itu masing-masing Farah Ekawati Mulyadi M Biomed dan dr Marzelina Karim M Biomed .

"Keduanya mendapatkan Award Certificate Of Best Abstract dari 43 peserta dari berbagai negara di ajang The 5th International Conference On Quality and Evidence Based in Prophetic Medicine In Abu Dhabi, pada 8-9 Oktober 2022," ujarnya. Ia menjelaskan, penghargaan ini diberikan atas penelitian dan publikasi dr Farah Ekawati Mulyadi dengan judul penelitian “The Effect of Ajwa Dates (Phoenix dactylifera L) Consumption to Anti-Mullerian Hormone (AMH) Level of Perimenopausal".

Sedangkan dr Marzelina Karim dalam penelitiannya mengangkat judul penelitian/publikasi “The Effect of Giving Ajwa Date Extract (Phoenix dactylifera L.) on the Gut Microbiota of Rats induced by a High-Fat Diet”.

Ia mengatakan, prestasi internasional ini tentu semakin memberi semangat kepada tim peneliti FK UMI untuk semakin produktif dalam meneliti dan publikasi terkait penelitian ajwa sebagai nutrisi yang sangat direkomendasikan oleh Rasulullah SAW.

Pencapaian ini juga tidak lepas dari kerjasama dan kerja keras seluruh tim penelitian FK UMI dan dukungan dari pembimbing dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin serta dukungan utama dari Rektor UMI bersama jajarannya. Prestasi ini juga diharapkan dapat mendukung harapan dan visi Fakultas Kedokteran UMI menuju Akreditasi Unggul LAM PTKES dan menuju UMI berkelas dunia (world Class University).

 

antara

10
October

 

(voinews.id)- Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat melatih masyarakat mengelola rumah tinggal wisatawan atau homestay guna melayani wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Ellen Risamasu di Waisai, Senin, mengatakan bahwa program pelatihan homestay tersebut bekerja sama dengan Program Studi D3 Ekowisata pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua di Raja Ampat.

Dia mengatakan bahwa program perhatian tersebut dilakukan di kampung Sapokren. Kampung wisata Sapokren telah berkembang maju pada sektor pariwisata dan banyak pengusaha baru dalam industri pariwisata khususnya dalam bidang homestay.

Karena itu, kata dia, Dinas Pariwisata melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat melaksanakan pelatihan pengelolaan homestay bagi 40 pengusaha baru pengelola homestay Kampung Sapokren agar bisa bersaing dengan perusahaan lainnya di Raja Ampat.

Ia menyampaikan bahwa dalam pelatihan pengelolaan homestay ada materi pula tentang cara mempromosikan potensi yang ada secara digital. Dikatakan bahwa pelatihan yang lakukan tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas pelayanan homestay bagi wisatawan yang berkunjung mulai dari makanan, tempat tidur sampai kebersihan.

"Pelayanan yang berkualitas baik akan membuat wisatawan nyaman dan lama menginap di homestay yang sebagian besar milik masyarakat lokal Raja Ampat," ujarnya Dosen Program Studi D3 Ekowisata Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua, Novelina Tampubolon yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa Kampung Sapokren adalah satu-satunya kampung wisata di Raja Ampat yang mengusung konsep homestay yang sesungguhnya yaitu wisatawan tinggal bersama dengan pemilik rumah.

Homestay tersebut tentunya akan mendatangkan penghasilan bagi masyarakat sehingga masyarakat dilatih agar memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan. Ditambahkan bahwa konsep homestay di kampung Sapokren harus terus dipertahankan dan dikembangkan agar kelak keberhasilan dan masyarakat sejahtera.

 

antara

10
October

 

(voinews.id)- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa penetapan kebutuhan impor garam transparan dan sesuai prosedur, karena telah menghitung kebutuhan garam sebagai bahan baku dan bahan penolong bagi sektor industri.

Hal itu dihitung berdasarkan surat pengajuan dari asosiasi industri maupun survei bersama kementerian dan lembaga terkait. “Artinya, penetapan kebutuhan impor garam untuk industri sudah transparan dan sesuai prosedur, dan menggambarkan kebutuhan sektor industri manufaktur secara keseluruhan, baik yang membutuhkan garam dari impor maupun dari lokal seperti sektor industri tekstil, penyamakan kulit, dan lainnya,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Febri yang juga Staf Khusus Menteri Perindustrian Bidang Pengawasan tersebut menyampaikan, transparansi dilakukan termasuk dalam penetapan kuota impor, yang pembahasannya dilakukan lintas kementerian dan lembaga di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta koordinasi dengan Bareskrim POLRI dan melakukan rapat terbatas dengan Wakil Presiden.

Hal itu misalnya tercermin dalam rekomendasi dari Kemenperin maupun Persetujuan Impor (PI) yang diterbitkan Kementerian Perdagangan sebesar 3,16 juta ton pada 2018. “Jadi, di bawah angka kebutuhan 3,7 juta ton. Sedangkan realisasi impor pada 2018 itu sebesar 2,84 juta ton,” ungkap Febri. Pernyataan Jubir Kemenperin tersebut sekaligus menanggapi yang telah disampaikan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana, beberapa waktu lalu.

Saat ini, Kejagung tengah melakukan penyidikan terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas impor garam industri pada 2016-2022. Febri menjelaskan, penggunaan garam impor diverifikasi oleh lembaga independen pada saat verifikasi untuk kebutuhan tahun berikutnya. Selain itu, perusahaan menyampaikan laporan kepada Kemenperin setiap triwulan.

“Realisasi impor pada kenyataannya selama ini selalu lebih kecil daripada PI yang diterbitkan karena industri pun tidak akan melakukan impor jika memang tidak memerlukan impor. Sedangkan PI tersebut merupakan rencana dari industri,” paparnya.

Menanggapi pernyataan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait rekomendasi impor garam dari KKP sebesar maksimal 1,82 juta ton, hanya melalui tiga pelabuhan bongkar, yaitu Ciwandan, Tanjung Perak dan Belawan, serta waktu pemasukan juga dibatasi pada periode Januari-April 2018. Kemenperin memandang hal tersebut akan berdampak terhadap keberlangsungan industri yang membutuhkan garam sebagai bahan baku dan penolong.

Hal itu karena beberapa perusahaan industri memerlukan jaminan kontinuitas pasokan dan kebutuhannya besar yang memerlukan importasi secara kontinyu tiap bulan khususnya sektor industri khlor alkali (CAP).

“Beberapa industri sudah mempunyai jetty sendiri dengan investasi yang tidak murah. Kemudian, sektor industri farmasi yang kebutuhannya tersebar dalam jumlah kecil juga memerlukan importasi melalui udara karena volume kecil tersebut,” imbuhnya.

 

antara