29
June

 

(voinews.id) Kepala Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Teguh Samudro mengatakan, produk perikanan Indonesia telah diterima di 171 negara di dunia. Unggulan utama ekspor produk perikanan Indonesia adalah tuna, cakalang, udang, cumi-cumi, lobster dan kepiting.

Teguh Samudro di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa menyampaikan hal tersebut seusai kegiatan Bulan Mutu Karantina 2022 yang diselenggarakan Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Yogyakarta di Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Negara tujuan ekspor utama, antara lain Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang dan Uni Eropa. Teguh menyebutkan nilai ekspor produk perikanan tahun 2021 sekitar 5,5 miliar dolar AS dan ditargetkan tahun ini bisa menjadi 6,5 miliar dolar AS. antara

29
June

(voinews.id)PSSI resmi mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 setelah mendapatkan restu dari pemerintah Indonesia.

"Setelah berkoordinasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, akhirnya PSSI resmi mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023. PSSI mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Menpora Zainudin Amali yang telah memberikan dukungan," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dikutip dari laman PSSI di Jakarta, Selasa.

Iriawan pun menegaskan, pihaknya mengirimkan semua persyaratan kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait pengajuan diri tersebut.

AFC sendiri memberikan batas waktu sampai akhir Juni 2022 kepada federasi anggotanya untuk melengkapi persyaratan tuan rumah.

Sejauh ini, selain Indonesia, sudah ada empat negara yang resmi menyatakan minatnya menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 yakni Korea Selatan, Jepang, Australia dan Qatar.

PSSI sebelumnya masih mempertimbangkan diri untuk menggelar Piala Asia 2023 di Indonesia. Alasannya, waktu penyelenggaraan turnamen itu berdekatan dengan Piala Dunia U-20 2023 yang juga dilaksanakan di Tanah Air.

Piala Dunia U-20 2023 akan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023. Sementara Piala Asia 2023 rencananya bergulir pada 16 Juni-16 Juli pada tahun yang sama.

Akan tetapi, PSSI akhirnya berani mengajukan diri setelah Presiden Joko Widodo memberikan "lampu hijau". Hal tersebut disampaikan oleh Menpora Zainudin Amali.

"Saya langsung melapor kepada Presiden untuk meminta arahan. Beliau menyampaikan, silakan kita mengajukan diri (menjadi tuan rumah Piala Asia 2023-red). Nanti kita melihat keputusan AFC seperti apa," kata Zainudin Amali.

Piala Asia 2023 awalnya akan dilangsungkan di China. Akan tetapi, China mengajukan pengunduran diri karena pandemi COVID-19. Itu membuat AFC membuka kesempatan kepada federasi anggotanya untuk mengikuti pencalonan tuan rumah turnamen tersebut.

Indonesia sejatinya sudah dipastikan tampil di Piala Asia 2023 setelah berhasil menjadi satu dari lima peringkat kedua grup terbaik di putaran terakhir kualifikasi.

 

antara

29
June

 

(voinews.id) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Presidensi G20 Indonesia diarahkan untuk menghasilkan proyek ekonomi yang implementatif agar bisa mendukung pemulihan ekonomi global. Airlangga  Hartarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan arahan agar Presidensi G20 menghasilkan proyek dan kerja sama ekonomi yang implementatif sehingga dapat mendukung pemulihan ekonomi global.

Airlangga menjelaskan, Presidensi G20 Indonesia fokus pada tiga prioritas utama yaitu  menata kembali arsitektur kesehatan dunia yang lebih inklusif dengan menjamin ketersediaan vaksin yang lebih merata dan sistem kesehatan yang tangguh dan inklusif. Kemudian mendorong transformasi ekonomi berbasis digital untuk mendorong UMKM dan menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. Serta mempercepat transisi energi yang lebih ramah lingkungan yang tidak hanya adil antara kepentingan negara berkembang dan negara maju, tetapi juga harus terjangkau, baik dari sisi teknologi maupun pembiayaannya. antara

29
June

 

(voinews.id) Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi banyaknya UMKM yang dikelola oleh perempuan yang masih bisa menyekolahkan anak-anak mereka serta berpotensi menciptakan generasi wirausahawan mapan yang baru. Sebagian dari bisnis (UMKM) perempuan ini adalah lebih ke survival economy untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal tersebut dikatakan Teten Masduki dalam rilis webinar Bangga UKM yang diselenggarakan Katadata di Jakarta, Selasa.

Teten Masduki mengingatkan, sebanyak 64 persen pelaku usaha kecil, mikro dan menengah adalah kaum perempuan dan sebagian besar bergerak di bidang kuliner. Ia juga menyatakan/ UMKM yang dikelola perempuan menjadi salah satu target pemerintah dalam rangka melahirkan 1 juta wirausaha mapan baru. Antara