21
May

 

(voinews.id) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong tidak hanya lada, tetapi juga produk unggulan Bangka Belitung lainnya mampu  merambah pasar global. Bangka Belitung terkenal dengan pengekspor lada. Diharapkan ke depan tidak hanya lada yang dominan, namun produk lainnya terus merambah pasar global seperti kain cual.

Hal tersebut dikatakan  Luhut  Pandjaitan dalam sambutannya secara virtual di acara Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Bangka Belitung 2022 yang dipantau di Jakarta, Jumat. Menurut Luhut, peningkatan ekspor produk dalam negeri merupakan esensi dari program Gernas BBI. Tidak sekadar mendorong peningkatan ekspor, program juga turut memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah/Industri kecil menengah yang memproduksi produk dalam negeri mulai dari sisi produksi hingga pemasaran melalui ekosistem digital. antara

21
May

 

(voinews.id) Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tunis mengikuti kegiatan pameran pertanian dan pangan di kota Sfax, Tunisia untuk mempromosikan dan mendorong ekspor produk kopi Indonesia ke Tunisia. Keterangan KBRI Tunis yang diterima di Jakarta, Jumat menyebutkan, Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menghadiri pembukaan pameran yang berlangsung pada 18-22 Mei 2022 tersebut. Dubes  Zuhairi mengatakan, KBRI Tunis ikut serta dalam pameran pertanian dan pangan dengan mengenalkan khazanah kopi Nusantara. Ia menegaskan, respons warga Tunisia terhadap kopi Indonesia sangat luar biasa.

 Selama pameran, para pengunjung akan mencicipi kopi Indonesia dari berbagai daerah di Tanah Air. Di stan Indonesia dalam pameran itu, Dubes RI Zuhairi secara langsung mempromosikan kopi Indonesia kepada Menteri Pertanian, Sumber Daya Air dan Perikanan Tunisia Mahmud Ilyas Hamzah yang membuka secara resmi acara pameran tersebut. Menurut  Dubes Zuhairi, kerja sama perdagangan Indonesia-Tunisia terus meningkat tahun ini bersamaan dengan makin kokohnya hubungan kedua Negara. antara

20
May


(voinews.id)Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia membutuhkan skema, kebiasaan, serta strategi baru seiring peralihan pandemi COVID-19 ke endemi.

Apalagi, tahun 2022 dianggap menjadi momentum yang tepat untuk UMKM Indonesia bangkit dari pandemi, mengingat ketika libur Lebaran menunjukkan geliat ekonomi yang berangsur membaik karena sentra ekonomi dan destinasi wisata mulai beroperasi normal.

“Ditambah pelonggaran kebijakan dari pemerintah terkait protokol kesehatan, diharapkan semakin mendorong KUMKM (Koperasi dan UMKM) untuk berkembang secara kreatif, inovatif, dan berkelanjutan,” ucapnya dalam sebuah acara di Yogyakarta, Jawa Tengah, lewat keterangan resmi, Jakarta, Kamis.

Dia mencontohkan salah satu bentuk inovasi yang dapat UMKM di Yogyakarta ialah menjadikan cerutu asli kota tersebut sebagai alternatif produk khas atau oleh-oleh sebagaimana bakpia dan batik.

"Setiap ke Yogyakarta, saya menemukan sesuatu yang membuat saya bisa kembali ke Yogyakarta. Produk heritage cerutu yang saya kunjungi semalam itu di Taru Martani 1918. Menghisap cerutu itu mengasyikkan, (punya) nuansa sejarah yang kuat karena Indonesia punya sejarah panjang soal tembakau," kata Menteri Teten.

Sebagai bahan baku utama, tembakau dianggap sebagai salah satu produk Indonesia yang kuat di pasar global. Menurut dia, tembakau asal tanah air mampu menjadi captive market yang dapat dikembangkan.

Namun, ucapnya, beberapa kendala seperti perihal rantai pasok harus bisa dibenahi lewat koperasi tembakau berbasis petani.

"Potensinya besar, namun pasar yang sedang berkembang justru tembakau dari China dan Jepang. Saya bolak-balik memastikan bagaimana tembakau petani ini bisa menjadi salah satu unggulan Yogyakarta,” ungkap Menkop.

Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan pula agar oleh-oleh khas daerah jangan pernah diremehkan.

“Berkaca pada Jepang, di mana pemerintahnya sangat serius mengemas produk UMKM-nya menjadi oleh-oleh yang memiliki kemasan menarik,” ujar Teten.

Untuk itu, Menkop menegaskan urgensi pendampingan dan pengembangan usaha yang harus terus dilakukan untuk membangkitkan UMKM guna menumbuhkan jiwa wirausaha dengan memiliki mentalitas adaptif dan inovatif terhadap segala perubahan.


antaranews

20
May

(voinews.id)Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mendorong UMKM menuju go global atau naik kelas dan berorientasi ekspor melalui kegiatan KUR Fintech Festival yang diselenggarakan di Solo Technopark, Surakarta, Jawa Tengah.

Kegiatan yang diselenggarakan pada 18-19 Mei 2022 ini bertemakan Maju Berkembang Bersama KUR dan Bangga Buatan Indonesia.

“Ini sekaligus memperkenalkannya pada cara baru mendapatkan alternatif solusi keuangan digital,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Selama ini UMKM mampu menjadi motor penggerak ekonomi di Indonesia dan terbukti resilient pada masa krisis, sekaligus berkontribusi melahirkan industri-industri kreatif.

Pemerintah  telah mendorong pengembangan UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan realisasi Rp125,67 triliun atau 33,68 persen dari target Rp373,17 triliun kepada 2,72 juta debitur per 9 Mei 2022.

Baca juga: Kemenko Perekonomian sayangkan sebagian besar UMKM berstatus informal

Sementara itu dipilihnya Kota Surakarta sebagai pelaksanaan pertama acara KUR Fintech Festival tahun ini karena merupakan salah satu kota yang pada 2021 mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 4,01 persen.

“Itu berada di atas pertumbuhan nasional yang sebesar 3,69 persen dan Jawa Tengah sebesar 3,32 persen,” ujar Iskandar.

Pada masa PPKM, UMKM sektor non-esensial di Kota Surakarta sempat terpuruk, sehingga dengan adanya kegiatan tersebut akan menjadi momen yang tepat untuk bangkit kembali.

Kegiatan KUR Fintech Festival di antaranya diisi dengan sosialisasi kebijakan dan penyaluran KUR serta penandatangan akad KUR massal secara hibrid kepada 1.829 debitur dengan total penyaluran lebih dari Rp160 miliar.

Kemudian juga dilakukan penyerahan CSR oleh penyalur dan penjamin KUR kepada debitur dan penyaluran KUR secara simbolis kepada 15 debitur KUR senilai Rp3,5 miliar. Adapun penyalur KUR tersebut yaitu BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, BSI, BCA, Bank Jateng dan BPD DIY. Sedangkan penjamin KUR meliputi Jamkrindo, Askrindo, Jamkrindo Syariah dan Askrindo Syariah kepada pelaku UMKM di wilayah Solo Raya.

Rangkaian kegiatan pada hari kedua adalah lokakarya terkait pemanfaatan fintech bagi UMKM dan peningkatan keterampilan serta literasi digital bagi UMKM.

antara