02
February

 

VOInews.id- Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury menyatakan harapannya agar kerja sama bilateral antara Indonesia dan Uni Emirat Arab semakin erat dan memberikan dampak signifikan terhadap kedua negara. “Kami berharap Indonesia-UEA CEPA yang mulai berlaku pada bulan September tahun lalu juga dapat memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kerja sama ekonomi antara Indonesia dan UEA,” kata Pahala di Jakarta, Kamis. Wamenlu menyampaikan hal tersebut dalam “UAE-Indonesia Roundtable Discussion” yang diadakan oleh Kedubes Uni Emirat Arab (UEA) di Jakarta.

 

Diketahui bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Uni Emirat Arab (Indonesia-UAE Comprehensive Economic Partnership Agreement/I-UAE CEPA) mulai berlaku sejak 1 September 2023. Dia menyampaikan bahwa masih ada beberapa sektor potensial lainnya yang diyakini juga akan menunjukkan potensinya untuk dikembangkan, seperti dalam bidang energi. “Kami menantikan pembicaraan untuk dapat mengembangkan pembangkit listrik Cirata tahap kedua yang diharapkan dapat melipatgandakan kapasitas pembangkit listrik tersebut,” ujar Pahala

 

Selain itu, dia juga berharap Mubadala dan Pertamina tidak hanya berkolaborasi di Indonesia, melainkan juga bisa berkembang di luar Indonesia, seperti di negara-negara Afrika. “Kami berharap kerja sama ini akan semakin memperkuat kerja sama Indonesia dan UEA dalam ekspansi internasional kedua negara dan juga sebagai bagian dari diplomasi ekonomi kita,” tambah Pahala.

 

Dia juga menyampaikan harapannya agar Indonesia dan UEA bisa berkolaborasi dalam industri hilirisasi. “Jadi nikel, alumina dan aluminium jelas merupakan mineral kritis yang penting dalam transisi energi dunia. Sehingga harapannya kita benar-benar bisa bersinergi untuk bisa mengembangkan pengolahan mineral kritis tersebut,” ujar Wamenlu. Selain itu, dalam bidang infrastruktur, Wamenlu menyampaikan bahwa dia menantikan tindak lanjut dan realisasi investasi UEA dan kereta api di Bali. Dalam bidang konektivitas, terdapat juga potensi kerja sama antara Indonesia-UEA untuk hub dan pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. “Kami berharap UEA juga dapat memberikan program peningkatan kapasitas untuk meningkatkan kapasitas pekerja Indonesia di sektor-sektor seperti keuangan, energi terbarukan dan industri pertahanan,” kata Pahala.

 

Antara

01
February

VOInews, Jakarta: KBRI Tokyo bekerja sama dengan Ikebana International dan Ikebana Tokyo Founding Chapter menggelar acara Jamuan Teh Petang dan Penanaman Pohon Sakura di Wisma Duta Besar RI Tokyo, Kamis (1/2/2024). Penanaman Pohon Sakura ini dilakukan oleh Duta Besar Republik Indonesia Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Yang Mulia Putri Takamado beserta sejumlah tamu kehormatan.

 

Acara ini juga dihadiriIstri Perdana Menteri Jepang, Yuko Kishida, Istri Chief Cabinet Secretary Jepang, Yuko Hayashi, Penasihat Kehormatan Tokyo Founding Chapter (TFC), Etsuko Hattori, Presiden Ikebana Internasional, Tomoko Takada, Presiden TFC Miyoko Watanabe, para istri duta besar asing serta korps diplomatik.

 

Dalam sambutannya, Dubes Heri memastikan Penanaman Pohon Sakura ini menjadi penanda persahabatan Indonesia-Jepang. Pohon yang ditanam, menurutnya, juga akan menambah koleksi pohon Sakura di Wisma Duta.

 

"Penanaman Bunga Sakura oleh Yang Mulia Putri Takamado tidak hanya akan dikenang sebagai penutup peringatan 65 tahun hubungan Indonesia - Jepang sepanjang tahun 2023, tetapi juga sebagai penanda dekat dan kuatnya hubungan antar bangsa Indonesia dan Jepang. Pohon ini akan menambah koleksi 10 pohon Sakura di Wisma Duta," ujar Dubes Heri yang didampingi Ibu Nuning Akhmadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

 

Ia menambahkan, penanaman pohon Sakura juga menjadi saksi kedekatan hati kedua negara. “Sebelumnya pada 7 September 2023 lalu, Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio sepakat meningkatkan status hubungan bilateral kedua negara menjadi ‘Kemitraan Strategis Komprehensif.’ Acara hari ini adalah testimoni dari kedekatan hati Indonesia dan Jepang," katanya.

 

Sementara itu dalam sambutannya Yang Mulia Putri Takamado mengaku senang berkesempatan menanam Pohon Sakura di Wisma Duta. Selain menjadi sebuah kehormatan, ia menyebut, penanaman Pohon Sakura ini menjadi simbol persahabatan Indonesia Jepang.

 

Dalam kesempatan yang sama, Nuning Akhmadi yang juga menjabat Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Tokyo menyampaikan apresiasi kepada Tokyo Founding Chapter dan Ikebana Internasional atas kerja sama yang telah terjalin, utamanya saat kegiatan Charity Bazaar.

 

Kegiatan penanaman pohon Sakura juga diramaikan dengan penampilan Tari Oleg Tamulilingan yang merupakan tari tradisional Bali. Tamu undangan juga berkesempatan melihat paparan merangkai bunga oleh Sita Laretna berjudul ‘Mayasari Indonesia Flower and Janur Arrangement’ secara virtual.

01
February

VOInews, Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bekerja sama dengan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) menyelenggarakan Pergelaran Seni Budaya dan Lokakarya Tari Palegongan Rajapatni bertajuk ‘Palegongan Rajapatni Balinese Dance Performance from Traces of Majapahit’ di Gedung KBRI Tokyo, Jepang, Kamis (1/2/2024). 

 

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi dalam sambutan pembuka menjelaskan pergelaran ini menjadi jembatan efektif mengenalkan ragam seni, budaya dan sejarah Indonesia kepada masyarakat Jepang. Para seniman, menurutnya, merupakan salah satu pilar kebudayaan Indonesia.

 

“Melalui kegiatan ini, kita dapat semakin memahami nilai-nilai, tradisi, dan sejarah Indonesia. Para ahli tari yang berpengalaman dari BPPI berbagi ilmu dalam Workshop Tari Palegongan Rajapatni. Para seniman ini yang menjadi salah satu pilar kebudayaan Indonesia dan perlu kita apresiasi. Ini adalah salah satu bagian dari upaya promosi seni, budaya, dan sejarah Indonesia dari KBRI Tokyo,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

 

Acara dihadiri oleh tidak kurang dari 50 tamu undangan yang terdiri dari akademisi, pemerhati seni budaya dan sejarah serta kalangan diplomatik. 

 

Hadir pula Dewan Pimpinan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh, Dekan Fakultas Sosial dan Ilmu Pengetahuan Universitas Waseda Profesor Osamu Soda, Dr. Riela Provi Drianda, Asisten Profesor Universitas Waseda, Pimpinan Delegasi Twente University Pasha Zadeh Monajjemi dan istri Duta Besar Mesir untuk Jepang Madame Hanan Abubakar. Kegiatan juga didukung oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kanto, Jepang.

 

Dr. Catrini menjelaskan kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya Bali dan Majapahit, kepada masyarakat Jepang. 

 

Pergelaran Seni Budaya dan Lokakarya diawali dengan penampilan Tari Tenun yang dibawakan oleh Jero Tumbuk Culture & Retreat dan Tari Palegongan Rajapatni yang dibawakan Ayu Bulan Dance.

 

Tari Tenun menggambarkan kegiatan sehari-hari perempuan Bali pada zaman dahulu yaitu menenun kain dengan alat yang sederhana. Sementara Tari Palegongan Rajapatni berkisah mengenai sosok Gayatri Rajapatni, istri dari Hayam Wuruk, Raja Majapahit. Gayatri Rajapatni digambarkan sebagai sosok perempuan yang cukup berpengaruh dalam berbagai kebijakan strategis Kerajaan Majapahit.  

 

Selain penampilan tari, kegiatan diisi dengan talkshow “Menemukan Kembali Jejak Kerajaan Majapahit - Bali” yang dibawakan oleh Ketua Dewan Pimpinan BPPI Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh.

 

Di penghujung acara, para tamu undangan berkesempatan mengikuti Workshop Tari Bali, Workshop Ikat Kepala dan Tata Rambut Bali - Majapahit, serta Workshop Mandala atau menyusun bunga dalam satu wadah. 

 

Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (The Indonesian Heritage Trust) adalah organisasi masyarakat sejak 2004 yang aktif dalam ragam kegiatan pelestarian seni, budaya, dan pusaka Indonesia. Dengan Jepang, BPPI telah menjalin sejumlah kerja sama dalam berbagai fokus kegiatan seni dan budaya Indonesia di antaranya dengan Waseda University. BPPI juga lakukan kerja sama dengan Kyoto University sejak 2015 hingga kini dalam program Bali International Field School for Subak.

01
February

 

VOInews.id- Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menjamin bahwa importasi beras akan langsung distop saat panen raya dimulai pada Maret mendatang guna menjaga harga di tingkat petani. “Nanti di bulan Maret itu sudah mulai panen 3,5 juta ton di atas kebutuhan nasional sebesar 2,5 juta ton per bulan, sehingga pada saat itu kita akan stop impor. Kita akan stop impor dan serap beras padi lokal untuk tetap mempertahankan harga di tingkat petani itu baik," kata Kepala Bapanas Arief dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu. Arief mengungkapkan menurut Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan produksi beras di Maret nanti dapat menyentuh angka 3,5 juta ton.

 

Angka tersebut telah melebihi kebutuhan konsumsi nasional beras sebulan yang sejumlah 2,5 juta ton. Ia pun menampik anggapan sebagian pihak bahwa masuknya beras yang berasal dari pengadaan luar telah memukul harga gabah di tingkat petani. Menurutnya, justru Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) di Desember 2023 dinilai BPS mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

 

"Jadi kalau ada yang menyampaikan harga di tingkat petani jatuh di bawah, tidak benar. Hari ini confirmed, harga di tingkat petani, NTPP itu harga terbaik itu, di tahun ini. Harga di petani tinggi, gabah di atas Rp7.000, ada yang Rp8.000," ucapnya. Kemudian di hilir, lanjutnya, karena harga gabah mencapai Rp7.000 maka harga beras akan menjadi dua kali lipat. Sehingga harga beras berkisar Rp14.000 hingga Rp16.000.

 

Lebih lanjut Arief berharap dampak perekonomian terkait penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog sangat baik jika dipenuhi dari pengadaan dalam negeri saja. "Kalau kita sekarang mengimpor (beras) 2 juta ton, itu butuhnya bisa sekitar Rp20 triliun. Kita sekarang inginnya setelah ini, kegiatan ekonominya ada di Indonesia. Kalau ini adanya di desa-desa, di tempat kita punya sentra produksi, itu akan sangat baik buat kita," urai Arief. "Jadi yuk kita dukung bersama supaya produktivitas kita di Indonesia, bisa meng-cover kebutuhan nasional, sehingga kita jaga sama-sama ekonominya, giat ekonominya kalau ada di Indonesia keren banget," tambah dia.

 

Antara