21
December

 

VOInews, Jakarta: Departemen Konservasi Taman Nasional, Margasatwa dan Tanaman, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Kerajaan Thailand dan KBRI Bangkok didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI merepatriasi 3 (tiga) orangutan sitaan ke Indonesia. Upacara penyerahan dipimpin oleh Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Y.M. Pol. Lt. Col. Pacharawat Wongsuwan, di terminal kargo Bandara Suvarnabhumi, Samut Prakan, Thailand, Kamis (21/12/2023).

Direktur Jenderal Konservasi Taman Nasional, Margasatwa, dan Tanaman, Mr. Attapon Charoenchansa, hadir selaku perwakilan Pemerintah Kerajaan Thailand untuk menyerahterimakan orangutan kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP, Y.M. Rachmat Budiman, sebagai perwakilan Pemerintah Republik Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Duta Besar Rachmat Budiman menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak di Thailand yang terlibat dalam repatriasi orangutan, khususnya kerja keras Departemen Konservasi Taman Nasional, Margasatwa, dan Tanaman. Apresiasi secara khusus juga diberikan kepada dua orang penjaga orangutan yaitu Chaovalite Lavat dan Kanokon Seanathum yang telah menjaga ketiga orangutan dan sejumlah orangutan yang sudah direpatriasi sebelumnya dengan penuh kasih sayang.

“Repatriasi ini sekaligus mengirimkan pesan kepada para pelaku kriminal bahwa Indonesia dan Thailand berkomitmen untuk memburu pelaku dan memenuhi kewajiban baik berdasarkan hukum nasional masing-masing maupun dalam kerangka mekanisme internasional,” kata Dubes Rachmat dalam keterangan resmi KBRI Bangkok yang diterima di Jakarta.

Ketiga orangutan yang direpatriasi yaitu Nobita, orangutan jantan berusia 7 (tujuh) tahun dengan berat 25.4 kg, Shizuka, orangutan betina berusia 7 (tujuh) tahun dengan berat 19.75 kg, dan Brian, orangutan jantan berusia 5 tahun dengan berat 22.6 kg. Ketiganya dirawat oleh Departemen Konservasi Taman Nasional, Margasatwa, dan Tanaman pada Pusat Peyelamatan Margasatwa Wilayah 3 di Khao Prathubchang, Provinsi Ratchaburi sejak penyitaan.

Departemen Konservasi Taman Nasional, Margasatwa, dan Tanaman menerima Nobita dan Shizuka pada tahun 2016 dan Brian pada tahun 2019. Setelah proses hukum selesai, Pemerintah Kerajaan Thailand memutuskan untuk merepatriasi ketiga orangutan tersebut ke habitat aslinya di Indonesia atas permintaan Pemerintah Indonesia.

Repatriasi Nobita, Shizuka, dan Brian menjadi salah satu pencapaian penting dalam momen perayaan hubungan diplomatik Indonesia dan Thailand yang ke-73 pada tahun ini. Menurut Dubes Rachmat, hal ini juga menggambarkan kolaborasi dan dukungan yang kuat dan saling bermanfaat antara Indonesia dan Thailand untuk memberantas kejahatan lintas negara, khususnya dalam hal pemberantasan penyelundupan dan perdagangan satwa liar.

“Sejak tahun 2006, sebanyak 74 ekor orangutan sitaan, termasuk Nobita, Shizuka dan Brian, telah direpatriasi dari Thailand ke Indonesia dan beberapa diantaranya telah dilepasliarkan ke habitat mereka di Kalimantan dan Sumatera,” tulis KBRI Bangkok.

Indonesia dan Thailand merupakan negara pihak dalam Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Kedua negara berkomitmen untuk melindungi serta memberantas penyelundupan dan perdagangan satwa spesies langka. Duta Besar Rachmat Budiman berharap agar tidak ada lagi orangutan yang diselundupkan di masa mendatang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Taman Nasional, Margasatwa, dan Tanaman, Mr. Attapon Charoenchansa, menyampaikan bahwa repatriasi orangutan ke tempat kelahirannya kali ini akan mendorong tren konservasi sumber daya alam dan meningkatkan kerja sama di wilayah ASEAN.

“Setelah direpatriasi, Nobita, Shizuka dan Brian akan melaksanakan program karantina pada Pusat Konservasi Sumber Daya Alam di Provinsi Jambi, dan menjalani beberapa tahapan proses rehabilitasi sebelum dilepasliarkan ke habitatnya,” tulis KBRI Bangkok.

Ketiga orangutan tersebut diterbangkan menggunakan penerbangan Garuda Indonesia ke Jakarta segera setelah seleainya acara serah terima. Menurut rencana, setibanya di Jakarta, ketiga orangutan akan diterima oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, didampingi oleh Duta Besar Thailand di Jakarta dan Direktur Asia Tenggara, Kementerian Luar Negeri RI.

21
December

 

VOInews, Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan (BSB) menyelenggarakan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan secara gratis kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Shelter (tempat penampungan sementara) KBRI BSB pada Sabtu (16/12/2023).

 

“Pelayanan kesehatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang digelar KBRI BSB dalam rangka memperingati Hari Migran Internasional, disamping mendukung proses penyelesaian kasus-kasus yang ditangani KBRI dengan pihak-pihak terkait,“ kata Duta Besar Achmad Ubaedillah dalam keterangan tertulis KBRI BSB yang diterima pada Kamis (21/12/2023) di Jakarta.

 

Achmad Ubaedillah menambahkan bahwa sebelumnya, pada Jumat telah dilaksanakan kegiatan pembekalan kepada PMI dengan ketrampilan praktis yang bermanfaat untuk usaha saat mereka kembali berada di tanah air berupa pelatihan usaha kuliner. Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta dengan 2 orang instruktur.

 

“Diharapkan agar PMI yang kini berada di shelter KBRI BSB, saat mereka kembali ke Indonesia dapat membuka lowongan kerja untuk diri sendiri di kampung halamannya nanti,“ katanya.

 

Ia menambahkan, pemberian pelayanan kesehatan secara gratis merupakan bentuk kepedulian negara terhadap keberadaan PMI dengan memastikan bahwa tingkat kesehatan mereka dapat terjaga dengan baik. Pelayanan Kesehatan dilakukan oleh dokter dari Kuala Belait dan perawat dari Jerudong Park Medical Centre untuk memeriksa kolesterol, kadar gula, asam urat dan tekanan darah.

21
December

 

VOInews.id- PT Jasa Marga (Persero) menerapkan diskon tarif tol pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bagi pengendara yang melakukan perjalanan menerus dari Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Gerbang Tol Kalikangkung. "Diskon10 persen untuk semua golongan kendaraan yang tap in di Cikampek Utama dan tap out di Kalikangkung," kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, di Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama).

 

Ia menyampaikan bahwa diskon tersebut hanya berlaku untuk perjalanan menerus dari Jakarta-Semarang, dan diberlakukan pada waktu-waktu tertentu. Menurut dia, diskon tarif tol tersebut diberlakukan pada tanggal-tanggal menjelang puncak arus mudik dan arus balik, yakni pada 21 Desember dan 28 Desember 2023, serta 3 Januari 2024. "Jadi, diskon ini mulai diberlakukan pada Kamis (21/12) pukul 00.00 WIB sampai pukul 23.59 WIB," katanya. Baca juga: Jasa Marga sediakan 17 SPKLU untuk periode libur natal dan tahun baru Lisye menjelaskan alasan pemberlakuan diskon tarif jalan tol itu di antaranya untuk memecah trafik kendaraan pada puncak libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

 

Selain itu, juga untuk menjaga kecepatan rata-rata kendaraan di jalan tol tersebut. "Pemberlakuan diskon diharapkan bisa membantu pendistribusian lalu lintas, agar kendaraan tidak menumpuk pada hari-hari yang diprediksi sebagai puncak kepadatan arus lalu lintas," katanya. Ia menyebutkan pemberlakuan diskon juga sempat dilakukan musim mudik-balik Lebaran 2023. Hasilnya dinilai cukup efektif dalam pendistribusian arus lalu lintas.

 

Antara

20
December

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu Menteri Luar Negeri Aljazair Ahmed Attaf guna membahas peningkatan kerja sama kedua negara di bidang ekonomi. Pertemuan keduanya sekaligus dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Aljazair.

“Untuk meningkatkan perdagangan dua arah dan memastikan perdagangan yang lebih berkelanjutan dan seimbang, Indonesia mengusulkan Perjanjian Perdagangan Preferensial antara kedua negara, dan saya meminta dukungan Menteri Attaf,” kata Menlu Retno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Menlu Retno menjelaskan bahwa Aljazair merupakan salah satu dari 5 mitra dagang utama Indonesia di Afrika. Menurutnya, volume perdagangan kedua negara terus meningkat sebesar 15,77 persen setiap tahun.

“Tapi volume perdagangan bilateral tersebut belum mencerminkan potensi sesungguhnya,” kata Retno.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hubungan dagang kedua negara adalah dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di bidang Kerja Sama Energi dan Pertambangan. Menurut Menlu Retno, Nota Kesepahaman itu akan memperkuat kerja sama antar pemerintah sekaligus mempromosikan kerja sama dan investasi antar pelaku bisnis.

“Kami senang dapat menandatangani MoU Kerja Sama Energi dan Pertambangan hari ini,” katanya.

Menlu Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan mitra yang baik untuk Aljazair di bidang kerja sama energi. Menurutnya, perusahaan negara Pertamina telah menjadi mitra terpercaya bagi Aljazair dalam industri minyak dan gas.

“Oleh karena itu, kami menyambut baik rencana investasi lain dari Pertamina sebesar USD900 juta hingga tahun 2048 di sektor energi Aljazair,” kata Menlu Retno.

Menlu Retno menjelaskan bahwa Pertamina siap untuk terus memperluas investasinya di Aljazair, termasuk di bidang baru seperti kilang dan dekarbonisasi. Dirinya pun menyampaikan harapan untuk dapat memperluas kerja sama ekonomi di luar sektor perminyakan melalui berbagai proyek bersama di bidang kelistrikan, pertambangan, dan energi terbarukan.

“Menteri Attaf juga menyebutkan tentang pertanian, perikanan, dan sektor lainnya,” katanya.

Hal lain yang juga dibahas dalam pertemuan kedua Menteri Luar Negeri adalah terkait mekanisme kerja sama bilateral. Menlu Retno menjelaskan, Indonesia dan Aljazair sepakat untuk mengaktifkan kembali mekanisme bilateral kedua Negara termasuk mengaktifkan kembali pertemuan Komisi Gabungan Tingkat Menteri dan forum Konsultasi Bilateral.

“Komisi Gabungan Tingkat Menteri dan konsultasi bilateral tingkat Pejabat Senior, keduanya akan digelar di Jakarta, Indonesia, pada paruh pertama tahun 2024,” kata Menlu Retno.

Menlu Retno menambahkan, mekanisme itu sangat penting dalam upaya kedua negara untuk melihat kemajuan dan mengatasi tantangan dalam kerja sama Indonesia dan Aljazair.