13
October

 

 

VOInews, Jakarta: Investasi di sektor pengembangan energi dapat membantu Indonesia mencapai ambisi nol emisi karbon pada tahun 2050. Ketua Tim Kebijakan Iklim Kementerian Luar Negeri Belanda, Stephanie Roels, mengatakan, Belanda merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang produksi energi surya lepas pantai.

"Salah satu bidang yang berkembang pesat di Indonesia adalah produksi energi surya lepas pantai. Ini dibuktikan dengan ditanda tanganinya kontrak dengan perusahaan Belanda HyET Solar untuk pengembangan ThinFilm dan fotovoltaik. Hal ini dapat membantu Indonesia mencapai ambisinya," katanya dalam talkshow 'Renewable Energy and Climate Change' saat sesi penutupan Week Indonesia Netherland Education Research (WINNER) 2023 di Jakarta, Kamis (12/10). 

Tahun lalu, Indonesia dan Belanda menandatangani Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan. Menurut Stephanie Roels, saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan, baik dari Indonesia maupun Belanda, yang sedang berdiskusi untuk meninjau potensi ekonomi dari potensi iklim. 

"Indonesia dan Belanda memiliki keunggulan yang sangat menonjol. Mereka mencakup pemangku kepentingan yaitu pejabat pemerintah, dunia usaha, serta ilmuwan dan peneliti yang bekerja sama, pernah belajar atau melakukan penelitian di Belanda," katanya.

Ia mengatakan, peluang ini merupakan keuntungan bagi Indonesia dan Belanda karena akan mempermudah upaya saling memahami sehingga tujuan pembangunan transisi energi bisa mencapai hasil yang diinginkan.

13
October

 

 

VOInews, Jakarta: Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Institut Prancis di Indonesia (IFI), dan Business France Indonesia, didukung oleh para murid Auguste Escoffier (Disciples d'Escoffier), untuk pertama kalinya menyelenggarakan Pekan Gastronomi Prancis di Indonesia, pada Senin (9/10/2023), yang bertajuk "Le Goût de France - Cita rasa Prancis, j'adore !"

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, mengatakan Pekan Gastronomi merupakan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal dengan lebih baik keragaman gastronomi Prancis dan mempromosikan pertukaran kuliner dan budaya antara Prancis dan Indonesia.

“Seni kuliner Prancis sering kali dikenal melalui restoran-restorannya yang ternama dan eksklusif. Padahal, restoran sejenis bistro dan brasserie, toko-toko roti dan kue, maupun kafe-kafe menawarkan produk produk dengan harga terjangkau,” katanya dalam keterangan Kedutaan Prancis yang diterima di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Menurutnya, gastronomi Prancis merupakan masakan keluarga, dimana resepnya diwariskan dari generasi ke generasi. Ia pun mengatakan seni tata boga Prancis juga masuk ke dalam warisan budaya tak benda UNESCO pada 2010.

"Seperti di Indonesia, keramahtamahan dan kesenangan berbagi, pertukaran dan rasa ingin tahu menjadi inti dari hidangan Prancis,” katanya.

Pekan Gastronomi Prancis di Indonesia melibatkan lebih dari 150 restoran dan lembaga-lembaga mitra di seluruh Nusantara, diantaranya dari Jakarta, Bandung, Bogor, Jambi, Seminyak, Denpasar, Sanur, Ubud, Makassar, Medan, Pasuruan, Surabaya, Tangerang, dan Yogyakarta.

Beragam acara diselenggarakan, seperti "menu ala Prancis" yang dihidangkan di restoran-restoran mitra, perlombaan, pemutaran film, pertemuan dan diskusi, serta kelas memasak.

Sebanyak lima belas demo memasak telah dijadwalkan dan akan diadakan di sejumlah sekolah menengah kejuruan dan perguruan tinggi.

Selain itu, ada juga lomba resep Prancis terbaik tingkat nasional yang telah diluncurkan di media social Instagram. Lomba ini terbuka bagi siapa saja dan sepuluh orang pembuat video terbaik akan diundang ke grand final yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 19 Oktober 2023.

Dewan Juri terdiri atas chef-chef dari Prancis dan Indonesia, termasuk Gilles Marx sebagai Ketua Himpunan Murid Escoffier Indonesia, akan menentukan pemenangnya.

13
October

 

VOInews, Jakarta: Indonesia memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan lingkungan yang telah disepakati secara global pada Persetujuan Paris 2015. Ketua Tim Kebijakan Iklim Kementerian Luar Negeri Belanda Stephanie Roels mengatakan dibutuhkan kolaborasi dan berbagi tanggung jawab untuk bisa mencapai tujuan ini.

“Dan alasan kami datang dengan delegasi yang cukup banyak adalah karena Indonesia adalah pemain kunci dalam mencapai tujuan lingkungan yang kita sepakati secara global di Paris pada tahun 2015,” katanya dalam talkshow ‘Renewable Energy and Climate Change’ pada sesi penutupan Week of Indonesia Netherlands Education and Research (WINNER) 2023 di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Ia menjelaskan, banyak tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan global tersebut. “Kita tidak berada pada jalur yang sama dan ada berbagai cara untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Teknologi yang dapat diterapkan juga akan berbeda di tiap negara,” katanya.

Ia pun menyampaikan komitmen Belanda untuk bekerja bersama Indonesia agar tujuan Perjanjian Paris dapat dicapai bersama. Menurutnya, Belanda menawarkan format kerja sama yang berbeda kepada Indonesia, dimana seluruh pihak dari kedua negara harus dilibatkan.

“Melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari Belanda maupun Indonesia pada saat yang sama. Ini mencakup pejabat pemerintah, pihak swasta, ilmuwan dan peneliti, hingga masyarakat sipil, serta para investor,” tutupnya.

13
October

 

VOInews, Jakarta: Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Belt and Road Forum atau Forum Sabuk dan Jalan ke-3, yang akan dilaksanakan pada 17 hingga 18 Oktober 2023 di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Penyelenggaraan Forum ini akan menjadi peringatan 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).

“Sampai saat ini Presiden masih dijadwalkan untuk hadir di acara tersebut belum ada pemberitahuan mengenai rencana lain. Artinya sejauh ini Presiden sudah confirm akan hadir di dalam acara tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pertemuan di Beijing itu memiliki makna penting bagi Indonesia dalam mendukung upaya pembangunan di dalam negeri. Menurutnya, program pembangunan nasional membutuhkan sinergi dengan banyak pihak, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Bagi Indonesia acara ini terkait dengan pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Kita ingin membangun infrastruktur sebaik mungkin di dalam negeri dan kita sadar bahwa itu tidak bisa kita lakukan tanpa sinergi baik dengan pihak-pihak di dalam negeri maupun di luar negeri,” katanya.

Selain ke Beijing, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk (GCC) yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2023 mendatang di Riyadh, Arab Saudi.

Menurut Lalu Muhammad Iqbal, selain menghadiri forum tersebut, Presiden Joko Widodo juga akan melakukan kunjungan resmi dan bertemu Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Muhammed bin Salman Al Saud.

“Hingga saat ini Presiden confirmed dijadwalkan untuk hadir di dalam KTT ASEAN JCC dan juga memanfaatkan kesempatan berada di Riyadh, Presiden dijadwalkan untuk melakukan kunjungan resmi bilateral dan pihak Saudi Arabia sudah mengkonfirm bahwa akan menerima kunjungan resmi Presiden tersebut di Riyadh,” katanya.

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi mengatakan KTT ASEAN-GCC diharapkan dapat mempererat hubungan dan kerja sama yang selama ini sudah terjalin antar kawasan. (Ndy)