28
November

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta pada Senin (27/11/2023). (Foto: Tangkapan layar YouTube Kemenparekraf)

 

VOInews.id, Jakarta: Bank Dunia akan menambah suntikan dana sebesar 30 juta dolar AS untuk pariwisata Indonesia. Dana itu ditujukan khususnya untuk Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf).

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno mengaku bersyukur karena Kemenparekraf dinilai layak mendapatkan dana tersebut. Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf akan segera bergerak melakukan pertemuan dan memperluas kampanye tersebut tidak hanya di enam destinasi prioritas. Selain itu, Kemenparekraf berencana melakukan sertifikasi sumber daya manusia di Pulau Bali dan Pulau Jawa.

 

“Hari ini langsung gercep (gerak cepat) kita adakan pertemuan bahwa diperluas bukan hanya 6 destinasi pariwisata prioritas tapi mungkin akan juga merangkul untuk sertifikasi di Bali dan juga di wilayah lain di pulau Jawa,” kata Sandiaga dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang diselenggarakan Kemenparekraf di Jakarta, Senin (27/11/2023).

 

Sandiaga, lanjutnya, menyatakan bahwa Kampanye Sadar Wisata 5.0 adalah program yang ‘tepat sasaran’ dan ‘tepat waktu’. Program ini dinilainya tepat untuk kebangkitan pariwisata Indonesia yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.

 

Kampanye Sadar Wisata 5.0 adalah inisiatif Kemenparekraf untuk meningkatkan sumber daya manusia di desa-desa wisata. Program ini fokus pada pengembangan kesadaran serta pengembangan mentalitas dan karakter produktif masyarakat desa. Kampanye ini, menurut Kemenparekraf, dilakukan dalam rangka memajukan pariwisata berbasis masyarakat.

28
November

 

VOinews.id- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah saat ini tidak ikut memberlakukan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel "Kita tidak ada melarang produk manapun selama sesuai ketentuan yang ada," tegas Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin. Terkait dengan aksi boikot produk terafiliasi Israel yang dilakukan masyarakat, menurutnya itu bukan menjadi suatu persoalan karena merupakan hak masing-masing dari mereka.

 

Menurut Zulhas, pemerintah hanya berfokus untuk memberikan aturan. Oleh karena itu, pemerintah tidak melarang produk mana pun untuk dijual di Indonesia selama menaati aturan yang berlaku. "Ada pendapat masyarakat silakan saja. Pemerintah tidak ada melarang-larang, nggak ada, kalau mengatur iya," ucap Zulhas.

 

Diketahui, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan bahwa penyusunan daftar boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel harus dilakukan secara selektif agar informasi yang beredar di masyarakat tidak setengah-tengah. Karim menyampaikan, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang pelarangan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel sejalan dengan sikap pemerintah yang membela kemerdekaan Palestina. Namun demikian, perlu kajian yang lebih dalam untuk memilih produk mana yang terafiliasi langsung dan tidak.

 

"Boikot itu sifatnya harus secara selektif, syarat ini agar tidak membuat yang beredar di media sosial itu menjadi liar. Nah ini yang perlu kita ini kan lebih dalam, produk mana yang terafiliasi langsung dan tidak langsung," ujar Karim. Menurut Karim, produk-produk yang beredar di masyarakat tidak berhubungan langsung dengan agresi Israel. Hubungan Indonesia dan Israel pun hanya sebatas hubungan dagang business to business (B to B) dan tidak memiliki hubungan diplomatik (G to G). Lebih lanjut, daftar produk yang beredar di media sosial merupakan produk-produk dalam negeri, di mana tenaga kerjanya berasal dari Indonesia. Oleh karenanya, Kemendag akan lebih mendalami produk mana yang benar-benar terafiliasi dengan Israel.

 

Antara

28
November

 

VOInews.id, Jakarta: Kemenparekraf menyiapkan Langkah mitigasi dalam menyambut Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 yang diperkirakan akan berlangsung di Tengah musim hujan sehingga masyarakat dapat berwisata aman dan nyaman. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (27/11/2023) di Jakarta, mengungkapkan langkah pertama Mitigasi yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi prosedur dan evaluasi kondisi destinasi wisata serta sentra ekonomi kreatif. Sandiaga menyatakan Kemenparekraf juga akan memastikan keamanan dan kenyamanan kegiatan wisata dengan menyediakan keselamatan tambahan seperti pelampung dan peta rute evakuasi.

“Kita harus pastikan keamanan kenyamanan dan kegiatan wisata yang menyenangkan terutama di destinasi-destinasi, harus menyediakan keselamatan tambahan untuk wisata air seperti pelampung, alat penyelamat dan juga peta yang jelas kepada para pengunjung untuk rute evakuasi”, ujar Sandiaga.

Sandi Uno Lebih lanjut menyampaikan bahwa Kemenparekraf juga akan menerbitkan surat edaran dan imbauan bagi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota agar mengutamakan keamanan dan keselamatan masyarakat ketika berwisata yang mengacu kepada SNI CHSE (Standar Nasional Indonesia Cleanliness, Healthy, Safety, Enviroment). Selain itu, menurut Sandiaga Uno, Kemenparekraf juga akan memprioritaskan pemilihan infrastruktur yang aman dan melakukan mitigasi serta antisipasi bencana alam untuk keselamatan masyarakat.

Pada momentum libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024, Menparekraf Sandiaga memprediksi akan ada sekitar 200 juta pergerakan wisatawan nusantara. Wisatawan mancanegara juga diproyeksi naik secara signifikan.

“Dan target kita, bisa mencapai total untuk satu tahun antara 10 sampai 11 juta. Kita berharap tembus 11 juta (wisatawan mancanegara),” ujar Sandiaga.

Untuk diketahui, sesuai dengan performansi indikator kinerja utama (IKU) atau penilaian indeks reformasi birokrasi tahun 2023, yang mana dalam catatan performansi tersebut, target perolehan kunjungan wisatawan mancanegara yang harus dicapai oleh Kemenparekraf berada di angka 6 – 8,5 juta di tahun 2023. Sementara di bulan September 2023 sudah tercapai 8,51 juta kunjungan wisman.

27
November

KJRI di Sydney, Australia menggelar Festival Indonesia by the Harbour pada Sabtu (25/11/2033) di Circular Quay, kawasan ikonik kota Sydney.

 

VOInews, Jakarta: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney, Australia menggelar Festival Indonesia by the Harbour pada Sabtu (25/11/2023) di Circular Quay, kawasan ikonik kota Sydney.

 

Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana dalam sambutannya berharap festival yang dihadiri lebih dari 4 ribu pengunjung ini berharap akan menjadi agenda tahunan di Sydney sehingga dapat mempromosikan budaya dan meningkatkan investasi antar kedua negara.

 

“Saya harap, festival Indonesia ini dapat menjadi salah satu agenda tahunan di Sydney, dan dapat mempromosikan tidak hanya budaya Indonesia, tetapi juga potensi perdagangan, investasi dan pariwisata Indonesia serta semakin mempererat hubungan pertemanan Indonesia-Australia," ujar Konjen Vedi dalam keterangan KJRI Sydney pada Minggu (26/11/2023) yang diterima di Jakarta.

 

Sementara itu, salah satu pengunjung diaspora Indonesia, Emma Manurung, mengekspresikan kebanggaannya dalam menyaksikan acara festival Indonesia by the Harbour.

 

"Acara promosi ini sangat bagus dan berkesan, semoga tahun depan kita dapat menyaksikan acara ini lagi, sungguh membanggakan," ujarnya.

 

Festival Indonesia by the Harbour menampilkan ragam budaya Indonesia, mulai dari tarian Nusantara, pertunjukan musik tradisional, hingga pertunjukkan silat dan peragaan busana. Selain itu, Festival ini juga memanjakan lidah dengan sajian kuliner khas Indonesia seperti nasi bungkus, cendol, batagor, dan mi kocok, mengobati kerinduan warga dan diaspora Indonesia yang hadir.

 

Acara ini semakin istimewa dengan penampilan aktris Indonesia Acha Septriasa, Melody Septania, dan Acha Sinaga yang kini bermukim di Australia. Mereka bertiga turut serta dalam peragaan busana Batik Chic.

 

Keanggunan dan pesona Acha Septriasa, Melodi Septania, dan Acha Sinaga dalam memperagakan busana batik tidak hanya memeriahkan festival, tetapi juga berhasil menarik perhatian warga Australia akan keindahan dan kekayaan Indonesia.